01

533 99 5
                                    


Felicis de alger obelia.

Ibunya pelacur yang disewa seorang bangsawan untuk menjatuhkan citra sang kaisar, Claude de alger obelia.

Ketika ia lahir, langit malam menurunkan badainya. Guntur dan angin kencang mengguncang negeri Obelia.

Sebuah legenda Obelia mengatakan, Anak laki-laki yang lahir pada malam seperti ini penuh dengan kesialan.

Semua orang percaya itu, termasuk ibu Felicis sendiri, Fracti. Felicis juga percaya, karena setelah ibunya melahirkan dirinya..












Ibunya mati.




Setelah itu, dikatakan bahwa kaisar hanya menatap datar jasad Fracti. Kaisar juga hampir membunuh Felicis, tapi ketika mendengar namanya...








Kaisar tertawa.

Malam itu kaisar memerintahkan kepada pelayan untuk membakar tubuh Fracti di depan semua orang.

Menekankan pada rakyatnya, siapapun yang berniat menjatuhkan kaisar akan mendapat siksaan seperti wanita itu.




Bertahun-tahun berlalu, Felicis masih tinggal di lingkungan istana. Kandang kuda tepatnya.

Ketika semua orang menyadari bahwa sang kaisar tidak akan menyayangi dan memperhatikan anak pelacur itu, mereka mengabaikan anak itu juga.

Mereka membawanya ke kandang kuda, saat anak kecil itu mulai berjalan, mereka menyuruhnya membersihkan kandang kuda setiap hari imbalan karena mereka merawatnya.

Anak itu sangat jarang bicara, hingga mereka menganggapnya bisu. Ketika umurnya lima tahun, ia dilupakan.

Ia sendirian, di kandang kuda yang hampir roboh. Tidak ada kuda lagi disana, kuda-kuda itu mendapat kandang yang lebih baik.

Suatu hari, anak kecil itu bermain di sekitar kandang kuda. Ia mencabuti rumput disekitar kandang dan memakannya. Ketika sedang asik, ia melihat sepasang sepatu mewah di hadapannya.

Anak kecil itu menoleh ke atas, menemukan sesosok orang dewasa berambut pirang berkilau dengan mata berlian yang cantik. Menatapnya dingin dan tajam.

"Siapa kotoran menjijikan ini" anak itu hanya tersenyum, tak terlalu mengerti makna ucapan orang dewasa itu.

Ia mengangkat tangan kecilnya yang kotor, sedang menggenggam rumput liar yang berlumpur. Menyerahkannya ke orang dewasa itu dengan senyum polos.

Orang dewasa itu menatapnya aneh, dengan ragu. Ia mengambil rumput yang di berikan oleh anak kecil yang kotor.

"?"

Anak kecil itu terkikik, ia dapat melihat yang lebih tua nampak bingung. Anak itu mengambil rumput lagi lalu memakannya, membuat orang dewasa itu tertegun dan reflek menghentikannya.

"Itu kotor!" Tanpa sadar ia memegang tangan anak itu kuat.








Krek








Felicis menatap lengannya "aw" katanya pelan. Ah, tangannya patah lagi.

Berbeda dengan Felicis yang santai, orang dewasa itu nampak agak panik. Ia segera melepas genggamannya. Tangan kecil anak itu merah, karena ia sangat kurus, tulang yang patah sangat terlihat dari luar.

Tapi, satu hal yang membuatnya heran. Mengapa anak kecil ini tidak menangis, mukanya masih kosong, walau ia tersenyum. Tunggu, anak itu masih tersenyum?

Just Smile (Wmmap x M!oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang