"Saudara itu harus saling bukan asing"
-Mahesa
.
.
.
.
.Dentum bola basket menggema di bangunan sekolah yang tampak masih begitu sepi karena jam masih menunjukkan pukul lima pagi sedangkan sekolah di buka pukul tujuh.
"Sebelah sini Zar"
Remaja bersurai hitam kecoklatan itu menoleh dan refleks melemparkan bola berwarna orange itu pada remaja pendek dengan bandana putih mengikat kepalanya.
"Tangkap"
Remaja dengan bandana itu menangkap dengan mulus lantas berbalik menggiring menuju ring
"Bang Mahes" bola di oper ke arah remaja blasteran dengan kaus hitam pendek.
Blamm
"Yeah"
"Kalah lagi" keluh empat remaja yang menjadi lawan tiga remaja tadi.
Ke tujuh remaja siswa most wanted Mahes ketos, Haizar ketua geng besar, Cakra si brand berjalan, Jean si atlet taekwondo, Natha si dilan kw, Rey si pelukis, dan Jihar si model sekolah
Berbeda beda tapi ada satu yang membuat mereka sama selain marga Bratajaya yaitu langanan ruang kramat BK.
Kalo kata Haizar "misalkan semua murid patuh nanti guru bk makan gaji buta"
Suka suka Haizar aja.
Deru motor memancing atensi seluruh siswa dan siswi dalam kelas, kericuhan mulai tercipta lantaran yang biasanya memakai motor sport hanya kelompok anggota geng motor yang baru di bentuk Haizar tapi kali ini semuanya sudah datang
Derap sepatu basket beradu lantai tangga terdengar terburu buru
Tujuh pemuda dengan jaket hitam berlogo berlarian lebih dulu menuju gerbang masuk di susul sepuluh siswa lainnya.
Lengan dengan bandana putih di pergelangannya itu terangkat dengan jari telunjuk menunjuk tepat pada remaja ber seragam beda di depan gerbang
"Maneh deui maneh deui, bosen aing teh ningali maneh wae"
Yang di tunjuk hanya menampilkan seringaian kecil lalu melepaskan helm di kepalanya
"Oh, lo siswa sini Ru ?"Ke enamnya menatap tajam penuh intimidasi
"Si Jaya kunyuk" teriak Cakra dengan suara melengking
Plakk
Cakra meringis sembari mengusap kepala belakangnya
"Gak sopan Cak, musuh tapi lo ingat apa yang udah kita pelajari kan ??" Haizar menatap lembut membuat Cakra mengangguk semangat
"Yang lain balik ke kelas" titah Haizar
Meski ragu mereka akhirnya pergi menuju kelas masing masing.
"Mau bicara baik baik ??" tawar Haizar si pemuda dengan bandana di pergelangan tangan kanan
Jaya mengacungkan jempol lalu berbalik.
"Jam tiga sore di warung pengkolan"
Setelah rombongan gaje geng motor Lava pergi ke tujuhnya kini saling pandang lalu berjalan beriringan, bukan ke kelas tapi tujuan mereka sekarang adalah warung pojok di dekat sekolah.
"Gak mood belajar kita bolos" ucap Mahes merangkul Haizar si ketua sekakigus panglima tempur yang tak ada harga dirinya jika bersama ke enam saudaranya.
Tingkatan posisi dalam tim di tandai oleh bandana slayer
Mahesa denga bandana di tangan kiri sebagai wakil
Jean bandana di atas siku kanan sebagai sayap kanan and captain
Natha di atas siku kiri sebagai sayap kiri
Rey di kepala sebagai penasihat.
Cakra dan Jihar di leher berbentuk segitiga sebagai perancang taktik dan mata mata.
Dan terbentuknya geng bernama sementara Naga merah adalah saat mereka di jet pribadi dari Jogja ke Bandung dan itu sudah terhitung 3 bulan yang lalu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ini sepengal kisah setelah tugas selesai di Jogja.Jangan jadi pembaca gaib.
Voite dan komen ya.
25juni2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Barudak Bandung ||Haechan X Dream
Teen Fiction"Kalo gue pergi gimana ??" "Siah tong ngomong aneh aneh bisi di alungkeun ka citarum" ●●● "Together and forever" "Haizar, lo ngak ada niatan cari pacar kan ??" "Astaghfirullah gak boleh, dosa" ●●● "Na, misi kita apa nih ??" "Tanya Haizar lah geblek...