-Happy Reading-
***
Cause you make me feel like
I've been locked out of heaven
For too long, for too long
Yeah, you make me feel like
I've been locked out of heaven
For too long, for too long, oh
Oh, whoa, whoa, whoa, yeah, yeah, yeah
Can I just stay here?
Spend the rest of my days here?Lirik penuh makna itu mengalun dengan indah, menemani setiap hembusan angin yang menyapu lembut helai demi helai rambut Kazakthan malam ini.
Entahlah, malam ini perasaannya cukup kacau dan berantakan. Dirinya membutuhkan waktu untuk memperbaiki perasaan kacau itu.
Dan disinilah ia sekarang, mengendarai mobil pribadi miliknya dengan atap yang terbuka. Ditemani alunan melodi penuh arti, seolah mendukung suasana hatinya malam ini.
Tujuannya saat ini adalah pantai, ia akan menghabiskan waktunya disana. Menenangkan perasaan yang terasa menggerogoti penuh rasa sesak di dalam rongga dadanya.
Sesampainya di area pantai, Kazakthan memarkirkan mobilnya kemudian berjalan ke arah pesisir pantai. Kakinya yang sengaja tak memakai alas kaki mulai menginjak pasir pantai.
Gaun merahnya berkibar tertiup angin pantai yang cukup kencang. Malam ini Kazakthan mengenakan gaun merah yang cukup sexy dilengkapi dengan cardigan putih. Rambut blondenya dibiarkan begitu saja tanpa di tata sedemikian rupa.
Pantai terasa sepi, karena dirinya memang sengaja datang ke tempat ini. Pantai pribadi milik keluarganya, tak harus menaiki sebuah yacht untuk pergi ke pantai ini. Karena memang keluarganya sengaja membeli bagian lain dari pantai yang sering dikunjungi orang-orang.
Maka dari itu, tak jauh dari sini merupakan tempat umum untuk orang-orang yang ingin sekedar menyaksikan keindahan pantai. Mungkin jaraknya sekitar 2 kilo meter saja.
Malam ini bulan bersinar terang, memantulkan cahayanya menguasai lautan. Seolah mendedikasikan dirinya bahwa dia lah sang penerang di dalam kegelapan laut.
Kazakthan melepaskan cardigan miliknya, melempar ke atas pasir begitupun dengan ponselnya. Kaki itu mulai melangkah semakin mendekat dengan ombak laut.
Terdiam, matanya menyorot dalam ke tengah laut. Mata itu terasa kosong seolah fikirannya entah berada dimana. Seolah tersadar Kazakthan berbalik kembali ke arah dimana dirinya tadi melempar cardigan putihnya.
Menghela nafas kasar, dirinya perlahan mulai merebahkan tubuhnya diatas pasir tanpa alas apapun. Matanya terpejam, tak peduli dengan ombak yang menyentuh kakinya berulang kali. Tak peduli dengan rambut dan tubuhnya yang menjadi kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZAKTHAN
General FictionJika orang-orang bertanya, siapa sosok yang paling dihormati di Starlight Internasional School jawabannya pasti Kazakthan. Gadis yang memiliki nama unik karena cukup mirip dengan nama salah satu negara di dunia. Memiliki latar belakang yang luar bia...