Chapter 2

241 28 1
                                    

**Selamat Membaca**
=====

Shani terus menatap ponsel nya yang sejak tadi ia genggam, bingung kata-kata mutiara seperti apa yang akan ia lontarkan pada gadis yang mengabaikan pesan nya seminggu yang lalu.

Dua jam sudah ia berfikir namun tidak menemukan kata-kata yang tepat, akhirnya tetap ia jawab sesuai apa yang ia pikirkan. Tentu saja berpura-pura tidak mengingat gadis itu, karena ia memiliki gengsi yang begitu besar.

"Maaf ini siapa yaa?" Ketik nya untuk balasan yang dikirimkan gadis itu.

Chat Telegram

Gracia : Aku Gracia, lupa lagi ya

Shani : Oh Gracia, ya gimana gak lupa seminggu hilang nya

Gracia : Iya maaf ya aku banyak kegiatan kampus

Shani : Iya gak apa-apa

Gracia : Shan, kamu mau gak jadi pacarku

"Hehh Gracia, apaan anak ini. Gila kita sama-sama cewe loh." Ucap Shani karena merasa kaget akan pesan yang baru saja ia terima dari Gracia.

"Bilang sama aku kalau kamu becandaan." Lanjut nya yang kemudian mengetik balasan untuk Gracia.

Shani : Nembak nya secara langsung dong pakai suara, masa pakai ketikan sih

"Shani, kamu gila apa gimana sih. Tadi bukan ini yang aku pikirkan." Gerutu Shani kesal pada dirinya sendiri.

Gracia : Ya sudah, mana nomor whatsapp kamu

"Tuhkan, bencana Shani." Gadis itupun menutup wajahnya dengan bantal.

Shani : Gracia maaf ya, aku gak pernah kasih nomor aku ke orang yang baru aku kenal

Gracia : Kata kamu mau dengar langsung, jadi harus dari whatsapp nanti aku kirim pesan suara

"Aaaaaa pusing, kasih apa gak sih ini." Ucapnya dengan hati yang bimbang.

Shani mengabaikan pesan chat yang baru saja ia terima, memikirkan cara untuk menolak untuk memberikan nomornya pada gadis yang baru saja meminta agar Shani menjadi kekasihnya.

Shani kembali membuka ponselnya dan mencari nama seseorang dari daftar kontaknya, setelah dapat ia pun segera menelepon orang tersebut.

"Del, sibuk gak?" Tanya Shani setelah panggilan nya dijawab oleh Adel.

"Nggak ci, lagi nyantai aja nih."

"Del, ada cewe minta nomor whatsapp aku. Menurut kamu cici kasih aja apa tolak aja?"

"Kasih aja lah ci lagian dia cewe ini, kalau cowo baru cici tolak karena mereka mesum semua."

"Ini jauh lebih parah saat ketemu cowo mesum del."

"Maksud cici gimana ci?"

"Dia nembak cici del, kamu tau kan cici normal. Nggak mungkin terima dia yang sama-sama cewe."

"SERIUS INI CI!!"

Semesta Yang MenyatukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang