Chapter 4

218 27 4
                                    

**Selamat Membaca**
=====

Sejak pengiriman video pantai tersebut Shani dan Gracia pun semakin dekat, tentu saja ini membuat kedua nya sama-sama merasa senang. Terlebih Shani, karena biasanya Gracia hanya punya waktu beberapa menit untuk ngobrol tapi tidak dengan akhir-akhir ini.

Shani sedang asyik memainkan ponsel nya, hari ini tidak ada jadwal operasi jadi Shani bisa pulang lebih cepat. Shani melihat Gracia baru saja menambah kan video di story whatsapp nya, melihat itu membuat Shani tertawa pasalnya teman Gracia terlihat lucu di video tersebut.

Shani : Lucu banget temen kamu Gre.

Shani mengirimkan pesan pada Gracia, tak perlu menunggu lama Shani mendapatkan balasan dari Gracia. Berawal dari satu pesan akhirnya Shani dan Gracia kembali mengobrol perihal teman Gracia itu, yang Shani baru tau namanya adalah Olla.

"Shan, kamu kenapa ceria banget beberapa waktu belakangan ini?" Tanya Feni, teman Shani.

Saat ini Shani dan Feni sedang makan siang, Feni merasa heran Shani yang kini terlihat lebih bersemangat. Pasalnya Shani adalah cewe yang lebih banyak diam, bahkan tersenyum pun bisa dihitung jika bukan dengan pasien nya.

"Kelihatan banget ya?" Shani balik bertanya.

"Siapa pun pasti merasakan perbedaan kamu sekarang, ada hal bahagia apa nih." Goda Feni yang membuat wajah Shani memerah.

"Nggak ada apa-apa Feni, mungkin karena operasi selalu berjalan lancar." Elak Shani.

"Hhmm, seperti nya ada aroma kebohongan nih. Jangan bilang lagi jatuh cinta."

"Nggak Feni, jatuh cinta sama siapa juga."

"Ya siapa tau kan, karena kamu seperti orang yang berbeda sekarang Shan. Lebih kelihatan hidup, mau ngobrol dan tersenyum sama semua orang."

"Memang nya selama ini aku gak begitu ya?" Tanya Shani.

"Nggak sama sekali, biasanya kam.."

"Shan." Shani dan Feni menoleh melihat siapa yang sedang memanggik Shani.

"Kak Ve, Hallo apa kabar?" Sapa Feni yang membuat Veranda tersenyum manis.

"Hai Feni, Hai Shani." Veranda membalas sapaan Feni namun matanya menatap Shani.

"Aku sehat, kalian bagaimana?" Lanjut veranda bertanya.

"Kita juga sehat aja kak Ve." Jawab Feni.

"Bagaimana dinas luar nya Ve, lancar?" Kini Shani yang bertanya.

"Lancar, semua nya lancar. Hanya saja seperti ada yang kurang." Veranda tak melepaskan tatapan nya pada Shani.

"Eeemmm, Shani kak Ve. Pamit dulu ya mau periksa pasien." Veranda mengangguk kala Feni pamit pada mereka.

Setelah kepergian Feni, Veranda mendekati Shani.

"Aku kangen kamu." Ucap Veranda.

Shani diam tak menjawab, bingung harus melakukan apa. Hatinya tidak bergetar sedikitpun kalau veranda mengatakan bahwa ia merindukan Shani, jika orang lain yang berada diposisi Shani mungkin sudah merasakan kebahagiaan yang tiada tara.

Semesta Yang MenyatukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang