6. << TERJADI LAGI >>

119 4 0
                                    

Malam itu, (Name) sedang di tinggal sendirian di rumah karena Jonggun harus kembali ke Jepang untuk mengurus sesuatu yang sangat penting, mau tidak mau dia memulangkan sementara istrinya kembali ke ibunya.

"Sayang, aku akan kembali ke Jepang dalam beberapa Minggu ini, jadi aku akan memulangkan mu pada ibumu untuk sementara." Ucap Jonggun sembari mengemasi beberapa barang penting ke dalam koper.

Mendengar suaminya akan pergi, (Name) segera menatap suaminya dengan senyuman kecil, sementara itu hatinya tidak ingin suaminya pergi karena selain dia juga khawatir dengan kesejahteraan suaminya di sana. (Name) Tersenyum dan menghela nafas sebelum menghampiri suaminya.

"Baiklah, jika itu yang kamu inginkan aku akan menunggumu, omong-omong apa yang kamu lakukan di sana?" Tanya (Name) penasaran, walaupun dia tidak terlalu ingin ikut campur tapi perasaannya tidak enak.

Mendengar perkataan istrinya, Jonggun hanya bisa tersenyum dan memberikan tepukkan lembut di kepala (Name).
"Aku hanya mengurus sesuatu yang sangat penting, lagipula aku tidak bisa menyerahkan pekerjaan ini pada sembarangan orang, aku akan mentransfer uang ke rekening mu."

(Name) Hanya bisa terdiam dan menatap suaminya dengan ragu, tapi saat mendengar suaminya akan mentransfer uang dia menjadi senang. "Baiklah, aku akan menunggumu hingga kembali menjemput ku"

Jonggun terkekeh geli lalu mengambil koper nya mulai berangkat, sementara (Name) di antar oleh supir pribadi ke bandara dan di pulangkan ke tempat ibunya, di desa. Saat sampai di rumah ibunya, (Name) langsung memeluk ibunya dan di sambut hangat oleh ibunya.

"Akhirnya, aku bisa melihat wajahmu secara langsung sayang" Ucap ibu sangat senang, karena selama beberapa bulan ini dia hanya bisa Videocall dengan putri nya satu-satunya. (Name) Tersenyum sebelum memandang ibunya lalu memberikan beberapa oleh-oleh.

"Maaf aku hanya bisa membawakan ibu beberapa pakaian baru dan, ini coklat favorit ibu" (Name) berkata dengan senang.

Hari itu, (Name) memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil melihat beberapa foto bersama suaminya, tak lama setelahnya (Name) memutuskan untuk berjalan-jalan di desa dengan harapan bisa mencari angin. (Name) Mulai berjalan dari ladang ke ladang, pemandangan yang indah dan udara sejuk sangat menyenangkan baginya.

Sementara itu di Jepang•

Jonggun mengunjungi pemakaman anggota Yakuza yang bersedih karena kecelakaan yang tidak terduga, Jonggun keluar dari ruangan dan berdiri di luar sembari merokok untuk menenangkan pikiran, setelah menenangkan diri akhirnya dia memutuskan untuk menemui keluarganya.

Jonggun melewati lorong rumah dengan santainya, sementara beberapa anggota Yakuza yang bertugas menjadi penjaga sedikit membungkuk untuk menyapa pemimpin mereka yang kembali. Jonggun masuk ke sebuah ruangan yang di sana terdapat ibunya yang menatapnya tanpa ekspresi saat dia menyesap teh hijau di dalam cangkir.

"Aku tidak menyangka, kau akan datang. Dimana Istri mu?" Ibunya berkata saat menatap langsung pada Jonggun, mendengar hal itu Jonggun hanya mengatakan bahwa istrinya sedang sakit jadi dia di pulangkan pada ibunya.

Beberapa hari berlalu, Jonggun memulai aksinya untuk membantai klan Yakuza saingan atau yg tidak mau bekerja dengannya. Dia sudah membantai satu persatu rumah klan dan kembali ke rumah dengan tubuh sedikit tergores, setelah satu rumah selesai dia menelepon istrinya.

Jonggun "Sayang, kamu baik-baik saja di sana?"

(Name) "Ya, hanya saja aku sedikit lelah karena perjalanan, bagaimana denganmu? Kamu tidak melakukan hal buruk kan?"

Jonggun "Haha, tenang saja sayang. Aku tidak melakukan apa-apa, hanya menghadiri pemakaman. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan meminum vitamin mu, kau sedang hamil jadi harus lebih hati-hati"

(Name) "Aku tau, belakangan ini aku sering pusing, tapi jangan khawatir aku bisa mengatasinya"

Saat sedang asyik menelepon istrinya tiba-tiba panggilan itu terputus, (Name) yang mendengar tembakan di akhir panggilan menjadi sangat khawatir, dia segera menghubungi nomor keluarga lain tapi tidak dapat di hubungi. (Name) Menjadi putus asa saat dia hanya bisa berdiam diri di kamar, merasa sangat khawatir dengan keadaan suaminya.

Keesokan harinya dia memutuskan untuk menyusul suaminya ke Jepang, hanya dengan bermodalkan handphone, dan sebuah alat keselamatan, dia berangkat di hari itu. setelah sampai di bandara (Name) akhirnya segera pergi menuju ke lokasi, dia memasuki rumah Yakuza itu dengan tergesa-gesa hingga dia sampai di sebuah ruangan, (Name) memasuki ruangan dan kaget saat melihat Jonggun yang terbaring lemah di sana, penuh dengan luka.

(Name) Menghampiri tempat tidur dan menatap Jonggun dengan tidak percaya, dia menepuk-nepuk wajah suaminya mencoba untuk membangunkan Jonggun, tapi itu segera di hentikan oleh keponakan Jonggun, Kuza.

"Kakak ipar, setidaknya biarkan dia beristirahat terlebih dahulu. Kau harus bersabar" mendengar perkataan keponakan Jonggun, (Name) hanya bisa menangis di bahu Kuza.

"Apa yang terjadi padanya?" (Suara name nyaris berbisik dan tidak jelas di sela-sela tangisannya. Dia tidak menyangka insiden yang terjadi sebelum pernikahan kembali terjadi, sekarang (Name) hanya bisa melihat Jonggun yang tidak sadarkan diri dan hanya bisa menunggu hingga dia sadar kembali.

BERSAMBUNG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Park Jonggun [ JONGGUN X READER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang