____________________________
____________________________
Ketenangan malam terusik oleh suara suara kecil dari rerumputan yang terinjak.
Lan wangji hanya diam di tempat dan tetap fokus melihat bintang di langit, mengabaikan sepenuhnya pendatang baru itu.
"Ku dengar ada hal menarik yang terjadi di pertemuan." Ucap sosok itu.
"Bukan hal penting." Balas Lan wangji dengan cuek. Mendapat respon itu, sosok itu terkekeh.
Ia mengangkat kipas untuk menutupi separuh wajahnya, "Bagaimanapun itu akan menjadi berita yang menarik di masa perang ini".
Sosok itu, Nie Huaisang, yang merasa di abaikan menutup kipasnya dan mengetuk kipas itu di telapak tangannya.
"Ada kekacauan di daerah barat daya dekat desa Qing" - tertarik, Lan wangji melirik Nie Huaisang dari balik bahunya.
"Ini belum pasti, energi kebencian bisa ada dimana saja." Lanjut Nie Huaisang.
"Hm. Aku tau" balas Lan wangji. Walaupun tipis, tapi Nie Huaisang bisa merasakan adanya harapan di balik suaranya.
"......"
"Yaah.... karena kita benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengannya, mungkin saja ada beberapa petunjuk yang dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."
"Aku akan terus mencari melalui jaringan ku" ucap Nie Huaisang sebelum berbalik untuk pergi.
"Nie Huaisang" panggil wangji yang membuat sang pemilik nama berhenti.
"Terimakasih"
Nie Huaisang yang mendengar itu tersenyum lembut. Ia mengangguk sebelum berbalik untuk pergi dan meninggalkan Lan wangji sendiri.
Lan Wangji mengambil pedangnya dan segera pergi ke daerah yang telah disebutkan. Ia memiliki harapan untuk bisa menemukan sedikit saja pentunjuk tentang kekasihnya.
Lan Wangji melakukan perjalanan dengan pedangnya selama 3 hari dan tiba saat hari mulai sore.Seperti yang diberitahukan Nie Huaisang, Lan wangji bisa merasakan adanya energi kebencian di tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SRL - Edit | WangXian
FantasíaDunia musnah setelah pengepungan para sisa Wen dan pengorbanan Wei wuxian. Mereka semua kembali ke masalalu tanpa adanya Wei wuxian. Bagaimana cara mereka bertahan hidup? Apakah mereka bisa memenangkan perang sekali lagi? Apakah sekarang waktunya We...