Semua dari kita memiliki seseorang yang tersembunyi di dasar hati, ketika aku berpikir tentang dia, aku akan merasa seperti merasakan sedikit patah hati. Tapi terkadang aku masih memikirkannya meskipun aku tidak tau dimana dia sekarang ? Apa yang dia lakukan ? Tapi dia adalah orang yang membuatku mengerti kata cinta tidak harus di miliki.
Yah sekitar 10 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta. Dia, laki laki tampan, berkulit putih, tubuhnya tidak terlalu tinggi. Jika kalian ingin tau akan ku ceritakan tentang dia dan bagaimana aku bisa jatuh cinta padanya.
Flashback
Afra Naila Arkana, seorang gadis dengan pakaian sekolah dan jilbab yang kusut dengan tangan yang menenteng tas berwarna biru malam, berjalan menuju kelas 7D yang berada jauh di pojok.
Ketika sudah sampai di kelas, sebagian dari teman naila yang perempuan tengah sibuk membenarkan jilbabnya di belakang yang ada cermin menggantung di dinding, sedangkan yang laki laki masing masing membenarkan dasi mereka.
" Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh di harapkan untuk seluruh siswa dan siswi untuk segera berbaris di lapangan. "
Suara microphone dari kantor sekolah sudah berbunyi, semua siswa dan siswi berkumpul dan segera berbaris di lapangan karena mereka akan melaksanakan upacara senin.
Naila bersama temannya Monica Gizha Danudaksa atau sering di panggil giza, segera menuju lapangan. Karena naila memiliki tubuh pendek ia berbaris paling depan, sedangkan giza di belakangnya.
Dengan bosan naila menatap ke depan wajahnya berlawanan dengan terik sinar matahari yang panas, mendengarkan pidato pembina yang menurut naila sangat panjang kali lebar, karena ini hampir setengah jam pembina itu berpidato tapi belum selesai juga.
Naila mulai merasa pusing dan penglihatannya buram, tapi untungnya giza menyadarkan naila sehingga naila langsung dibawa ke uks sebelum naila benar benar pingsan.
Naila duduk di ranjang kecil sambil memegang cangkir yang ternyata isinya air teh hangat, dengan segera naila meminum sedikit air itu tak lupa berterimakasih dengan kakak kelas yang merupakan anggota uks.
Ini benar benar pertama kali naila mengalaminya, sebelumnya tidak pernah. Yah memang naila akui ia tidak pernah namanya sarapan di rumah, bukan karena bundanya tidak memasak, tapi naila yang tidak bisa sarapan. Pernah dulu bunda memaksa naila untuk makan lebih dulu sebelum berangkat sekolah, tapi ketika sampai di sekolah naila langsung berlari ke toilet karena ingin muntah, sejak itu naila tidak pernah sarapan lagi.
Naila tidak sendirian, ada beberapa orang di ruangan uks, tapi naila tidak mengenal mereka, jadi naila hanya diam dan menunggu upacara selesai.
Selang menunggu beberapa menit upacara pun selesai, naila bergegas pergi menuju kelas. Belum sampai ke kelas, naila bertemu kakak kelas yang tadi membantunya.
" Mau ke kelas dek ? " tanya kakak itu.
Naila melihat nametag yang ada di dada kanan seragamnya, terpampang jelas nama Riri di sana.
" Iya kak " jawab naila.
" Kamu udah gak papa? Mau kakak antar? "
" Eh gak usah kak, masih kuat jalan kok "
" Ya sudah hati hati ya "
" Terimakasih kak "
Udah cantik, baik pula kakaknya gumam naila.
Naila melanjutkan jalannya menuju kelas, ketika sudah sampai naila duduk di bangkunya.
" Gimana nai udah enakan ? Gue baru aja mau ke uks nyamperin lo " Ucap giza.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMA
Teen FictionSetiap kisah cinta itu indah, tapi kisah cintaku padamu adalah paling terindah dan selalu menjadi favoritku. Afra Naila Arkana