3

0 0 0
                                    

7 hari setelah ulangan kenaikan kelas,  akhirnya sudah selesai, kini tinggal menunggu jadwal remedial.

Seperti perkiraan naila, ia hanya remedial matematika dari banyaknya pelajaran.

" Kan udah gue duga " ucap naila.

" Lagian gue heran deh, matematika remedial tapi fisika sama kimia kok lo bisa ? " tanya giza.

" Entah, keknya lebih enak fisika sama kimia buat di hitung "

" Terus ini mau di kerjain di mana ? "

" Duduk di depan kelas aja yuk "

Kebetulan untuk remedial kali ini, bu dewi memperbolehkan muridnya untuk melihat catatan matematika, agar tidak ada pengulangan lagi.

" Bantuin za "

" Iya iya "

Sambil membuka buku catatan, giza dengan tidak bosan mengajari naila matematika.

Ketika sedang fokus mengerjakan soal, tiba tiba zoraya dan gengnya lewat menatap naila dan giza.

" Remedial matematika ? Padahal gampang banget loh soalnya, masa gak bisa sih " Ucap zoraya.

" Gampang di lo, gak gampang di gue " Jawab naila dengan nada suara yang tinggi dan mata sinis menatap zoraya dan gengnya. Mereka seketika diam, dan berlalu begitu saja.

" Udah gak usah di ladenin " Ucap giza.

" Yah lagian dia duluan " Jawab naila.

" Lo kayak gak tau zoraya aja "

" Orang kem gitu kalo di diemin ngelunjak za "

" Gak usah di lawan, mending cepet kerjain nih "

Naila dan giza melanjutkan mengerjakan soal matematika yang sempat terhenti tadi.

" Eh nai remedial matematika juga ? " Ucap rama yang tiba tiba ada di depan mereka.

" Eh..iya ram " jawab naila.

" Sama dong "

" Terus?  Udah selesai?  "

" Udah dong "

" Cepet banget ram " ucap giza.

" Hehe ngasal lah "

" Astaga "

" Yaudah, aku mau main sepak bola dulu ya " ucap rama lalu pergi meninggalkan naila dan giza.

" Ya kalo mau main mah main aja, ngapain ngomong ke kita, yakan za ?"

" Basa basi nai "

" Halah "

" Buruan di kerjain, tinggal 3 soal lagi tuh "

" Iya iya bawel deh za "

Sebenarnya di sekolah mereka tidak ada lapangan sepak bola, hanya saja lingkungan sekolah yang luas di lapisi dengan rumput hijau, membuat lingkungan luas itu menjadi lapangan, bisa jadi lapangan sepak bola, lapangan bola kasti dan banyak lainnya.

" Za, ini bener gak jawabannya ? " tanya naila.

" Salah " jawab giza.

" ish "

Giza asik memperhatikan laki laki sedang main sepak bola, dari kakak kelas hingga adik kelas.

" Awas nai " Ucap giza, ketika ia melihat bola melayang ke arah naila. Karena belum sempat menghindar, tentu saja bola itu mengenai kepala naila.

" Aduh " ucap naila.

Rama datang menghampiri naila.

" Maaf nai, sakit gak ? " ucap rama yang sudah ada di hadapan.

RAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang