Naila pikir rama akan mengirim pesan padanya karena sudah bertukar nomor, nyatanya tidak.
Seperti pagi ini ia melihat rama sedang berbincang dengan rista,ada rasa yang tidak enak di hati naila.
Naila tidak tau perasaan apa itu, rasanya dadanya sesak, mungkin perasaan cemburu, tapi dia tidak berhak. Jika saingannya cewe sekelas jelas naila akan mundur, lagi lagi karena rista cantik dan pintar, laki laki mana yang tidak tertarik padanya. Harusnya naila sadar dari awal, jika ia tidak mungkin bisa bersaing dengan perempuan cantik yang suka dengan rama.
Benar apa yang di katakan alya, menyukai laki laki yang di sukai banyak perempuan itu menyakitkan. Naila percaya itu dan sedang merasakannya. Apa naila menyerah saja ? Naila masih memikirkan itu, ia akan menjalaninya seperti biasa sampai ia lelah sendiri.
" Eh lo kenapa ngelamun ? " tanya giza.
" Eh gak papa " jawab naila bohong, ia tidak mau giza tau.
" Yang bener lo? " naila tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Giza melihat interaksi rista dan rama yang ada di samping mereka, ini tidak salah rama, ingat kan kalian jika rama dikenal karena memang ia friendly ke siapapun.
Giza memegang tangan naila menguatkan sahabatnya itu, ia tau perasaan naila seperti apa sekarang, karena ia juga pernah mengalaminya.
Rehan tiba tiba datang duduk di depan naila dan giza.
" Ngapa lo ? " tanya giza.
" Mau liat bidadari di depan gue " ucap rehan sambil menatap naila, naila tertawa pelan mendengar gombalan rehan.
Rehan dikenal sebagai cowok humoris, random, tengil dan juga suka gombalin cewek cewek.
" Gila lo manis banget nai " ucap rehan.
" Yee kemana aja lo baru nyadar "
" Cantik "
" Mulut lo, gue mau muntah dengernya "
" Bilang aja lo gak pernah di gombalin kan ? "
" Enak aja "
" Jangan ganggu dia " ucap raka.
" Wis calm bro " jawab rehan.
Naila menatap giza curiga.
" Lo pacaran sama dia ? " tanya naila pada giza. Giza menganggukkan kepalanya sambil nyengir.
" Kenapa lo gak bilang ? "
" Gue mau bilang, tapi liat lo tadi.. "
" Gue gak papa, gue bahagia liat lo bahagia za, semoga kalian langgeng "
" Makasih nai " giza memeluk naila dan mengusap punggungnya.
" Jagain temen gue, awas lo bikin dia nangis " ancam naila pada raka. Raka hanya menganggukkan kepalanya.
" Lo kapan deketnya sama dia za ? Kok lo gak bilang bilang sih, jahat " lanjut naila.
" Baru baru aja kok nai "
" Aaaa gue terharu akhirnya kalian pacaran juga, dulu ogah ogahan sekarang demen demenan, traktir gue ya za "
" Gampang nai "
Giza bisa melihat dari mata naila, ia bisa tertawa tawa namun matanya tidak bisa berbohong, giza rasa ia akan menunggu naila untuk bercerita, giza pikir kemarin kemarin hubungan naila dengan rama baik baik aja, entah kenapa pagi ini berbeda. Ingin menanyakan langsung pada naila, tapi giza harus melihat situasinya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMA
Teen FictionSetiap kisah cinta itu indah, tapi kisah cintaku padamu adalah paling terindah dan selalu menjadi favoritku. Afra Naila Arkana