Chapter 5: Choji

824 103 12
                                    

"Kita harus segera melaporkan ini ke Umemiya,"

Setelah mengalami ketegangan dengan Togame, wakil dari Shishitouren, anak-anak Bofurin memutuskan untuk kembali ke sekolah dan memberi tahu Umemiya, pemimpin mereka.

Di Sekolah Fuurin, suasana tegang terasa di antara mereka. Langkah kaki terdengar bergema di tangga menuju atap sekolah.

Tap. Tap.

[M/n] berjalan di depan, mencoba mengabaikan perasaan campur aduk yang mengganggunya. Dia tahu, masalah ini akan menjadi besar, dan dia harus siap.

Saat dia berkata tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia hanya bercanda. Satu-satunya kekhawatiran yang dia miliki adalah firasatnya. Firasat buruknya selalu benar dan seringkali menyelamatkan hidupnya. Namun, dia tak pernah menyukainya.

Radar firasat yang seringkali [M/n] anggap bodoh, mulai aktif lagi.

'Ini semua gara-gara Togame, asu' pikir [M/n] menggerutu kesal, memaki-maki nama Togame dalam benaknya.

Hiiragi, yang berjalan di belakangnya, masih tampak kesal namun berusaha menyembunyikan kekhawatirannya. Dia tahu [M/n] lebih kuat dari yang terlihat, tapi situasi ini mungkin saja akan melibatkan banyak pihak dan bisa berdampak buruk bagi mereka semua.

Memikirkannya, hanya membuat perutnya semakin sakit.

Sakura menatap bingung Hiiragi. Dia tidak tahu kenapa orang di sebelahnya terlihat muak. 'Apa dia membenci ide ini?' pikir Sakura.

Matanya sekarang berpindah menatap [M/n], yang terlihat sangat berbeda, pendiam dan suram. Tak ada ekspresi konyol.

'Ada apa dengannya?' pikir Sakura, tapi dia tidak ingin bertanya. Merasa itu bukan urusannya.

Sedangkan [M/n], ia hanya sibuk pada pikirannya sendiri. Dia merasa dirinya melunak karena tidak langsung membabat habis Shishitouren sebelumnya dan lebih memilih main aman, ah tidak.

Kalau ia melakukannya, Umemiya akan marah, dan [M/n] tidak ingin itu terjadi.

Apa yang diperintahkan Umemiya adalah nomor satu. Dan, Umemiya belum memerintahkannya apapun. Mungkin, apa yang dikatakan Togame ada benarnya. Sekarang dia benar-benar seperti anjing Fuurin...

Oh, mungkin saja.

Tugasnya sebagai wakil membuatnya harus selalu berpikir dua kali sebelum bertindak. Lebih tepatnya, dia khawatir dengan ekspektasi Umemiya padanya. Daripada disebut sebagai anjing Fuurin, panggilan anjing Umemiya lebih cocok pada [M/n].

Saat mereka mencapai atap Fuurin, anak-anak kelas satu seperti Haruka, Suo, Nirei, dan Sugishita melirik-lirik sekitar mereka. Tempat itu damai dan penuh tanaman. Mereka melihat heran.

"Tempat macam apa ini..."

"Wah..."

Umemiya sudah berada di sana. Hiiragi dan [M/n] mendekati orang itu. Sakura tersentak setelah melihat sosok punggung seseorang dengan surai albino dan menyadari siapa sosok itu.

"Oh... Hiiragi, [M/n], lihat ini!" seru Umemiya membalikkan badannya sambil tersenyum.

Umemiya berdiri sambil memegang dua pot tanaman miliknya. "Terong dan paprika-nya terlihat enak! Kita akan mengadakan pesta BBQ di musim panas depan," ucapnya sambil tersenyum sangat lebar dan ngiler.

Anak-anak kelas satu ternganga, tak menyangka seorang ketua Fuurin bertingkah seperti ini, kecuali Suo yang menganggap Umemiya layaknya anak TK.

'Dia yang terkuat?!' pikir Sakura terkejut.

___________

"Umemiya!" panggil Hiiragi.

Umemiya sedikit berdiri, dan langsung diterjang oleh tubuh [M/n]. Dia dipeluk layaknya memeluk boneka beruang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐄𝐑𝐁𝐄𝐑𝐎𝐒 𝐖𝐀𝐑𝐓𝐇 | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang