Kita, Tidak Harus Seperti Mereka.

0 0 0
                                    

Kawan, kita tidak harus menjadi manusia sempurna dihadapan manusia lainnya, cukup menjadi diri sendiri tanpa harus mendengarkan perkataan orang lain tentang kekurangan yang ada pada diri kita.

Sebab manusia tidak akan pernah berhenti berkomentar tentang diri orang lain, benar atau salah, baik atau buruk, dan adil atau tidak, semua akan tetap tak luput dari komentar mahluk yang bernama manusia.

Berhenti membuktikan kepada manusia bahwa kau baik, bahwa kau hebat, bahwa kau bisa dalam segala hal, sungguh, itu tidak akan menjamin mereka akan selalu berada dipihak mu.

Untuk apa mencari pujian pada mahluk yang menilai adil pada dirinya saja dia tidak bisa, untuk apa kita harus menjadi seperti orang lain jika menjadi diri sendiri kita jauh lebih baik, untuk apa kita harus membuktikan bahwa kita hebat jika pada akhirnya akan tetap mendapat penghakiman, untuk apa?

Tidak akan pernah ada habisnya jika kita selalu mengejar pujian dari manusia, tidak akan pernah ada habisnya jika yang kita harapkan adalah pengakuan dari mahluk yang bernama manusia, dan tidak akan pernah ada habisnya selama yang kita kejar adalah kesenangan duniawi. Cukup, sudahi semuanya. Kita harus berhenti mengejar sesuatu yang tidak pernah ada manfaatnya, kita harus berhenti mengejar sesuatu yang hanya mendatangkan kelelahan yang tak berkesudahan.

Biarkan orang lain mengejarnya, tapi untuk diri kita, cukupkan, kita perlu sadar bahwa manusia dan dunia bukanlah hal yang pantas untuk kita kejar dan kita berikan pembuktian.

Mungkin, kita tidak seberuntung mereka yang mempunyai segalanya, tidak seberuntung mereka yang dikelilingi oleh orang-orang terkasih, tidak seberuntung mereka yang memiliki tujuan yang jelas untuk masa depan, tapi kamu harus ingat, kita, bukan mereka. Mau sampai kapan membandingkan hidupmu dengan kehidupan orang lain?

Cukup, kasian dirimu jika harus dipaksakan pada sesuatu yang bukan dirinya, kasian dirimu jika harus menjadi orang lain yang sebenarnya bukan dia, sudahi semuanya agar kau tenang dalam menjalankan kehidupan ini, hiduplah layaknya dirimu diciptakan, tak perlu ada perbandingan pada diri orang lain, tak perlu ada penghinaan untuk diri sendiri, tak perlu merasa bahwa hidupmu hanya akan sia-sia.

Tuhan tidak akan pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Layaknya debu, berguna sekalipun itu hanya untuk bertayamun.

Terkadang, kita melihat kekurangan kita menjadi kelebihan pada diri orang lain, merasa bahwa hanya kita yang memiliki banyak kekurangan, merasa bahwa kita adalah satu-satunya manusia yang tidak beruntung. Padahal, Tuhan selalu menciptakan segalanya dengan seimbang, tak ada yang berlebihan juga tak ada terlalu berkekurangan. Hanya karena kita melihat meraka selalu bahagia, selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, bukan berarti hidup meraka tidak pernah mendapatkan ujian, bukan berarti hidup meraka selalu baik-baik saja.

Mereka juga manusia seperti kita, akan ada ujian juga kekurangannya, karena pada dasarnya dunia tidak pernah memiliki penghuni yang sempurna juga penghuni yang selalu baik-baik saja. Jadi, tak perlu merasa bahwa kamu satu-satunya manusia yang paling dirugikan, sebab aku, kamu, kita, juga mereka sedang melewati ujiannya masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup Tidak Selalu Tentang Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang