Kantin
Banyak sekali anak anak sedang berada di kantin bahkan sebelum mereka datang sudah ada beberapa anak anak yang selesai makan padahal baru saja bel istirahat berbunyiFarica dan Dea menikmati makanan dengan tenang sesekali mereka bercanda gurau
"Far jadi gak habis pulang ini ke Cafe lagi?" Farica memikirkan sebentar
"Aku gak tau lagi, liatin aja nanti" Dea mengangguk kepala
Pandangan Dea melihat seorang yang terlihat familiar, "Far itu cewe yang kita taksir gak sih?" Farica ikut melihat belakang
Benar wanita yang di maksud Dea adalah wanita yang ada di cafe kemarin, mereka sedang ngobrol dengan salah satu guru di sini
"Kenapa mereka akrab banget sama guru itu" farica mengidikkan bahunya, "Tak tau"
"Aduh kenapa dia begitu cantik dan tampan secara bersamaan" Dea dengan terang terangan melihat arah wanita yang sedang mencatat apa yang mereka bicarakan
"Santai aja dong lihat nya, nanti dia ilfil" dengan nurut melepaskan tatapan nya, "Masa sih?" Menghela nafas, "iyaa"
"Kita kesana yuk" Farica mengerutkan alisnya, "Buat apa? Kamu gak lihat mereka sibuk nanti malah kita kena marah sama guru itu"
"Iya juga ya" menepuk jidatnya, benar benar menyebalkan sekali sahabat nya ini
°°°
"Kalau begitu saya pamit undur diri Miss Charlie" guru itu segera pergi dari sana tersisa lah Charlie dan Maura
"Sudah kamu catat?" Di anggukin Maura, "Seperti biasa siap siaga"
Charlie mengangguk puas, melihat sekeliling banyak anak anak pergi ke sini sampai matanya tertuju pada gadis yang pernah dia kepergok melihat ke arah secara diam diam
"Bukannya gadis itu yang di cafe kemarin?" Maura ikut mengarah pandangan sampai ia mendapat nya
"Iya itu gadis yang ku bilang kemarin" melanjutkan catatan yang dia salin, Charlie memutuskan untuk melihat handphone nya, tak lama ada seseorang yang menghampiri meja mereka
"Permisi ka"
Perhatian Charlie dan Maura teralih kepada gadis dua yang ada di depan meja mereka, Maura menatap mereka ramah sedangkan Charli menatap datar
"Iya gadis manis ada apa?" Dea menahan salting sedang Farica yang melihat sahabat memutar mata malas
Tersadar dari salting, "Boleh kah kami duduk di sini?" Saat ingin menjawab sudah lebih dulu Charlie
"Bukan nya kalian sudah duduk di meja kalian tadi? Kenapa tiba tiba ingin duduk di sini?" Farica dan Dea tertegun, tapi tujuan mereka kesini ingin mendekati mereka
"Sudah lah Charlie mereka ingin duduk disini, mungkin tempat mereka di ambil anak anak di sini" Charlie menghela nafas berat
"Silakan duduk hiraukan saja dia" Charlie melotot mendengar perkataan Maura
"Makasih ka"
Meraka duduk, dengan Dea di samping kanan Maura sedang kan Farica samping kiri Charlie
Tempat yang di ambil Charlie dan Maura dengan meja bundar dekat pohon
"Nama Kakak siapa kalau boleh tau?" Tanya Dea dengan keberanian nya
"Nama ku Maura dan di samping ku ini Charlie" Dea mengangguk kepalanya
"Kalau aku Dea ka, dan di samping ka Charlie namanya Farica" Maura tersenyum tipis sedang kan Charlie diam saja
"Em kakak lagi ngapain" Dea mencoba mencari topik lagi kepada Maura
"Hm? Aku sedang mengirim catatan"
"Apakah itu sulit?"
"Tidak juga"
"Boleh aku lihat?"
"Memang kamu mengerti?"
"Tidak juga sih hehe hanya melihat cara kerjanya"
Seakan dunia milik berdua, melupakan kalau ada dua orang yang berada tempat yang sama
Farica melirik arah Charlie, ingin sekali meminta bantuan tetapi Dea sudah sibuk mencari topik
"Ayo Farica kamu pasti bisa" batin Farica menyemangati diri sendiri
"Emm kak"
Melihat tidak ada respon dari nya mengerut keningnya, "Apa dia gak denger ya aku panggil?" Batin nya
"Kak"
Masih tidak ada respon, "Ku colek aja ya?"
"Kak"
Kali ini dengan colekan, akhirnya ada respon dari nya tapi hanya melihat kearah tanpa berbicara
"Emm kakak lagi ngapain?" Charlie menatap heran kearah nya
"Bukan urusan mu" kembali lagi pokus ke handphone nya
Farica berfikir keras mencari topik, "Kak kemarin kakak lagi ngapain ke Cafe?"
"Hais kau nih, emang tidak boleh mendatangi cafe ku sendiri?" Sedikit ngegas melihat kearahnya
"Ha?!" Ia membekap mulut nya sendiri, "Jadi cafe itu milik kakak?"
"Hm" melipat kedua tangannya
"Kakak kok bisa ak-"
"Haish banyak tanya kamu nih" kali ini Charlie menatap tepat di mata Farica
"Jangan lah marah, aku hanya penasaran kak" senyum manisnya, sempat tertegun tapi segera Charlie menormalkan kembali
"Sudah lah, Maura ayo pergi kita sudah selesai di sini" ia berdiri dari bangku nya
"Cepet nya? lamain lah sedikit"
"Cepat kata mu? Coba lihat jam, berapa lama kita di sini"
Maura melihat jam yang ada di handphone, benar kata nya mereka sudah cukup lama berada di sekolah ini
"Baiklah kalau begitu"
Maura melihat kearah Dea lalu mengelus rambut gadis itu, "Lain kali ya kita belajar"
Dea mengangguk mantap, melihat itu Maura tersenyum tipis
Charlie memutar mata malas, ia meninggalkan lebih dulu lalu di susul Maura berjalan keluar dari gedung ini, tersisa lah Farica dan Dea
"Aaakkk! aku salting berat" Dea memegang kedua pipinya lalu di tepuk tepuk
Ia menatap sahabat yang tadi murung, "Hey gimana tadi? Bisa gak?" Yang di jawab gelengan tidak
"Hahh! Sepertinya kak Charlie susah di luluh kan, Semangat terus mendapatkan hati nya!" Mengangkat tangan beri tanda semangat
Farica tertawa melihat sahabat nya, mereka kembali ke dalam melanjutkan pelajaran nya
🦋🦋🦋
![](https://img.wattpad.com/cover/371570561-288-k830015.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Melt His Heart? (GXG)
Kurzgeschichten🦋🦋 "Aku tidak menyangka akan di sukai dengan anak SMA dan parahnya lagi dia seorang perempuan yang sama dengan ku" - Charlie "Kakak itu membuat ku jatuh cinta pada pandangan pertama" - Farica Akan kah Farica bisa mendapatkan Charlie? Atau akan m...