🦋 06

74 10 2
                                    


Sampai di cafe milik Charlie mereka turun, memasuki cafe yang tidak terlalu rame karna masih pagi

Berjalan menuju ruangan nya ia sadar ada yang mengikuti nya, langsung saja berbalik dan bumm tertabrak

Charlie menatap nya yang menggosok jidat nya terasa ngilu

"Ngapain ngikutin" melipat kedua tangannya

"Aduhh kakak nih sakit tau jidat ku" masih dengan menggosok jidatnya

"Apa yang kamu lakukan? Ngapain ngikutin" tanya nya lagi

Farica mendengus, "Boleh kah aku ikut ke dalam"

"Tidakk!"

Farica mendengar itu cemberut, "Kamu kira aku bermain main di ruang sana?" Farica merasa seperti anak dimarahi ibunya

"Aku hanya ingin ikut dan melihat apa yang kak Charlie lakukan"

"Tidak "

Saat ingin kembali lagi lengan nya di genggam erat oleh nya, "Ku mohon"

"Aku belum makan tadi saat ingin berangkat kampus" menunduk kepalanya masih menggenggam lengan Charlie

Charlie melepaskan genggaman nya, "Lapar? Makan sana, disini tinggal pesan dan kau duduk menunggu pesanan mu"

Membalikkan badannya melangkah menuju ruangan nya, memasuki ruangan itu dan menutup nya rapat rapat supaya gadis itu tidak masuk

"Hah! Ada apa dengan nya?? Aku merasa dia menempel ku" memijat pangkal hidung nya

Di luar sana Farica menghentakkan kakinya berjalan mencari tempat, pelayan mendatangi dengan senyuman nya

"Aku ingin ini yang ringan dan minum ini, sudah" tanpa menunggu pelayan itu bicara

"Baik pesanan akan segera datang" meninggalkan nya sendirian di sana

Karna bosan ia membuka handphone nya, tak lama pesanan nya datang

"Selamat menikmati" Farica mengangguk kepala

"Apa aku boleh duduk di sini?" Farica melihat kearah pelayan tadi yang masih diam di depan mejanya

"Iya boleh" pelayan itu tersenyum lalu duduk di samping nya

Farica mengherankan keberadaan nya, asik dengan dunianya memakan

"Seperti nya lapar sekali" menoleh kearah pelayan itu

"Kakak diam deh, aku lagi makan nih" pelayan itu tertawa kecil

"Baiklah" pelayan itu melihat Farica yang asik dengan makannya, "Menurut ku itu kurang mengenyangkan"

"Kenyang kok, nanti makan lagi"

Pelayan itu menggelengkan kepalanya, "Kenapa tidak kuliah?" Farica menoleh kearahnya

"Kakak tau?" Mengangguk kepala menanggapi pertanyaan nya

"Kamu dan teman kamu kesini terus" Farica menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Oh ya nama kakak siapa? Namaku Farica"
Pelayan itu tersenyum

"Nama ku Shania"

"Salam kenal kak Shania" Shania mengangguk kepala sambil tersenyum tipis

Dari kejauhan Farica melihat Charlie keluar membawa kertas lalu datang ke kasir berbicara, Shania ikut mengarah yang dilihat nya

"Kamu suka sama bos kami?"

Farica mengangguk mantap, "Iya kak, tapi dia susah di dekati tadi aja aku gak di bolehin ke ruangan nya" cemberut nya

"Memang sih, ruangan itu tempat ruangan pribadi nya bisa buat kerja dan bisa buat istirahat jadi wajar saja tidak di perbolehkan masuk" Farica ber oh mendengar nya

"Bos Charlie terkenal ketegasan nya dan raut wajah yang begitu menyeramkan saat lagi serius tapi menurut ku tidak terlalu jauh bedanya, awal kerja kami saat melihat nya kami mengira seumur dengan kami tapi ternyata tidak"

"Memang nya berapa umurnya?"

"32 tahun"

Farica terkejut, tangan nya menutup bibir saking terkejut dan tidak mau teriak

"What!!? 32 tahun?? Aku saja masih 24 tahun" masih dengan terkejut nya, menatap Shania

"Lalu umur Kakak berapa?"

"29 tahun" Farica mengangguk kepala, "Berarti tidak salah aku memanggilmu ada kakak"

Shania tertawa kecil, sungguh Farica lucu sekali membuat tertawa tersenyum melihat nya, Farica kembali lanjut makan lagi Shani menatap Farica tersenyum

Ia bangkit dari duduknya dan Farica melihat kearah nya, "Aku akan kembali kerja, ku tinggal ya Farica" di balas anggukan, "Baik kak, semangat kerjanya" Farica membuat kepalan tangan nya bersimbol semangat

Shania tersenyum tipis segera ia mendatangi teman kerjanya, mengambil alih tugas nya, ber bolak balik, kesana kesini dan yaa kalian tau lah ya

Farica memandang Charlie yang sedang kedatangannya tamu dan sesekali melihat cara kerja di tempat cafe nya

Merasa ada yang melihatnya terus menerus ia mencoba melihat sekeliling tempat ini dan sampai akhir nya Charlie menangkap seseorang yang sedari tadi melihat kearah nya

Ya orang itu Farica, tidak ada rasa takutnya ketika kepergok melihat Charlie

Cukup membuat nya risih ia membalas tatapan Farica dari kejauhan, ia menatap nya dengan mengisyaratkan berhenti menatap nya

Bukannya tidak mengerti, dia tau dari tatapan Charlie tetapi di hiraukan malahan menatap nya dengan jahil


🦋🦋🦋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to Melt His Heart? (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang