🦋 05

106 12 0
                                    


Tok tok tok!

"Non Farica bangun non"

"Non"

Tok tok tok!

"Non bangun non"

Oky yang di panggil nama pemilik masih tidak ada tanda tanda bangun, Bibi itu sering sekali membangun nya Bibi itu kerap di panggil Bi Nain

Lanjut ke pemilik kamar ini, di kasur terdapat seorang gadis yang masih tidur dengan nyaman sampai tidur nya terganggu oleh panggilan telpon

Drett!

Mata sedikit terbuka tangan nya meraba raba tempat meja kecil yang ada di samping kasurnya, ia mengangkat telpon dengan mata tertutup

"Hm ada apa"

"Fer? Gak ke kampus kah?"

"Kampus?"

"Astagaa jangan bilang kamu masih tidur tiduran"

"Cepatlah sebelum gerbang di tutup"

Farica yang setengah sadar langsung berdiri dari kasur, karna efek baru setengah sadar membuat nya sakit kepala pandangan belum seutuhnya terlihat

"Oky Oky aku akan usahakan, kalo gak sempat izin kan ya"

"Hahh! Baiklah"

Tuttt!

Ferica memegang kepala nya yang masih pusing, "sshh! Ayo dong jangan saatnya"

Di lempar nya handphone ke tempat kasur, ia paksakan bersiap siap

Setelah selesai urusan di kamar mandi, dengan tergesa gesa menuju lemari mengambil pakaian dengan cepat tak lupa mengoleskan beberapa bedak dan juga sedikit warna di bagian bibirnya

Lalu berlari keluar kamar, menuruni anak tangga sekaligus 2 anak tangga supaya cepat, lari dengan kecepatan maksimal

Di ruang tamu Bi Nain yang sedang bersih bersih melihat Farica yang berlari kencang

"Non gak sarapan?"

Larinya berhenti di ujung pintu keluar, "Nanti makan di sana, kenapa Bi Nain gak bangunin aku?"

"Bibi sudah membangun ni tapi tidak ada respon dari non, jadi Bibi kira non gak ke kampus"

Mendengar ucapan Bi Nain reflek tangan nya menepuk jidatnya sendiri, "Yasudah Bi aku berangkat yaa"

Tanpa menunggu jawaban Bi Nain langsung keluar dengan larinya, Bi Nain tersenyum tipis

Lanjut ke Farica
Saat ini ia di halte bus, kali ini tidak menggunakan mobil nya karna tiba tiba ban nya ada bermasalah, sempat dia coba ingin keluar dari gerbang rumah nya ada yang ganjal

Dari pada terjadi sesuatu ia titip ke pak satpam di rumah nya lalu lari lagi

"Aduh mana sih bus nya?! Kalo gini bisa bisa telat"
Melihat ke kanan ke kiri

Ia menggigit kukunya, bener benar panik sampai penglihatan nya menangkap seseorang yang mungkin dia kenal?

Tanpa ada rasa ragu nya, Farica mendatangi orang itu yang baru saja selesai memasuki barangnya ke garasi mobil

"Kak Charlie!!"

Charlie menoleh saat namanya di panggil dengan suara kuat, menaikkan alisnya ketika melihat Farica yang sudah ada di depan nya

Charlie melipat kedua tangannya menatap gadis ini yang masih menetralkan nafasnya

"Ada apa"

"Kak apa aku boleh numpang di mobil kakak" menatap Charlie seperti memohon

"Tidakk"

"Ayo kaa aku bisa terlambat tinggal beberapa menit lagi" menautkan kedua tangannya memohon

"Tidak, minta saja ke tumpangan orang lain aku sibuk" saat ingin membuka pintu mobil nya di tahan oleh Farica

"Pliss kaa, bantu aku kak" Charlie sempat tertegun melihat Farica menitik kan air mata nya seperti ingin menangis

"Hahh! Baiklah" melepaskan tangan dari tahanan Farica

"Benarkah? Terimakasih kak" tersenyum bahagia

Segera mereka berangkat menuju kampus Farica dengan kencang

°°°

Sampai di kampus gerbang nya sudah tertutup, Farica bergegas keluar mendatangi gerbang, diikuti Charlie yang menunggu depan mobil nya

"Pakk! Buka gerbang nya"

Farica melihat ada Pak Satpam, ia tahu tidak bisa meluluhkan dengan kata kata manisnya karna penjaganya beda lagi orang nya

"Tidak bisa" acuh tak acuh

Menghela nafas panjang, tidak bisa berkata kata lagi, ia membalikkan badannya berjalan mengarah Charlie yang bersandar di mobil nya

"Ada apa? Kenapa tidak masuk" Farica dengan wajah murung nya melihat Charlie

"Tidak di perbolehkan masuk"

"Salah mu sendiri telat"

Charlie ingin memasuki mobil nya di tahan lagi dengan Farica

"Kakak mau kemana?"

"Kerja lah"

"Di cafe kakak?" Di balas deheman

"Boleh aku ikut kak? Sekalian aku mau beli makanan"

Charlie menatap nya yang tidak terlalu tinggi, tinggi Farica hanya sebahu dirinya

"TI DAK" menekan kata katanya

"Oky kalau kakak gak mau, aku teriak kalau kakak penculik" menantang Charlie

"Aku sudah mengantar kan mu ke kampus ini yang lumayan jauh dan sekarang mau di tuduh menculik? Dasar"

"Kakak sendiri gak mau mengantarku ke Cafe mu, aku lapar tidak bisa masuk kampus jadi yaudah makan aja"

"Haish! Cepatlah masuk" memasuki mobilnya, meninggalkan Farica yang di luar

Farica melihat Charlie yang sudah memasuki mobil nya, "Padahal aku bercanda aja, mana berani teriak yang bisa dosen keluar dan melihat ku" gumamnya

Tinn!!

Farica terpenjerat kaget mendengar kelakson mobilnya

"Tunggu apa lagi? Cepat lah sebelum berubah pikiran" mendengar itu ia segera naik mobilnya

Setelah sudah masuk melihat Farica yang seperti sudah ia menancap gasnya meninggalkan kampus


🦋🦋🦋

How to Melt His Heart? (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang