04. bonfire

56 11 1
                                    

17.53

hujan menderasi kota seoul, disini lah yujin terjebak, akibat mengerjakan tugas matematika di sekolah, akhirnya ia tidak bisa pulang karena hujan deras, haruskah yujin menerobos hujan? tapi nantinya ia akan sakit

"han yujin?" ucap seorang pria, itu gyuvin, melihat yujin menunggu hujan deras di halte membuat dirinya mengurung niat untuk pulang, "hujan gini lo gimana pulangnya?" tanya gyuvin, yujin hanya mengangkat kedua bahunya, tubuh nya sudah bergetar akibat kedinginan.

dengan segera gyuvin melepas jaketnya "pake jaket gw, jangan sampe besok lo ga masuk karna sakit" sang empu yang ditawarkan sudah ingin menolak, tapi benar juga, dia bakal sakit nanti, akhirnya gyuvin membantu yujin untuk memakai jaketnya

"makasih" ucap yujin, gyuvin mengangguk, "kok kamu belum pulang?" tanya yujin, "tadi ada rapat osis, diskusiin soal pendaftaran osis baru nanti, udah ayo naik mobil gw, sepedanya taro sini dulu aja, nanti gw minta satpam buat amanin sepeda lo" gyuvin melihat ekspresi yujin yang agak ragu"sepeda nya bakalan aman jin, kalo gamau gw ting-" dengan buru-buru yujin menganggukan kepalanya.

mereka berdua masuk dalam mobil, saat mereka masuk sudah terdengar lagu  'bonfire - wave to earth'

'maybe we are falling
falling down with the rain
ooh - ooh'

"kamu suka wave to earth?" tanya yujin, gyuvin mengangguk "lo juga?" yujin balas mengangguk "lagu kesukaan lo apa?" tanya gyuvin.

yujin tersenyum, "love, seasons, sama pas banget yang terakhir bonfire" yujin terlihat sangat exited, ia berucap sambil menggosok-gosok tangannya agar hangat.

"you have a good taste, kebetulan gw suka ketiga itu juga" gyuvin tersenyum dan tangan nya beralih ke tombol ac untuk mematikannya, "dingin ya? gw matiin dulu, nanti kalo panas gw nyalain lagi".

akhirnya gyuvin menancap gas, kebetulan rumah mereka searah, namun lebih jauh gyuvin, "ga nanya dimana rumah aku?" tanya yujin sendiri, "kemaren gw liat lu keluar dari perumahan daisy pas naik sepeda, jadi gw udah tau, lu tinggal kasih tau dimana aja nanti" yujin mengangguk paham

-

mereka menikmati perjalanan menuju rumah yujin, sedari tadi yujin hanya melihat kearah jendela mobil sambil menikmati playlist milik gyuvin, mereka punya selera lagu yang sama.

saat sudah sampai perumahan daisy "kanan vin" gyuvin mengangguk "nah yang pagarnya warna putih, itu rumah mbak aku", gyuvin segera berhenti disaat melihat rumah sederhana berpagar putih itu

"mbak kamu? kalian tinggal berdua doang?" tanya nya, yujin mengangguk sekilas, "makasih ya vin tumpangan nya" gyuvin mengangguk, yujin keluar dari mobil, disambut oleh mbak yuna yang sudah khawatir setengah mati "kamu kenapa ga ngangkat telepon mbak dek?" tanya yuna sambil menangkup pipi yujin.

"handphone adek mati mbak" terlihat ekspresi kesal yuna, "eh kamu gyuvin ya?" tanya yuna, karena memang kaca mobilnya gyuvin terbuka jadi terlihat seorang gyuvin ada di dalam sana.

"iya kak yang kemaren itu" ramah gyuvin, "masuk dulu masuk, makan disini kebetulan bentar lagi masakan mbak selesai, makasih loh udah anterin yujin" ucap yuna, yujin dengan cepat menggeleng kearah gyuvin, berharap pria itu bisa langsung pulang.

"wah makasih banget kak, aku parkir mobil dulu abis itu masuk ya" dengan cepat gyuvin memarkirkan mobil, dirinya sudah cengengesan karena melihat wajah kecewa yujin yang menggemaskan.

saat gyuvin sudah keluar dari mobil "sepeda adek dimana?" tanya mbak yuna, "ada di sekolah kak, saya udah titipin ke satpam" jawab gyuvin

"loh di sekolah? terus kamu ke sekolah naik apa nanti dek? mbak jemput aja ya" tanya yuna ke yujin, "kebetulan kita searah kak, sama saya aja di antarnya" tawar gyuvin

Sama sama Tahu | GYUJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang