LS. Chp 34

3.3K 486 38
                                    

Vote untuk alien lanjutkan chapter Lucifer soul!





Xeon meneliti setiap wajah calon budak nya, nampak pucat dan lemas.

Xeon menatap remeh, "ini baru permulaan, jika ingin menyerah, lebih baik katakan di depanku sekarang juga."

Xeon menatap Auriga dingin, "apalagi kau, Cafela, apa-apaan dengan sampah disebelah tempat duduk mu itu?" ucap Xeon mengisyaratkan jika ia menanyakan soal bekas muntahan Auriga.

Auriga menggeleng sedikit gemetar, netranya melirik dibelakang tubuh Xeon, mayat-belum, ketiganya masih hidup, hanya dapat mengedipkan matanya masing-masing.

"Ke-kenapa kamu sangat kejam, Xeon?" ungkap Demian sedikit ketakutan. Xeon mengangkat kedua bahunya, "itu sudah menempel pada jiwa raga ku, jika tidak suka maka pergilah, aku tak memerlukan budak lemah."

Damian menutup matanya menahan agar dirinya tidak ikut bertanya seperti Demian, pasti ada alasan mengapa adik imut manis nya bisa melakukan hal ini. Hm, pasti karna hasutan Claude, mantan assassin yang terekrut menjadi pengasuh adiknya, ya, adiknya dihasut, adiknya tidak akan melakukan hal kejam ini atas keinginan nya sendiri.

Xeon tertawa kecil, "mereka berfikir, mereka bisa membuat seorang Lucifer tunduk kepada mereka dan membuat raja iblis seperti ku menjadi pendorong kursi roda milik gadis bodoh itu!? Lelucon paling lucu diawal semester! Huh, bagaimana bisa aku mengatakan hal ini pada kalian, memangnya kalian akan paham ucapan ku," gumam Xeon pada kalimat terakhirnya. Ia tak takut jika ia bukanlah Lumire Xeon De Caine yang sebenarnya, ia adalah Lucifer, hanya Lucifer. Tidak ada yang lain.

Claude berlutut di belakang tuan nya dan menundukkan kepalanya. Sedangkan 5 orang lainnya hanya dapat membeku mendengar ucapan Xeon.

"A-apa maksudnya Xeon, kau Lumire Xeon De Caine, putra bungsu keluarga Caine. Bukan seorang iblis bernama Lucifer itu." Tolak Damian tak mempercayai ucapan Xeon. Xeon tertawa remeh seperti biasa.

"Baphomet! Cerberus!" pekik Xeon memanggil kedua peliharaannya.

Ketika Cerberus sedang keluar dari lingkaran sihir secara perlahan, bagaikan adegan slowmo, di sisi lain. Baphomet, makhluk itu sedang berlari dengan memeluk sesuatu di dalam pelukannya dan berlari sekencang-kencangnya ketika telinganya mendengar tuannya memanggilnya.

Berbeda dengan wujud imut, kecil dan mudah dibunuh, Cerberus nampak menyeramkan dengan tubuh besarnya dan lidah terjulur nya bersamaan dengan air liur yang menetes menatap kearah sekumpulan orang-orang di depannya dengan tatapan bernafsu.

Kelima orang itu hanya dapat terduduk mendongak menatap balik Cerberus dengan ketakutan yang luar biasa. Siapa yang tak takut ketika melihat penjaga neraka ada di hadapan mereka.

"Silahkan pergi, peliharaan ku akan mengejar kalian hingga k ke ujung dunia seperti aku mengejar para ikan ku," ujar xeon yang berdiri didepan Cerberus, hewan yang ukurannya berkali-kali lipat dari tubuh pemiliknya sendiri.

Kelimanya serentak menggelengkan kepala mereka.

Cerberus menundukan kepalanya bahkan hingga wajahnya menempel pada tanah, ini adalah bentuk kesetiaannya. Tuannya, Lucifer ingin naik keatas kepalanya, dan itu adalah salah satu Reward termahal bagi Cerberus sendiri.

Lucifer naik keatas kepala Cerberus dan duduk Vincent diatas nya tanpa ada ketakutan dengan gravitasi yang bisa menjatuhkannya kapan saja. Cerberus mengangkat kepalanya dan mendongak angkuh namun tetap menjaga posisi agar tuannya nyaman dan tak terjatuh.

Cerberus menatap remeh, hampir mirip seperti Xeon ketika menatap para budaknya. Bedanya Cerberus mengeluarkan wajahnya seperti wajah yang berbangga.

"Berkenalanlah dengan mereka, Cerberus."

LUCIFER SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang