Part 3

2 0 0
                                    

Beberapa menit kemudian. Sean beserta teman temannya keluar dari caffee tempat kerja Bianca.

Sedangkan Bianca pulang ke rumahnya. Dia pun langsung merebahkan dirinya di kasur.

" Melelahkan sekali hari ini, moga moga besok hariku menyenangkan," kata Bianca.

Tiba tiba adiknya Bianca masuk ke kamar Bianca dengan sangat keras

" Kak bagi uang, soalnya aku mau beli makeup," kata Eliza.

" Kakak baru pulang, Eliza. Bisa tidak gak usah minta uang ke kakak," kata Bianca.

" Ish, aku maunya sekarang kak! Mana duit kakak," kata Eliza.

" Kakak lagi gak gajian hari ini, jadi gak ada uang untuk hari ini. Uangnya cukup untuk kita makan besok, hari ini gak usah kakak kasih dulu uangnya," kata Bianca.

" Pokoknya aku mau sekarang, kakak! Aku udah ditungguin sama kawan kawanku," kata Eliza.

" Ngerti gak sih kata kata kakak! Kakak belum gajian, harus ngertiin perekonomian keluarga kita! Jangan mentang mentang kakak bantu keuangan keluarga ini kamu enak enakkan menggunakannya untuk kepentingan kamu sendiri, Eliza! Kita ini juga butuh! Masuk kamar sekarang! Kakak gak mau tau pokoknya!" kata Bianca marah.

" Lo tuh udahlah culun, sok marahin gue! Kalau lo gak suka gue tinggal di rumah, gue minggat dari rumah ini!" kata Eliza.

Tiba tiba ayahnya Bianca pulang dalam keadaan mabuk. Kemudian disusul oleh ibunya Bianca.

" Ada apa ini! Kenapa kalian ribut ribut? Malu sama tetangga," kata ibunya Bianca.

" Gimana mau ribut, ibu. Ni si Eliza minta uang kepadaku, dah kubilang kalau aku lagi gak ada uang. Minta uang dianya padaku," kata Bianca.

" Eliza jangan selalu minta uang kepada kakakmu terus. Berhemat aja sedikit tidak bisa, Eliza?" kata ibunya Bianca.

" Bu aku mau beli make up, terus aku mau beli perlengkapan sekolah bu. Masa aku selalu iri melihat teman temanku bergelimang uang, kapan aku kayak mereka bu," kata Eliza.

" Susah ya dikasih tau samamu, Eliza! Dah ah aku mau istirahat," kata Bianca.

" Oke aku pergi kalau itu maumu, Bianca! Capek capek aku minta, responmu kayak gitu, Bianca. Aku pergi," kata Eliza.

Eliza pun pergi ke kamarnya dan mengambil barang barangnya. Ayahnya Bianca pun memecahkan piring di atas meja

" Kalian ini kenapa bikin ribut! Mending uangnya kasih kepadaku, daripada kalian ribut ribut," kata ayahnya Bianca.

" Apaa! Gak ya ayah, ini uangnya untuk kebutuhan makan kita. Gak untuk berjudi ya, dan juga bukan untuk keinginan Eliza ya," kata Bianca.

" Kamu! Udah berani melawan padaku! Kasih gak! Kasih," kata ayahnya Bianca.

" Gak ya gak ayah! Udahlah aku capek. Biar dia tau gimana susahnya nyari uang, udalah aku mau istirahat. Jangan ganggu aku," kata Bianca.

" Kau! Dasar anak tidak berguna, kalau kau mau pergi ya silahkan! Aku tak peduli dengan kalian termasuk kau Eliza," kata ayahnya Bianca.

Bianca pun menulikan telinganya.

" Ayah pulang pulang buat aku gak tenang, kapan aku bisa bahagia. Bisa terbebas dari ayah dan Eliza. Biar aku aja yang ngebahagiakan ibu. Kasihan ibu kerja terus," gumam Bianca.

Eliza pun keluar dari kamarnya. " Oke jangan pernah mencariku, aku akan pergi sesuai keinginanmu, Bianca," kata Eliza.

Ibunya Bianca pun hanya bisa menghela nafas dan tidak ingin Eliza pergi. Nanti siapa yang akan memperhatikannya?

Sweet Karma From My BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang