12

170 25 8
                                    



HAPPY 1K READERS!!!! YEAH!!!!!
Makasih semua yang udah baca ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

















Tiga Hari berlalu dengan cepat

Namun Taesan belum juga menemukan solusi yang tepat untuk apa yang akan mereka jalani nanti

Selama tiga hari kebelakang, leehan tinggal di rumah Taesan, keduanya sudah tak bersekolah lagi, mengasingkan diri dari dunia luar dan lebih memikirkan apa yang harus mereka lakukan

Kemarin, surat pengeluaran atas dirinya dan leehan telah keluar, dan dengan surat itu Taesan dan leehan dinyatakan dikeluarkan dari sekolah.

Selama 3 hari kebelakang juga orangtua Taesan tak datang kerumah, begitu juga mama leehan

Setiap harinya terdengar suara lemparan batu dari luar rumah, serta teriakan memaksa Taesan untuk keluar rumah.

Taesan dan leehan mengenal suara-suara itu. Sudah jelas sekali kalau itu merupakan suara Jeonghyeon Dan teman-temannya, dan beberapa teman mereka di sekolah

Setiap teriakan, setiap lemparan batu, serta panggilan dari luar rumah menyiksa Taesan dan leehan yang ada didalam.

Mereka dikejar-kejar ketakutan setiap harinya, bersembunyi dan berdiam diri didalam rumah tanpa tahu harus berbuat apa menyiksa mereka, seakan memaksa keduanya untuk mengakhiri hidupnya begitu saja.

Bahkan untuk menangis saja keduanya sudah tak bisa,seakan tak ada lagi air matanya yang keluar dari sana

Keduanya beradu argumen soal keputusan yang mereka ambil. Leehan memaksa Taesan untuk pergi dan balik kepada papa nya, dan menjalani hidup baru nantinya

Taesan jelas menolak hal itu, dia tak bisa meninggalkan leehan begitu saja, bukan soal cinta dan rasa sayang lagi, melainkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang pacar

Dia telah menghamili leehan, ada nyawa yang berada didalam perut leehan, ada darah daging nya didalam sana, ada calon anaknya yang sedang berjuang didalam sana, dia tak bisa melakukan permintaan leehan begitu saja.

Taesan tahu keputusan nya memang beresiko untuk mereka berdua. Namun ini merupakan satu-satunya jalan yang menurut nya paling baik.

Seperti saat ini, keduanya kembali bersitegang, beradu argumen, soal keputusan yang akan Taesan ambil

"Kamu udah gila han?" Teriak Taesan kesal

"Iya aku udah gila!!!!" Balas leehan berteriak

Air mata kembali mengalir dari pelupuk matanya

"Aku gamau, dan gak akan pernah mau ngelakuin itu, terserah kamu mau maksa aku gimana lagi, tapi keputusan aku udah bulat, aku bakal pertahanin kamu dan anak kita"

Leehan tertawa berdecih

"Kamu lupa apa yang papa kamu bilang HA!!"

"Emang kamu punya apa buat biayain hidup aku San, kamu mampu ngebesarin anak ini? Kamu itu cuma anak SMP yang belum dapat ijazah, mau nyari duit pake apa?"

"Aku emang gapunya apa-apa han, tapi aku janji sama kamu, sama anak kita dan sama tuhan, aku bakal berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membahagiakan kamu"
Taesan menangis menatap leehan

"Aku gabisa melakukan hal itu han, aku gabisa ngebunuh anak itu, anak kita, aku gak tega" tangis Taesan

Leehan memberikan pilihan kepada Taesan menggugurkan anak itu, atau dirinya saja yang bunuh diri

Cerita 15 Tahun Kita - Gongfourz TaesHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang