06. Ingkar janji dan Maaf

2.3K 220 24
                                    

"Kemana aja lu? Dari kemaren hilang mulu."

Rony menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kikuk. "Dirumah aja, gak kemana mana."

"Tumben? Biasanya gak betah lo dirumah sendirian."

Komentaran komentaran dari Diman membuat Rony mendengus. Malas ia menjawab semua komentaran sahabatnya yang satu ini, dibalas sekali maka akan dibalas beribu ribu kali olehnya.

"Aryo mana?" Tanya Rony pada Diman.

Yang ditanya terdiam sejenak sebelum menggeleng dan mengangkat bahunya. "Gak tau, tadi dia kesini tapi pergi lagi. Mukanya kayak lagi marah gitu."

"Kenapa dia?"

"Gak tau."

Rony berdecak melirik kesal kearah Diman. "Gak tau mulu lo!"

"Ya, gue mana tauu."

"Makanya, kalo gak tau tuh ditanya."

Diman menatap Rony dengan raut kesal akan protes. "Heh! Kan gue bilang, dia kesini mukanya kayak lagi marah. Kalo gue tanya dia kenapa, terus dia ngehajar gue sampe sekarat gimana? Mau lo, nyumbang nyawa buat gue?!"

Rony merotasikan matanya malas. "Alay! Aryo gak sekejam itu sama sahabatnya."

"Iya, itu ama lo! Bukan ama gue. Ama gue mah, tuh anak ayo ayo aja kalo diajak gelud."

"Lagi, suruh siapa lo deketin adeknya? Ngamuk dia kan."

"Gue mana tau itu adeknya, adeknya juga bilang gak punya abang."

Rony menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu ia teringat tujuannya kemari itu untuk apa.

"Gimana? Lo bisa bantu gue atau enggak?"

Diman berdecak. "Sahabat mana yang gak bantu sahabatnya? Ya, walau lo pernah nikung gue tapi lo tetep sahabat gue."

"Bantu apa emang?" Sambung Diman.

"Gini, gue dari awal tuh curiga sama orang tua istri gu- "

"WHAT?! LO PUNYA ISTRI?!"

"Ck, lo gak liat twitter gue?"

"Enggak, bentar bentar, kepo gue sama istri lo."

"Demi apa, Ron?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Demi apa, Ron?!"

Rony tersenyum sombong. "Gimana? Pilihan Tuhan cantikkan?"

"Anying, kalah gue." Ucap Diman.

Rony terkekeh. Lalu laki laki itu ingat sesuatu. "Oh iya, gue kesini bukan mau pamer istri, mau minta bantuan lo."

"Bantuan apa?"

"Gini, dari awal gue curiga sama bokap nyokap istri gue. Mereka kayak ngerencanain sesuatu."

Dahi diman mengernyit karna tak paham. "Rencanain apa? Coba ceritain."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIKAH PAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang