01. Hamil?!

3K 116 7
                                    

"Engga! Saya cuma masuk angin, jangan asal nuduh deh!"

"Heh Salma! Jelas jelas diCctv bu Endang kamu sama si Rony lagi ciuman. Masih aja ngelak!"

Mata Salma terbelalak, bagaimana bisa? Ia ingat malam itu tidak ada yang ia lakukan bersama Rony. Bahkan, tau Rony ada disebelahnya saja tidak.

Flashback

Sehabis pulang dari kantor, Salma tampak ke lelahan. Belum lagi, tiba tiba hujan deras turun yang membuatnya terpaksa meneduh disalah satu rumah komplek.

Ia tak mungkin menerjang hujan, karna saat ini ia sedang membawa laptop yang berisi banyak dokumen dokumen penting milik perusahaan tempatnya bekerja.

Tidak melihat siapa pemilik rumah ini, Salma asal masuk saja. Sampai ia melihat desain rumahnya, ia baru sadar, ternyata ini rumah tetangga menyebalkannya. Si Rony, bocah tengil bau kunyit.

Rumah itu tampak kosong, mungkin si Rony sedang keluar. Setau Salma, Rony tinggal sendirian dirumah ini. Ibu dan ayahnya, Salma tidak tau mereka dimana. Salma tak begitu mempedulikan hal tersebut.

"Hujan kenapa gak berenti sih? Udah malem nih." Ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh.

Ingin menerobos lalu bagaimana dengan nasib laptopnya? Lebih baik dia tidur diluar dari pada harus laptopnya yang menjadi tumbal.

Salma tak tahan lagi, ia mengambil duduk dikursi teras Rony dan memeluk laptopnya. Salma menatap air yang deras membasahi bumi, matanya mulai sayu. Kantuk sudah menyerang Salma namun sekuat tenaga gadis itu menahan agar tidak terlelap disini.

Salma malas bertemu Rony, pasti hanya ada keributan.

Tapi, sepertinya kantuk Salma benar benar sudah berat membuat gadis itu tidak lagi bisa menahan dan akhirnya terlelap.

Esok hari nya, Salma terbangun, hari ternyata sudah subuh. Ia tersentak mengetahui dirinya terlelap disana.

Salma menatap penuh sadar jaket yang menyelimuti tubuhnya, "Jaket siapa?" Gumam Salma.

Saat ia menoleh, Salma semakin dibuat terkejut oleh keberadaan Rony yang terlelap disampingnya. Spontan Salma berdiri dan beranjak dari kursi.

Ia melirik kesekitar, tak ada warga. Sebelum Warga datang dan menuduhnya tidak tidak, Salma segera pergi dari rumah Rony.

Ya ia pikirkan sekarang, jawaban apa yang akan ia jawab nanti saat ibunya bertanya dimana ia tidur?

Kalau jujur, Salma takut ibunya marah.

"Bilang aja tidur dirumah Nabila kali ya?"

"Maafin Caca ya, bu."

Flashback off

"Gak! Saya beneran gak ngelakuin apa apa!" Salma masih terus membantah.

Gadis itu menoleh kearah Rony, bocah itu bahkan sejak tadi hanya diam tak membantu membela.

"Pokoknya kita gak mau tau, kalian harus nikah dan pergi dari komplek ini! Buat malu saja!"

Salma lalu menoleh kearah ibu dan ayahnya, tampak mereka enggan menatap Salma. Jelas hal itu membuat Salma terpojokkan karna tidak ada yang membantunya untuk membela diri.

"Udah nikahin aja pak Rt!"

"Iya, terus usir dari sini. Jangan biarin anak haram lahir dikomplek kita!"

Mata Salma terbelalak, maksud mereka apa?! Anak haram? Bahkan Salma tidak sedang hamil.

"Heh, Rony! Bantuin jelasin dong! Lo kok diem aja sih?!" Kesal Salma.

Rony terdiam, lalu menghela napas. "Percuma, mereka tetep percaya Cctv dari pada omongan kita."

"Udahlah, jangan bela diri terus. Kalian tuh emang sudah melakukan hal mesum! Buktinya kamu, Sal. Hamil kan?"

Salma menggeleng. "Udah berapa kali saya bilang, saya gak HAMIL!!"

"Kalau gitu, ayok tes kehamilan. Kalau kamu hamil, kamu harus nikah sama Rony. Tapi, kalau kamu terbukti gak hamil, kami akan minta maaf."

Salma tanpa ragu langsung menyetujuinya. "Oke, mana test packnya?"

Salah satu dari ibu ibu memberikannya pada Salma, gadis itu permisi ke toilet dirumah pak Rt untuk memeriksa kehamilan.

Rony menunduk dalam, ini hari sialnya.

Lama menunggu Salma, membuat beberapa warga kesal karna tak sabaran ingin mengetahui kebenarannya.

Suara pintu terbuka, dan langkah kaki dalam keheningan terdengar. Salma muncul dengan wajah masam. Gadis itu pun dengan percaya dirinya menunjukkan hasil test pack itu.

"Nih! Saya gak hamil!!"

Semua warga hening, diam membisu. Lalu, salah satunya berceletuk ketus.

"Kamu pintar atau tidak sih? Jelas jelas itu dua garis yang artinya kamu hamil!"

"APA?!" teriak Salma.

Heiiii???

Ini kapan dia berhubungan intim? Kenapa bisa hamil?! Astaga, test pack ini rusak atau bagaimana?!

"T'tapi saya— "

Plak!

"ANAK GAK TAU DIRI KAMU!! SUDAH DIBESARKAN MALAH BIKIN MALU KELUARGA!" Teriak ibu Salma dihadapan gadis itu.

Napas Salma terhenti, aliran panas mulai menjalar ke pipinya. Rony yang melihat Salma ditampar, buru buru meraih Salma dan melindungi gadis itu dibalik punggungnya.

"Seharusnya yang ibu tampar saya bukan Salma."

Ibu Salma menatap nanar kearah Rony, ingin menampar tapi tangannya sudah bergetar. Wanita itu hanya menoleh, enggan menatap Rony dan Salma.

"Sudah! Nikahi saja mereka lalu usir dari sini!!"

Salma menangis, ia menggeleng dan ingin mendekati ibunya. Namun, ayahnya menahan Salma dan sedikit mendorong tubuh Salma agar menjauh dari istrinya.

"Jangan dekati kami untuk saat ini, Kami sedang kecewa sama kamu."

•••

Next Part!!

Adisty Salma Kaylia

Rony Emilio Erigo

NIKAH PAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang