Di sebuah jalanan, nampak segerombolan pemuda berpakaian putih Abu-Abu tengah melakukan tawuran dengan pemuda yang memakai pakaian serupa.
Dapat dilihat sudah banyak sekali luka yang mereka Terima dan itu tak membuat mereka mundur, malah mereka lebih beringas karena ingin membalas luka yang mereka dapatkan.
"Jangan sampai lengah Rak" Sentak seorang pemuda yang baru saja menyelamatkan temannya saat ada musuh yang ingin menyerang temannya dari belakang
"Tanks Ri, gue bakal lebih waspada" Jawab pemuda yang dipanggil Rak sambil terus memukul musuh yang mendekat begitupun temannya tadi yang kembali menghajar musuh yang jumlahnya tak sedikit
Pertarungan sengit pun terus terjadi dan tanpa di sangka oleh pemuda yang dipanggil Rak dan teman-temannya, ternyata pihak musuh ternyata membawa sebuah senjata yang mereka sembunyikan
"RAKA DIBELAKANG LO" teriak pemuda lain yang jauh dari Raka, Raka adalah pemuda yang tadi dipanggil Rak
"Ap-Aakhhh" Raka meringis kesakitan saat sebuah pisau mengenai lengannya
"RAKA, ANJING KALIAN CURANG" umpat pemuda yang lain lagi saat melihat temannya terkena pisau
Kini pertarungan pun menjadi tak seimbang, pihak Raka dan teman-temannya di buat mundur karena kecurangan yang dipakai oleh musuh mereka.
"KALIAN SEMUA BENAR-BENAR" Teriak seseorang dengan penuh amarah membuat semua pemuda di sana pun melihat ke arah asal teriakan itu da terlihat seorang Pria dengan berpakaian kemeja rapi
Para musuh Raka dan kawan-kawan pun tak menghiraukan lelaki itu karena merasa tidak mengenal orang itu, berbeda dengan Raka dan kawan-kawan yang sudah ketar-ketir melihat orang itu
Karena ketidak fokusan serta keterpojokan mereka membuat para musuh lebih leluasa untuk mengarahkan senjata mereka ke arah Raka dan kawan-kawan.
Dor dor dor
Suara sebuah senjata api yang di tembakkan ke atas membuat semua orang terdiam, para musuh yang tadinya tak menghiraukan orang tadi kini mulai berlari karena merasa sesuatu yang mengancam mereka.
Terlambat
Ternyata wilayah itu sudah terkepung oleh orang-orang dengan pakaian hitam yang seketika menghajar para remaja yang menjadi musuh Raka dan kawan-kawan.
Disisi lain kini Raka dan kawan-kawan sudah berdiri dengan menunduk di depan pria yang tadi menghentikan aksi tawuran mereka.
"Huftt kalian ini benar-benar" Lelah pria itu sambil memijat dahinya yang berdenyut akibat ulah anak dan sahabat sang anak
"Hehe sorry om" Cengir Raka
"Sora sorry, apa tadi kamu bilang om? Heh panggil papa, hadeh papa udah capek loh sama kelakuan kalian" Aryo, nama pria yang menghentikan aksi tawuran mereka, dia adalah ayah dari Fahri, teman Raka yang tadi menyelamatkannya dari serangan musuh
"Pokoknya kalian bes-
" AKKHHH"perkataan Aryo terhenti saat Raka tiba-tiba saja berteriak kesakitan
"ASTAGHFIRULLAH RAKA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Taraka alfarizi
Random"Kalian ini benar-benar"kata seorang pria dengan memijat pelipisnya yang pening "Mulai besok kalian ke tempat Om Arman sama tante Leya, papa nggak Terima penolakan"lanjut pria itu *** " Papanya Fahri sayang banget yah sama fahri, kapan coba gue bisa...