Mungkin bagi sebagian anak masa kecil adalah masa yang paling menyenangkan karena mereka bisa bermain dan melakukan apapun yang mereka sukai, namun nyatanya tidak semua anak bisa merasakan hal yang sama terkadang keadaan menyuruh kita untuk dewasa l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca
★★★
"Putraku kembali," lirih wanita itu, memeluk Rigel dengan erat.
Sedangkan Rigel mematung ia masih terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluknya, namun kedua tangannya terulur untuk membalas pelukan wanita itu, tidak tau kenapa ia melakukannya ia hanya mengikuti naluri nya saja, supaya wanita yang berada di depannya kini merasa tenang.
"Mom ini temen nya Gavino," saut Gavino.
Wanita itu pun melepaskan pelukannya. "Bukan putra mommy?"
Gavino menggelengkan kepalanya pelan ia tidak tega melihat keadaan mommy nya itu, sejak 14 tahun lalu mommy nya berubah menjadi pribadi yang lebih banyak diam dan melamun bahkan mommy nya itu selalu berada di dalam kamar menatap jendela kosong seolah hanya tersisa raganya saja.
Itu semua berawal dari saat adiknya atau bungsu keluarga Massimo di culik oleh salah satu pesaing bisnis mereka dan sampai sekarang mereka tidak tau dimana keberadaan bungsu keluarga mereka itu yang hanya mereka tau kalau bungsu mereka itu masih hidup.
"Maaf," lirih wanita itu, melepaskan pelukannya dari Rigel.
"Gak papa," balas Rigel, tersenyum hangat.
Deg
'kenapa aku merasa jika kau adalah putraku?' batin wanita itu.
"Mommy Daisy, mom gak papa kan?" tanya Gavino, khawatir.
"Ah maaf mommy gak papa kok, kalian ayo masuk." ajak wanita itu yang ternyata namanya adalah Daisy atau lebih tepatnya Daisy Eleanor Massimo.
Akhirnya mereka berempat pun masuk dan duduk di ruang tamu dengan rigel yang duduk di tengah-tengah di apit Savero dan Kevlar.
"Mommy siapin makanan dulu buat kalian berempat yah," pamit Daisy.
"Nyonya ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu maid, saat melihat Daisy ada di dapur.
"Aku ingin membuat kue untuk teman-teman nya Gavino," balas Daisy.
"Apakah nyonya ingin saya membantu nyonya?" tanya maid itu lagi.
"Tidak aku ingin melakukannya sendiri," jawab Daisy.
"Baiklah nyonya jika butuh apa-apa nyonya bisa segara panggil saya," ucap maid itu.
Ia sedikit heran karena Daisy berada di dapur dan bahkan ingin memasak sesuatu karena setahu dirinya nyonya nya itu bahkan jarang keluar dari kamarnya atau mungkin nyonya nya itu sedang bosan berada di kamarnya pikir maid itu.
Sedangkan di sisi lain Rigel, Gavino, Kevlar, dan Savero sedang mendiskusikan tugas kelompok mereka.
