Mungkin bagi sebagian anak masa kecil adalah masa yang paling menyenangkan karena mereka bisa bermain dan melakukan apapun yang mereka sukai, namun nyatanya tidak semua anak bisa merasakan hal yang sama terkadang keadaan menyuruh kita untuk dewasa l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
selamat membaca
★★★
Jam menunjukkan pukul 06:00 pagi terlihat seorang pemuda yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, pemuda itu adalah Rigel Centaurus atau yang kerap di sapa Rigel.
Hari ini adalah hari pertama Rigel sekolah di Massimo high school, sekolah elit yang sangat terkenal butuh biaya yang sangat banyak untuk bisa masuk ke sekolah itu, tak heran jika hanya anak dari kalangan atas yang bisa masuk ke sana.
Lalu bagaimana Rigel bisa masuk ke sana sedangkan Rigel saja bukan orang dari kalangan atas? Rigel memang tidak punya banyak uang tapi Rigel punya otak yang sangat cerdas, itu membuatnya bisa masuk ke sekolah itu dengan jalur beasiswa penuh.
Setelah memastikan semuanya siap, Rigel pergi ke dapur untuk membuat sarapan, hanya menu sederhana saja yaitu nasi goreng.
"Cepetan gue laper!" seru seorang wanita paruh baya, mendudukkan dirinya di salah satu kursi meja makan dengan sebelah tangan mengapit sebatang rokok.
"Iyaa ibu sebentar lagi nasi goreng nya mateng," jawab Rigel, mengaduk nasi nya agar bumbunya tercampur merata.
Merasa nasi gorengnya sudah matang, Rigel menumpahkan nya ke dalam dua piring, menjadikannya dua porsi untuk dirinya dan ibunya, ia menyerahkan sepiring nasi goreng itu ke ibunya, barulah kemudian Rigel ikut duduk di kursi depan ibunya.
"Gue minta duit," kata ibunya Rigel, yang bernama Freya.
"Rigel lagi gak ada uang Bu, semua uang punya Rigel kan udah Rigel kasih ke ibu," jawab Rigel.
Mendengar itu Freya langsung merasa kesal ia membanting piring miliknya, hingga piring itu pecah dan nasi gorengnya berhamburan kemana-mana.
"Inget gue pungut lo dari tong sampah, gue yang ngerawat lo dari lo bayi sampai sekarang, dan itu semua gak gratis. Gue gak peduli lo harus ngemis, ngamen, atau nyopet sekalipun terserah yang penting gue bisa dapet duit!" tegas Freya, mencengkram pipi Rigel.
Iyaa Rigel memang bukan anak kandung Freya, ia di temukan oleh nya di dekat pembuagan sampah saat Freya pulang dari klub malam, karena merasa kasihan akhirnya Freya membawa pulang Rigel kecil ke rumah nya.
"Udahlah nafsu makan gue jadi hilang gara-gara lo," ucap Freya, meninggalkan meja makan.
Rigel menghela nafas, ia membereskan pecahan piring yang berserakan di lantai, saat ia melihat jam ternyata jam hampir menunjukan pukul setengah tujuh, melihat itu Rigel langsung tergesa-gesa membereskan pecahan piring itu.
"Aw," pekik Rigel, saat pecahan piring itu tak sengaja menggores jarinya.
Namun Rigel menghiraukan nya, ia kembali membereskan serpihan piring dan juga nasi yang berserakan, barulah setelah itu Rigel berangkat sekolah menggunakan sepeda yang di berikan tetangganya dulu karena sudah tak terpakai, ia mengayuh sepeda itu dengan sekuat tenaga agar ia bisa cepat sampai ke sekolah.
