Restart: Return

460 58 15
                                    

"Waktu istirahat sudah habis. Kita akan mulai dengan video utama."

Mendengar perkataannya, orang-orang yang tadinya tengah berbincang kembali diam dan menatap layar dengan seksama.

"Oh ya. Sebelum kita memulai, aku ingin bertanya sesuatu kepada Brahman dan Rokuhara Tandai."

Mendengar geng mereka disebut, Senju dan Terano duduk dengan tegak.

"Mungkin akan lama sampai kalian akan terlihat di video. Apa kalian ingin tetap menonton atau ingin pergi saja sampai waktu kalian tiba."

"Aku tetap di sini." Senju menjawab tanpa berpikir. Dia benar-benar ingin melihat dunia itu.

"Lalu, Terano?"

"Terserahlah. Aku hanya ingin ini cepat selesai." South melipat kedua tangannya di dada.

"Tapi aku ingin tahu lebih banyak tentang Hanagaki itu."

"Oke. Kalau begitu kita lanjutkan."

Layar mulai menyala, menunjukkan sebuah kamar dengan dinding penuh poster pahlawan, lalu memperlihatkan sebuah jubah merah kecil yang tergantung di belakang pintu.

Sosok anak laki-laki dengan surai Raven dan mata biru terlihat bangun tiba-tiba dengan raut wajah terkejut.

"Woah! Itu Takemichi kecil!" Takuya berseru semangat.

"Itu Takemichi?" tanya Akkun.

"Ya."

"Bagaimana kau langsung tahu itu dia?" Makoto ikut bertanya.

"Ayolah.... Aku sudah berteman dengan Takemichi sejak kecil."

"Jadi dia Takemichi?" Shinichiro menatap layar dengan seksama. Dia ingat sekarang. Mereka memang pernah bertemu sekali saat anak itu menangis setelah menolong seorang gadis kecil. Takemichi bahkan mengatakan jika ingin menjadi pahlawan seperti dirinya.

Mikey menatap layar tanpa berkedip. Dia terus menatap Takemichi kecil dengan lekat. Lagi-lagi, perasaan bersalah menuhi hatinya.

Video kembali dimulai, memperlihatkan sosok Takemichi yang menatap kalender dengan gugup

Tahun 2001. Itulah yang tertulis di sana.

Takemichi lalu berlari menuju cermin, menatap bayangan dirinya dengan kaget. Rambutnya belum diwarnai, masih hitam yang sangat cocok dengan mata birunya.

Perlahan, matanya memerah, tubuhnya merosot gemetar. Kedua tangan dia gunakan untuk menutup mulut agar isakannya tak terdengar keluar.

"Ti-tidak. Tidak mungkin,"

"Kenapa dia bilang 'tidak mungkin'?" tanya Chifuyu bingung.

"Masih ingat dengan video sebelumnya, kan? Takemichi tewas di pertarungan Kantou Manji dan Tokyo Manji. Itu adalah harga yang harus dibayar untuk menyelamatkan Sano Manjiro. Namun, Takemichi mendapat kesempatan terakhir. Dia berhasil kembali lagi ke masa lalu, namun ini lebih jauh lagi dari sebelumnya. Takemichi kembali ke saat dia berusia sepuluh tahun."

"Jadi itu alasan ada Takemichi kecil di sana." Yamagishi mengangguk-angguk.

"Ayo lanjutkan."

Takemichi terlihat masih duduk diam di depan cermin  guna menenangkan diri. Setelah tenang, dia bangkit dan mengusap air matanya. Tatapan penuh tekad kembali terlihat di wajah anak sepuluh tahun itu.

"Aku akan menyelamatkanmu. Aku pasti akan menyelamatkanmu, Manjiro." Tangannya mengepal, menatap pantulan dirinya di cermin. Ini mungkin akan menjadi kesempatan terakhir. Dia tidak akan membiarkan kejadian buruk yang membuat Mikey hilang kendali terjadi.

Watching; RestartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang