I'm Comeback again.
Let's enjoy!"Bagaimana kabarmu?" Tanya Jihan, kembali memulai percakapan. Sekarang mereka sudah kembali masuk ke dalam Cafe. Posisi duduk saling berhadapan. Tetap di kursi duduk yang dia tempati dengan Jungwon beberapa menit yang lalu. Sementara Jungwon, dia mendudukkan diri dengan jarak yang agak jauh dari mereka. Walaupun masih posisi sejajar. Menatap kedua gadis itu, sembari memeluk Jester di atas pangkuannya.
"Baik."
Jihan mengangguk. Kedua netranya terus menatap gadis yang merupakan saudara kembarnya itu, dengan senyum yang terus terpancar. Walaupun yang di tatap pun hanya menunduk. Seakan enggan bertatap muka dengannya, walau sebentar pun.
"Bagaimana kuliahmu di Aussie? Apakah kau menyelesaikannya dengan baik?" Tanya Jihan lagi.
"Eum,"
Jihan menghela napas.
"Hanni, tataplah aku. Apa kau sama sekali tidak merindukanku? Sudah hampir 7 tahun juga kita tidak pernah bertemu lagi."
"Kau bahkan tidak pernah memberiku kabar sama sekali. Membalas pesan dariku pun juga tidak ada." Sambung Jihan.
"Lantas?"
Hanni perlahan mendongakkan kepalanya. Menatap Jihan datar.
"Kau mau apa?" Ujar Hanni, lagi.
"Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu terhadapku, Hanni."
"Lantas seperti apa?!" Tanpa di sangka, Hanni justru meninggikan suaranya. Membuat Jungwon yang memantau mereka sedari tadi pun nampak sedikit terkejut.
"Kau adik kembarku, Hanni. Kau saudaraku satu-satunya yang aku punya. Walaupun kedua orang tua kita jarang memperdulikan kita karena kesibukkan mereka, setidaknya aku ada kau."
"Waktu itu, aku sangat sedih sekali karena kita harus di pisahkan oleh keinginan kita sendiri. Berkuliah di Universitas yang berbeda. Bahkan dengan negara yang berbeda juga. Ku pikir kita akan kembali di pertemukan lagi setelah 2 tahun kemudian, namun kau justru lebih memilih menetap di sana. Tanpa adanya kabar sedikitpun."
Jihan memalingkan wajahnya sejenak. Saling bertatap mata dengan Jungwon, yang juga masih menatapnya. Kemudian menghela napas pelan.
Sementara Hanni kembali menundukkan wajahnya. Tanpa berniat untuk melontarkan sepatah katapun.
"Apa mereka ada pernah mengunjungimu disana?" Tanya Jihan, lagi. Tanpa lelah untuk mengajak saudara kembarnya itu untuk berbicara.
"Sesekali saja."
Jihan mengangguk-angguk. Tersenyum.
"Kau mau minum apa? Biarku pesankan. Ku lihat sedari tadi kau belum ada minum." Tawar Jihan, mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Tidak, tidak usah."
Bukannya menurut, Jihan justru menepuk pelan pundak Hanni, kemudian berjalan menuju kasir.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Jihan pun kembali lagi sembari membawa segelas minuman kesukaan Hanni.
"Terimakasih."
"Sama-sama, Hanni." Balasnya tersenyum.
"Akan ku ulang lagi pertanyaanku yang sebelumnya. Apa kau sama sekali tidak merindukanku?"
Hanni hanya diam. Menunduk. Entah apa yang gadis itu pikirkan. Pun, dengan posisi Jihan yang masih berdiri di samping tempat duduk Hanni, langsung memeluknya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Season 2) | JAY ENHYPEN
RomanceMengisahkan tentang kehidupan rumah tangga Jay dan Jely yang penuh akan lika-liku. Seperti kehidupan rumah tangga pada umumnya. Namun, akankah mereka tetap bisa saling menjaga kepercayaan, disaat terpaksa harus melakukan hubungan jarak jauh dengan k...