5.HATI-HATI KATANYA

5 7 2
                                    

Haiii, selamat malam, siang, dan sore.

Untuk chapter yang tidak begitu panjang ini aku mau bilang, terimah kasih buat kamu karna masih setia disini.

5.HATI-HATI KATANYA.

selamat membaca semoga suka💗💗

Suasana jalan raya yang begitu ramai bukan hal yang baru lagi, jalan yang selalu padat akan orang-orang yang memiliki tujuannya masing-masing. Gemerlap lampu memenuhi setiap sudut jalanan dengan lalu-lalang manusia yang entah akan kemana.

Arion mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, dibelakangnya sudah ada sheila. Gadis itu sejak tadi diam, tidak membuka topik pembicaraan sama sekali, sheila sibuk memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang. Andai arion  pulang bersama areta, mungkin sekarang gadis itu sedang mengoceh panjang tentang hal-hal random yang mungkin akan membuatnya tertawa.

Arion sedang memikirkan cara agar membuat sheila berbicara, tanpa Ia yang memulai pembicaraan.

Mata arion menangkap sebuah papan sambutan dengan tulisan besar 'jalan bunga'. sesuai dengan yang sheila katakan tadi, Ia segera membelokkan motornya memasuki kawasan elit itu.

Tiba-tiba ada sebuah ide yang terlintas dibenaknya, arion memutar tali gas nya, membiarkan motor nya berada dalam laju yang cukup kencang, angin malam terasa semakin tajam menusuk kulit.

Sheila kemudian memukul pelan pundak arion, tangannya reflek akan hal itu.
"Pelan-pelan, arion." Ucap sheila, sebenarnya Ia juga ragu untuk mengatakan itu, tapi untuk malam ini sheila berusaha menepis rasa malu nya, daripada laju motor arion tetap berada di kecepatan tinggi.

Arion menyunggingkan senyum tipis, mata nya melirik sheila dari kaca spion, jacket kebesaran Gebrios melekat sempurna pada tubuh gadis itu.

Arion lalu mengundurnya, sehingga motor nya kembali pada kecepatan semula.

"Rumah lo yang mana?."

Ah iya! Sheila lupa bahwa dirinya belum memberi tahu arion blok rumah nya, tapi sheila sadar ketika Ia mengedarkan pandangannya, rumahnya sudah terlihat beberapa meter lagi dari sini, hanya terpaut  dua rumah lagi, dan diantara rumah lain nya, rumahnya lah yang paling mencolok.

"turunin gue disini aja." Arion mengerutkan keningnya, ia baru bertanya, kenapa gadis itu sudah meminta diturunkan?

Arion kemudian menarik rem nya, Sheila pikir lelaki itu akan menurunkannya disini, sesuai permintaannya.
"Nggak akan turun sebelum sampai di depan rumah lo." Kata arion.

"Yang didepan sana." Jawab sheila cepat, Ia juga tidak betah berdua-an seperti ini dengan arion, jadi lebih baik jika ia menurut agar sampai dirumah nya dengan cepat, dan arion juga bisa pulang. Ah! Sheila jadi merasa tidak enak sekarang, arion jadi repot karna dirinya, pasti lelaki itu akan pulang terlambat hanya karna mengantar dirinya.

Arion melajukan kembali motornya.

Hening.

"Arion." Panggil sheila pelan, tapi masih bisa arion dengar.

"Ya?"

"lo pasti capek kan mau pulang..tapi karna lo nganter gue pulang dulu, itu jadi ngambil banyak waktu lo. maaf ya ngerepotin, gue janji nggak bakal ngerepotin lo lagi, ini yang terakhir." Jelas sheila mengungkapkan keresahannya.

"Sans, gue juga minta maaf, perihal gue nabrak pundak lo waktu itu." Arion, baginya kata maaf itu adalah hal yang sangat tidak lazim untuk ia ucapkan, tapi untuk sheila, arion rela mengatakan nya, Sebenarnya Ia juga bingung mengapa kata maaf itu begitu lancar keluar dari mulut nya.

Kepada dia        mahatma[tahap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang