𝖘𝖊𝖛𝖊𝖓

296 24 3
                                    

Seungcheol menatap gadis cantik yang sedang bersandar pada pundaknya.

Mereka berdua sedang berada di sebuah cafe dengan interior yang sangat indah. Lovers' Palace. Cafe high-end yang sedang trending di sosial media karena nuansa romantisnya yang kental. Anak-anak muda berbondong-bondong mereservasi sebuah meja untuk mereka dan kekasih masing-masing, namun tentunya tidak sembarang orang bisa mendapatkan meja di sana. Hal ini dikarenakan harga makanan dan minumannya sangatlah mahal. Tidak banyak pelajar yang mampu mengeluarkan uang sebanyak itu.

Sowon menyandarkan tubuhnya pada Seungcheol sembari memainkan ponselnya. Sedangkan Seungcheol hanya terdiam, larut dalam pikirannya sendiri.

Setiap Seungcheol melihat Sowon, wajah Jeonghan selalu muncul pada benaknya. Seungcheol merasa aneh, karena jujur saja, ia tidak dekat dengan Jeonghan sama sekali. Interaksi mereka pun hanya berupa mengganggu dan menghina satu sama lain, tapi mengapa Seungcheol selalu memikirkannya?

"Cheol, apakah kau akan datang ke festival seni sekolah nanti?"

Seungcheol berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Kalau tidak ada absen, aku tidak akan datang. Untuk apa menghabiskan waktu di sana?"

Sowon memukul lengan Seungcheol manja.

"Cheol! Kau tahu kau harus datang. Kau tahu kan aku akan tampil di festival itu?"

Oh? Apa dia pernah mengatakannya? Aku lupa.

"Oh! Kalau kau memang akan tampil, tentu aku harus datang."

Sowon tertawa kecil.

"Sowon, bolehkan aku menanyakan sesuatu?"

Nada bicara Seungcheol sedikit berubah, membuat Sowon duduk tegak dan menatap kedua matanya.

"Ya, Cheol? Tentu saja."

Seungcheol mengusap rambutnya.

"Apa hubunganmu dengan Jeonghan?"

Senyum di bibir Sowon perlahan pudar. Tentu saja itu adalah tipe pertanyaan yang tidak disukai oleh pasangan yang sedang menjalin hubungan.

"Kenapa kau menanyakan Jeonghan?"

"Aku melihat Instagram mu, dan aku sering melihat dia berkomentar di posting-anmu. Apakah kalian teman dekat?"

"Jeonghan adalah teman masa kecilku. Kita sudah berteman sejak SD, dan kami sering sekelas sejak SD. Hanya itu hubungan kami, Cheol."

"Apakah kalian pernah menjalin hubungan romantis?"

Sowon tampak kaget mendengarnya.

"Um, kami pernah dekat saat SMP, tapi kami tidak pernah pacaran. Aku merasa dia menyukaiku, namun aku tidak menyukainya secara romantis. Untukku, Jeonghan hanya teman masa kecilku."

Sowon menggenggam tangan Seungcheol dan mengusapnya lembut.

"Apakah ada lagi yang membuatmu penasaran? Tanyakan saja. Lebih baik kau tahu dariku daripada menduga-duga."

"Apakah... Jika kau tidak berpacaran denganku, kau akan memacari Jeonghan?"

Seungcheol memandang Sowon dalam. Gadis itu cantik sekali, hidung mancung, wajah tirus, rambut hitam panjang yang berkilau. Kulitnya putih dan halus, suaranya merdu, dan matanya sangat indah.

Tapi, ada sesuatu yang janggal.

"Tidak, Cheol. Aku tidak akan memacarinya walaupun jika aku tidak memacarimu. Aku sama sekali tidak tertarik padanya secara romantis."

Perasaanku. Aku tidak merasakan apapun pada gadis ini. Semua keindahan itu tidak sampai pada hatiku, karena aku menutup hatiku darinya.

Hate to Love Me • jeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang