"Pulang nanti kau ngapain?"
"Sunbae! Berhenti mengikutiku!"
Jeonghan mempercepat langkahnya, berusaha meninggalkan Seungcheol yang entah mengapa belakangan ini terus mengganggu kedamaian hidupnya.
Ada apa dengan anak ini? Apa putus cinta membuatnya menjadi setengah gila? Tapi, kan dia sendiri yang memutuskan Sowon!
"Makanya jawab pertanyaanku! Pulang nanti apa yang kau lakukan?"
Jeonghan menutup kedua telinganya.
"Jeonghan!"
Seungcheol mempercepat langkahnya, dan berbicara dengan lantang di dekat telinga Jeonghan yang tertutup.
"Argh! Sunbae!"
Jeonghan menghentikan langkahnya, dan berbalik menghadap Seungcheol. Wajahnya memerah kesal.
"Apa sih, yang kau mau!?"
Seungcheol menyeringai.
"Aku ingin mengajakmu main. Tidak boleh?"
Jeonghan mengernyitkan dahinya.
"Sunbae, apakah ini cara barumu dalam mengangguku? Apakah aku melakukan kesalahan lagi?"
"Tidak. Kau tidak salah apa-apa. Aku hanya ingin bermain denganmu. Apa salahnya jika aku ingin mencari teman baru?"
Jeonghan terdiam sejenak. Ia benar-benar kebingungan dengan Seungcheol. Semua ini aneh sekali. Ia sudah terbiasa dengan Seungcheol yang mengejeknya, merendahkannya atau mengganggunya. Tapi nada bicara dan bahasa tubuh Seungcheol kali ini terlihat sangat bersahabat, membuatnya merinding.
"Sunbae, tunggu sebentar. Aku harus mengambil sesuatu di kelasku."
"Aku tunggu di sini."
Jeonghan menaiki tangga dengan cepat, meninggalkan Seungcheol.
Dua menit Seungcheol menunggu, Jeonghan belum juga kembali.
Tiga menit.
Empat menit.
Enam menit.
Sepuluh menit.
Seingatku, kelas Jeonghan tidak jauh...
Seungcheol menaiki tangga yang tadi dilalui Jeonghan, menyusul Jeonghan ke kelasnya.
Seungcheol sampai di kelas Jeonghan.
Kelas itu kosong.
"Sial! Kemana dia?"
Seungcheol berjalan menuju tangga di ujung lorong, tangga yang berbeda dengan tangga yang tadi dinaiki Seungcheol. Jika Jeonghan tidak kembali ke tangga tadi, pastilah ia melewati tangga yang lain.
Seungcheol menuruni tangga itu, menuju belakang sekolah.
Di sana, ia melihat seseorang sedang melompati tembok sekolah.
"Hei! Yoon Jeonghan!"
Secepat mungkin ia berlari menuju tembok itu. Namun, saat Seungcheol sampai di sana, sosok Jeonghan sudah menghilang di balik tembok.
"Jeonghan! Jangan kabur dariku!"
Seungcheol memanjat tembok berbatu itu. Sesampainya ia di atas tembok, Seungcheol tidak dapat menemukan Jeonghan di manapun.
"Astaga, dia benar-benar kabur dariku..."
"Apa yang kau lakukan di atas sana, Cheol?"
Jimin bertanya di sisi lain dari tembok, heran melihat Seungcheol memanjat tembok seperti itu. Biasanya, Seungcheol akan memanjat tembok hanya jika ia sedang dalam masalah, seperti jika ia terlambat atau saat ia sedang kabur dari detensi. Dan, seingat Jimin, Seungcheol sudah lama tidak berurusan dengan guru BK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to Love Me • jeongcheol
FanfictionRasa benci si anak nakal, Choi Seungcheol, kepada sang ketua OSIS, Yoon Jeonghan. "Yoon Jeonghan. Bagaimana rasanya jika aku merebut gadis incaranmu?" - bxb, gay, homo. - Rate: R (strong language, bisa mature di beberapa chapter dan akan diberi warn...