𝖊𝖑𝖊𝖛𝖊𝖓

439 48 15
                                    

Seungcheol mengambil kotak rokok yang ada di saku celananya, dan melemparkan kotak itu pada Jeonghan.

Jeonghan menangkapnya, lalu menutup pintu ruang kontrol serta menguncinya dengan cepat.

"Hah. Apa kau bahkan tahu cara merokok?"

Jeonghan mengeluarkan sebatang rokok, lalu meletakkan kotak rokok itu di meja.

Mata Jeonghan mengamati sebatang tembakau itu dengan lekat. Sebenarnya, Jeonghan tidak pernah merokok. Entahlah, ia sendiri juga bingung kenapa ia meminta rokok pada Seungcheol. Apalagi, mengingat bahwa benda kecil itu dapat merusak nama baik yang ia bangun susah payah dalam sekejap.

"Ajarkan aku."

Seungcheol berjalan pelan mendekati Jeonghan. Kedua matanya mengamati jari-jemari lelaki yang sedikit lebih pendek darinya itu. Rokok tampak sangat tidak cocok terselip di antara jari-jemari lentiknya.

"Jepit ujungnya yang berwarna coklat itu di bibir mu."

Jeonghan melakukan apa yang diperintahkan Seungcheol.

Seungcheol mengeluarkan korek api dari saku celananya, lalu memantik dan mengarahkannya ke ujung lain dari rokok itu.

"Hisap."

Jeonghan melakukannya, dan ujung rokok itu terbakar.

"Nah. Rokokmu sudah menyala. Setiap kau menghisapnya, pastikan kau membuang as-"

"UHUK UHUKK—arghh..."

Asap keluar dari hidung dan mulut Jeonghan.

"HAHAHA! Kau benar-benar belum pernah melakukan ini, ya?"

Jeonghan masih membungkukkan tubuhnya sambil terbatuk-batuk.

"Si—al, harusnya k—hau bilang lebih cep—hat!"

Seungcheol tertawa terbahak-bahak. Wajah Jeonghan memerah dan rambutnya yang berantakan itu sangat lucu untuknya.

"Bagaimana? Sudah puas rasa penasaranmu?"

"A—ku tidak mengerti mengapa.... uh
—orang-orang kecanduan bar—hang sampah ini"

"Karena orang-orang merokok dengan membuang asapnya, bodoh. Bukan ditelan seperti kau. Kalau kau mau menghisap sesuatu dan menelannya, aku punya barang lain yang bisa memenuhi itu."

Seungcheol menyeringai mesum.

"Enyahlah, Cheol."

Jeonghan mengelus-elus lehernya sendiri, berusaha menghilangkan rasa perih yang masih terasa.

"Jangan bertingkah denganku, Jeonghan. Atau aku akan menyebarkan gossip bahwa kau merokok ke seantero sekolah ini."

Seungcheol bercanda. Ia tidak benar-benar akan melakukannya.

"Oh, lakukan saja. Aku sudah tidak peduli dengan apapun."

Jeonghan melihat rokok yang masih menyala itu di tangan kanannya.

Seandainya pintu itu terbuka... hancur sudah nama baikku.

"Kenapa kau memutuskan Sowon? Katakan sejujurnya."

Jeonghan menghisap rokok itu lagi, kali ini membuang asapnya. Entah mengapa, benda itu membuat Jeonghan merasa sendu.

"Kau harusnya tahu alasannya."

"Tapi, aku tidak tahu."

Seungcheol menghisap rokoknya.

"Well, aku tidak suka merebut milik pria lain. Itu tidak sesuai prinsipku."

Hate to Love Me • jeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang