06. Di Kantor

2.4K 228 67
                                    

Sekarang waktu menunjukkan pukul 20:05 malam. Terlihat seorang lelaki manis yang masih terlelap di tempat tidurnya.

Namun, beberapa saat kemudian, mata lentik itu perlahan terbuka, pria manis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar.

Ceklek

Bertepatan di saat ia membuka matanya, seseorang masuk ke dalam kamar itu. Lalu duduk di pinggiran kasur, di sampingnya.

"Saatnya makan malam" Ucap pria dominan itu dengan nada datarnya.

Namun tak di hiraukan oleh lelaki manis itu, Zayden. Ia malah melamun dan mencoba mengumpulkan nyawanya.

Melihat tidak ada jawaban dari Zayden, tanpa aba-aba, lelaki dominan itu mengangkat tubuh Zayden ala bridal, yang membuat Zayden reflek mengalungkan tangannya di leher lelaki itu.

Ia menatap tajam
Jeffrey yang menatapnya datar. Ia di bawa ke dalam kamar mandi dan di turunkan di depan wastafel.

"Cuci wajah mu, setelah itu ke bawah" Titah Jeffrey dengan nada datarnya.

"Ck" Zayden berdecak kesal, namun tak ayal ia membasuh wajahnya dengan air.

Setelahnya ia menatap pantulan dirinya di cermin, dapat ia lihat tanda merah yang ada di leher putihnya, ia juga membasuhnya. Hampir satu menit ia membersihkan tanda itu, ia berharap tanda itu hilang, namun hal itu mustahil.

"Tck" Ia berdecak kesal. "Tanda sialan!" Batinnya mengumpat. Mungkin jika Jeffrey mendengarnya, ia akan kembali merelakan bibir dan tubuhnya.

Sedangkan Jeffrey hanya diam memperhatikan apa yang di lakukan lelaki manis itu, ia menyilangkan tangannya di depan dadanya.

Sudah hampir tiga menit mereka di kamar mandi, Jeffrey yang jengah, tanpa aba-aba ia langsung mengangkat tubuh Zayden ala bridal, membuat lelaki manis itu tersentak, dan reflek mengalungkan tangannya di leher Jeffrey.

Rasanya Zayden ingin memaki Jeffrey, kalau perlu ia ingin mencekik lelaki dominan itu. Namun, ia hanya diam sekarang, ini bukan waktu yang tepat untuk memberontak.

Ia hanya menatap tajam Jeffrey yang berekspresi datar. Ia di bawah keluar dari kamar memasuki lift, untuk pergi ke lantai bawah.

Ting

Sesampainya mereka di bawah, maid maupun penjaga yang melihat kehadiran mereka membungkuk hormat. Sedangkan Jeffrey hanya menampilkan ekspresi datarnya.

Ia di dudukkan di salah satu kursi sebelah kiri, sedangkan Jeffrey duduk di kursi yang di khususkan untuk kepala rumah tangga, karena ia sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.

Berbagai makanan di hidangkan di meja makan, menguarkan aroma lezat yang masuk ke indra penciuman Zayden. Ada sedikit binar di mata Zayden ketika mencium bau makanan, tidak ada yang menyadari kecuali Jeffrey.

Dalam diam lelaki dominan itu tersenyum kecil, istri manisnya ini sangat lucu, dingin, cuek, dan tegas. Tidak lemah juga, benar-benar membuat Jeffrey ingin memiliki Zayden seutuhnya.

Keduanya memulai makan malam dengan tenang, tidak ada percakapan di antara mereka, karena itu juga adalah bagian dari tata Krama yang di ajarkan dari keluarga mereka masing-masing.

Jelas! Hayden di kehidupan sebelumnya berasal dari keluarga terkemuka dan teratas.

Setelah selesai makan malam, mereka menikmati makanan cuci mulut, barulah Jeffrey membuka suara untuk berbicara.

"Besok, apa kau ingin ikut denganku ke kantor?" Tanya Jeffrey menatap Zayden dan mengangkat satu alis tanda tanya.

Zayden tertegun sejenak. "Sepertinya tidak buruk kalau aku ikut dengannya, daripada di kurung di mansion ini, sangat membosankan" batin Zayden mulai mengambil keputusan.

Obsession Traps [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang