Tiga hari kemudian, akhirnya bertepatan pada hari dimana perusahaan Ex's company akan merayakan sebuah acara minum. Merayakan kenaikan saham dan berhasil mencapai posisi kedua setelah perusahaan milik Jeffrey.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 21:30 malam, sedangkan acaranya akan mulai jam 22:00 malam. Terlihat Jeffrey duduk di sofa single dengan pakaian jas berwarna hitam. Terlihat segar dan rapi.
Tap
Tap
Tap
Terdengar suara langkah kaki yang membuat Jeffrey mengalihkan perhatiannya kearah sumber suara. Dapat ia lihat, Zayden sudah rapi dengan jas berwarna cream. Langsung saja ia bangkit dari duduknya.
Sedangkan Zayden, lelaki itu menatap datar Jeffrey yang menatapnya dengan pandangan menyelidik. Seperti polisi yang mengintrogasi maling.
"Kenapa?" Tanya Zayden menatap datar Jeffrey.
"Tidak ada" Balas Jeffrey, lalu menarik tangan Zayden pelan dan lembut. Agar si manis tidak terluka.
Zayden hanya diam mengikuti Jeffrey, ia tidak ingin berulah sekarang. Ia mencoba berdamai dengan situasi dan kehidupan milik Zayden asli, walaupun terkadang ia merasa jijik sendiri.
Keduanya memasuki mobil yang sudah di sediakan, dengan tangan kanan kepercayaan Jeffrey yang menyetir.
Mobil yang di tumpangi Zayden Jeffrey mulai meninggalkan pekarangan mansion. Dan ada beberapa mobil hitam yang mengikuti mereka dari belakang, untuk berjaga-jaga jika ada penyerangan yang tiba-tiba.
Selama di perjalanan, hanya ada keheningan di antara keduanya. Zayden enggan untuk memulai percakapan, jadi, ia akan memilih diam saja.
Beberapa menit di perjalanan. Akhirnya mereka sampai di lokasi yang mereka tuju. Kedatangannya mengundang perhatian banyak orang yang berhadir di pesta.
Pintu mobil keduanya di bukakan oleh bodyguard. Keduanya berjalan berdampingan dengan ekspresi datar, aura kepemimpinan melekat di tubuh keduanya, walaupun aura dominan milik Jeffrey lebih kuat daripada milik Zayden.
Kedatangan keduanya di sambut hangat oleh tuan rumah, walaupun Zayden dan Jeffrey tahu kalau itu hanya sandiwara. Zayden mengedarkan pandangannya ke sekeliling aula besar, banyak tempat makan untuk para hadirin, dan banyaknya makanan yang tertata rapi di mejanya. Apalagi minuman yang beralkohol untuk bersulang.
Dapat Zayden lihat, beberapa tokoh dalam novel ini berkumpul di sini, bahkan tatapan mereka juga mengarah padanya dan juga Jeffrey.
Tatapan matanya berhenti pada tokoh antagonis, ia menatap tajam orang itu, lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.
Mendapatkan tatapan tajam dari Zayden, orang itu tertegun sejenak, namun sesaat kemudian ia menarik sudut bibirnya membentuk seringai tipis.
Jeffrey menarik pinggang rampingnya, lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Zayden. "Kau duduklah terlebih dahulu, ada hal yang harus ku urus. Aku akan kembali secepatnya" bisik Jeffrey di telinga Zayden.
Sedangkan Zayden yang mendengar hal itu, hanya menganggukkan kepalanya. Mendapatkan anggukan dari Zayden, lelaki itu mengecup sekilas bibir Zayden. Setelahnya berlalu pergi meninggalkan sang empu.
Zayden mengedarkan pandangannya ke sekeliling arah, untuk mencari tempat yang kosong.
Setelah menemukan tempat untuknya duduk dan mudah di temukan oleh Jeffrey, ia mulai mendudukkan dirinya di kursi. Ia menuangkan sebuah anggur yang alkoholnya rendah, pastinya tidak akan membuatnya mabuk.
"Permisi, apa aku boleh bergabung?" Tanya seorang lelaki yang tampak cantik. Nadanya terdengar lemah lembut, aura positif sangat pekat di sekitarnya.
Zayden melirik orang itu, ia bangkit dari duduknya. Ekspresi wajahnya tidak berubah, hanya ekspresi datar di wajahnya, namun kecantikannya tak berkurang sedikitpun dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Traps [Slow Up]
Novela JuvenilBagaimana seorang mafia yang masuk sepuluh besar, bertransmigrasi kedalam tubuh seorang lelaki manis dan cantik, dan hanya menjadi tokoh figuran. Dan sialnya ia bertransmigrasi di saat malam pertama tokoh figuran. "Siapa kau!?" "Aku suami mu" "Si-s...