"Akan aku hancurkan satu dunia jika ada yang berani menyakiti milikku"
- Jeffrey Wallace Bridget•••••
Zayden berlari masuk ke dalam aula, membuat banyak pasang mata menatap heran kearahnya. Namun, ketika ia akan mendekati lift, tiba-tiba..
Dor!
Bruk
Kaki Zayden di tembak, hal itu membuat pekikan beberapa orang, kericuhan dan kekacauan terjadi. Sedangkan para tokoh utama yang melihat langsung kejadian itu, mulai siap siaga.
Zayden menggigit bibir bawahnya, dalam hati ia terus mengumpat. Ia mulai bangkit pistol di tangannya di arahkan pada suatu titik tertentu.
Dor
Peluru yang ia lepaskan tepat mengenai kepala seorang sniper jarak jauh. Aksinya membuat kagum para tokoh yang ada di sana.
Sedangkan di lantai atas Jeffrey menyadari keanehan.
Dor
Prang
Kaca yang menjadi penghalang pecah membuat Jeffrey yang memiliki refleks yang bagus langsung menghindari peluru yang akan menembus kepalanya. Ekspresi wajahnya menggelap dingin, sial dirinya melupakan Zayden.
Ujung pistolnya di arahkan pada suatu titik tempat sniper yang mengintainya. "Mati!"
Dor
Tepat sasaran...
Mata tajamnya menatap kearah tuan rumah yang menatapnya dengan tatapan permusuhan. Ia mengarahkan pistolnya pada tuan pemilik perusahaan Ex's company.
"Apa ini rencana mu?" Tanya Jeffrey dengan nada dingin dan mengintimidasi, matanya menghunus tajam pada lawan bicaranya.
"Kenapa kau menuduh ku? Musuhmu banyak, lagipula aku tidak akan sebodoh itu untuk menghancurkan acara pesta perusahaan ku sendiri" Elak nya tak terima.
"Cih, aku harap itu bukanlah omong kosong, aku akan menyelidiki hal ini" Ucap Jeffrey mulai melangkah pergi menuju lantai bawah. Dengan cepat ia memasuki lift untuk turun ke lantai bawah.
Ting
Pintu lift terbuka, pemandangan di depannya kala pintu lift terbuka benar-benar kacau, banyak pecahan kaca yang berserakan di lantai. Mata tajamnya mengedar ke sekeliling aula untuk mencari sosok istrinya, hingga mata kelamnya menemukan sang istri yang terluka.
Dengan langkah lebar dirinya langsung berjalan menghampiri sang istri di tambah melihat sang istri yang akan di gendong oleh pria asing. Dengan cepat Jeffrey menggendong Zayden ala bridal ekspresi dingin dan membunuhnya membuat atmosfer terasa tak nyaman dan mencekam.
"Jeffrey.." Lirih Zayden mendongak menatap wajah Jeffrey yang tampak baik-baik saja. Tanpa sadar ia menghela nafas lega 'Syukurlah dia baik-baik saja' pikir Zayden bersyukur.
Jeffrey menatap wajah Zayden yang tampak pucat, keningnya berkerut, matanya menatap kearah kaki Zayden yang meneteskan darah. 'apa hanya karena itu Zayden menjadi pucat?' pikir Jeffrey heran.
Atau karena hal lain?
Rahangnya mengeras, wajahnya semakin menggelap dingin, miliknya telah terluka, siapa yang berani menggores luka itu di tubuh Zayden? Ia berjanji akan menguliti orang itu dan memberi makan daging mereka pada anjing.
"Bertahanlah sayang" Bisik Jeffrey di telinga Zayden. Ia melangkah pergi untuk meninggalkan aula, hampir semua pasang mata menatap kearah mereka.
Keduanya memasuki mobil, para pengawal dan mobil sudah siap. Duduk di kursi belakang dengan Jeffrey yang ia dudukkan di pangkuannya. Mobil mereka melaju meninggalkan pekarangan perusahaan Ex's Company.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Traps [Slow Up]
Teen FictionBagaimana seorang mafia yang masuk sepuluh besar, bertransmigrasi kedalam tubuh seorang lelaki manis dan cantik, dan hanya menjadi tokoh figuran. Dan sialnya ia bertransmigrasi di saat malam pertama tokoh figuran. "Siapa kau!?" "Aku suami mu" "Si-s...