Bab 31 : Rencana

60 8 1
                                    

Happy Reading 💐
____________________________


Hega datang dengan sebuah benda yang menurut Alesha terkesan sangat aneh. Alesha menatap Hega dengan bingung. "Benda ini yang bisa membuat Haega terkurung selama nya. Tidak ada yang dapat membuka nya kecuali aku atau pun yang tahu mantra pembuka nya."

Dheana menatap laki-laki di depan Alesha dengan bingung. "Dia siapa?"tanya Dheana yang membuat Alesha tersenyum. "Dia Hega, adik kembar Haega. Dia yang akan membantu kita untuk membuat Haega pergi selamanya, atau mungkin terkurung untuk selamanya."

Shaka mengernyitkan dahi nya dengan bingung saat menatap Hega. "Lo siapa sebenarnya sampai tahu cara membuat Haega menghilang?"tanya Shaka dengan nada sedikit penekanan. Aruna yang melihat itu sedikit menyenggol lengan Shaka seolah memperingati nya.

Hega tersenyum manis seolah tak tersinggung oleh pertanyaan dari Shaka. "Kalian akan mengetahuinya saat kalian sudah keluar dari dunia ini,"jawab Hega dengan misterius.

Alesha yang mendengar jawaban Hega terkejut dan menatap nya dengan tanda tanya. Namun, Hega hanya menanggapi dengan senyuman tipis nya membuat Reynan yang di sampingnya mendengus kesal.

**

Seperti yang mereka duga, jika Haega datang kembali dengan pasukan pasukan yang lain nya. Haega terkejut saat melihat Hega namun setelah itu ia tersenyum miring.

Hega menatap Haega dengan datar, tanpa rasa kasihan jika Haega akan terkurung selamanya. Reynan dan Alesha bersiap dengan kalung kebanggaan nya dan Hega bersiap dengan botol dan mantra penutup botol itu.

Wushh...

Seolah tertiup angin yang sangat kencang hingga membuat Haega terpental hingga menabrak pohon. Haega sedikit meringis kecil, lalu mencoba bangkit lagi.

Saat melihat Haega mencoba bangkit,Alesha langsung membuat kekuatan Haega terserap ke dalam kalung nya itu. Dengan kesempatan itu Hega meramalkan mantra agar Haega tidak bisa di bangkitkan kembali.

Haega berteriak kesakitan hingga ia menjadi abu. Sebelum abu itu menghilang, Hega mengambil abu itu lalu memasukkan nya ke dalam botol dan menutupnya dengan mantra yang tak sembarang bisa berucap.

Semua nya menghilang tanpa tahu seseorang marah besar dengan semua yang terjadi. Mata nya memerah dan tangan nya terkepal untuk menahan Amarah.

"Tunggu pembalasanku!"

Seseorang itu membalikkan badannya dan menghilang dengan dua orang yang menjadi penjaganya. Semua lega karna satu-persatu iblis yang menyebabkan ini semua menghilang.

Dan kunci untuk keluar dari hutan ini semakin dekat. Jika mereka menghabisi seseorang yang lebih kuat dari Haega dan Aluna.

Alesha yang memikirkan hal itu tidak yakin bahwa diri nya dan yang lain bisa mengalahkan seseorang itu. Namun, mungkin dengan bantuan Hega semua akan baik-baik saja.

"Hega, gue mohon bantu kita semua menyelesaikan semua masalah disini agar kita semua bisa pulang secepatnya,"ucap Alesha dengan memohon pada Hega sedangkan Hega tersenyum lalu mengangguk.

"Tapi Sha, bagaimana cara nya untuk kita mengalahkan Ratu iblis itu? Hega, apa lo tahu bagaimana caranya?"

"Aku tahu, kelemahan Ratu iblis itu darah ular. Kita harus mencari ular dan membawa darah itu lalu kita simpan. Untuk memberikan pada Ratu iblis itu, kita harus menyamar dan memasuki kawasan Ratu iblis itu."

"Lalu, setelah itu?"

"Setelah itu kita membuat minuman untuk nya dengan campuran darah itu. Kita beri minuman itu pada pelayan yang ada di dalam rumah Ratu iblis, jika sudah di minum olehnya, dia akan kehilangan oksigen. Dan dari situ kalung ular yang ada pada Alesha akan menyerap seluruh kekuatan nya."

"Lalu, ia akan menjadi abu dan Abu itu akan dimasukkan ke dalam botol yang sama namun dengan mantra yang berbeda. Begitu Hega?"lanjut Alesha dengan bertanya pada Hega. Sedangkan Hega menjentikkan jarinya untuk membenarkan lanjutan Alesha lalu mengangguk.

"Tapi di mana tempat persembunyian Ratu iblis itu berada?"tanya Dheana membuat Alesha terdiam dan Hega lagi-lagi tersenyum.

"Di suatu tempat yang hanya beberapa orang saja yang bisa masuk. Dan karna aku salah satu nya, jadi kita bisa masuk ke dalam markas mereka."

"Gue sebenarnya gak yakin untuk hal itu, karna mau bagaimanapun lo orang asing yang tiba-tiba datang dan membantu kita semua. But, sepertinya lo bisa di percaya."

***
Gantung ya? Wkwkwk
Nanti malam ku up
Vote and komen nya sebagai dukungan yaaa
Terimakasih

A.R.M.A.D.A [TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang