Bab 21 : Haega

73 9 0
                                    

Happy Reading 💐
_______________________

Saat mereka sedang berjalan di dalam hutan, mereka bertemu dengan seorang SMA yang memakai seragam Starlight School. Shaka yang melihat akan hal itu langsung menghampiri pemuda itu dan bertanya.

Laki-laki itu terkejut karna Shaka yang secara tiba-tiba menghampiri nya. "Sorry, lo dari SMA Starlight School?" Ia mengangguk sebagai jawaban dari Pertanyaan laki-laki yang ada didepan nya.

Seakan tahu Shaka ingin bertanya apa, laki-laki tersebut langsung menyebutkan namanya. "Gue Haega Pradipta, anak IPS 2."

Shaka yang mendengar hal itu langsung terkejut dan menatap Haega dengan curiga. "Lo anak IPS dan lo murid Starlight School..., lo ngapain ada di hutan ini?"

"Gue berasal dari Hutan ini."

Alesha yang penasaran menghampiri Shaka dan pemuda itu. Saat ia mendengar ucapan pemuda didepannya, Mata Alesha melebar. "Lo ... iblis yang saat itu datang ke dalam rumah kecil itu kan!?"

Haega tersenyum miring lalu mata nya berubah menjadi bewarna merah gelap. Wajah yang pertama kali Alesha lihat sangat lah imut kini berubah menjadi seram.

Aruna yang melihat itu langsung terkekeh dan maju untuk berhadapan dengan Haega. Mata Aruna berubah menjadi bewarna hitam. Ya, Lia datang.

"Kalian mundur biar aku yang menyelesaikan semua masalah yang terjadi karna iblis kecil ini,"ucap Lia yang membuat Alesha dan yang lain berjalan mundur.

Namun sepertinya tidak bisa sebab iblis yang berwujud menjadi manusia yang bernama Haega mempunyai pasukan yang sangat banyak. Rayyan menatap iblis iblis lain nya dengan mata yang memerah tanda bahwa dirinya marah.

Shaka menatap semua iblis disekelilingnya dengan tatapan tajam nya. Leo, Altar egonya keluar disaat situasi yang sangat tepat. Leo menatap sekeliling iblis nya dengan tatapan lapar nya.

"Makasih buat Shaka karna udah bikin gue keluar." Lia yang sedang berhadapan dengan Haega terkejut saat melihat wujud Altar ego milik Shaka.

Lia berdecih saat melihat Leo tebar pesona. Teman-temannya yang lihat hanya mendengus kesal kecuali Rayyan. Entah mengapa ia merasakan tubuhnya seperti ingin diambil oleh seseorang.

Seluruh tubuhnya sangat sakit, Alesha yang melihat hal itu langsung menatap Rayyan dengan khawatir. Leo yang melihat hal itu langsung menghampiri Rayyan dan menepuk pundak Rayyan. "Ah, kedatangan lo kesini buat apa sih? Buang-buang waktu."

Mendengar ucapan Leo, tubuhnya yang tadi sakit kini sudah membaik. Hanya saja masih sedikit pusing, Alesha bertanya-tanya mengapa Leo bisa membuat Rayyan tak kesakitan lagi?

"Lo kenapa Ray?"

"Ada yang mengirim makhluk jahat untuk Rayyan. Makhluk jahat itu menginginkan tubuh Rayyan, makanya dia kesakitan." Bukan Rayyan yang menjawab melainkan Leo, Alesha yang mendengar penjelasan nya mengangguk mengerti.

Ia mengeluarkan sebuah kalung dengan mata biru di tengah  nya dan memakai kalung tersebut. Saat ia memakai kalung mata biru tersebut, tiba-tiba saja para iblis yang mengelilingi nya berteriak kesakitan.

Leo yang awalnya terlihat bingung kini mengerti. Kalung yang dipakai oleh Alesha memiliki kekuatan yang membuat iblis itu kesakitan. Karna kalung yang dipakai Alesha bisa menarik semua kekuatan jahat yang dimilki iblis iblis disekelilingnya.

Namun sepertinya hanya iblis iblis yang mengelilingi nya yang berteriak kesakitan. Sedangkan iblis yang berhadapan dengan Lia hanya tersenyum miring.

Alesha yang melihat para iblis disekelilingnya berteriak kesakitan terkejut dan menatap mereka dengan bingung. Sedangkan Rayyan masih berusaha untuk bangun dan membantu melindungi teman-temannya terutama Alesha.

"Ah jadi kelemahan mereka kalung mata biru, tapi kalau kelemahan lo ini kan?" Leo berjalan menghampiri Lia dan Haega dengan sebuah cincin yang ditengah cincin tersebut memiliki mata biru yang tidak sama dengan milik Alesha.

Haega terkejut lalu mencoba untuk tidak melemah karna cincin tersebut. Tetapi sepertinya tidak bisa, karna seluruh kekuatan Haega seperti ditarik oleh cincin tersebut. Leo tersenyum tipis sedangkan Lia mendengus kesal.

"Kamu bawa cincin itu terus kenapa kamu gak keluar kan dari tadi Leo!?" Leo terkekeh saat mendengar omelan Lia yang menurutnya sangat lucu itu. "Ya mau aja, harusnya kamu yang tanya sama temen Aruna,"ucap Leo dengan mata yang seperti menunjuk kearah Alesha.

"Gue? Oh cincin dan kalung itu gue dapet saat gue ngga sengaja ketemu nenek tua di pinggiran sungai warna merah."

Lia mengangguk mengerti tapi masih menatap Leo dengan tajam. Lia langsung balik badan dan meninggalkan Leo yang masih mengurusi Haega.

***

BRAKK!

Seorang wanita tua dengan rambut panjangnya menggebrak meja nya hingga membuat beberapa orang disekitarnya terkejut. Wajah nya memerah menahan amarah.

"Kenapa bocah itu tidak bisa mengalahkan mereka!? Apa yang susah!?"

"Nyonya, saya ingin memberikan informasi tentang mereka yang bisa mengalahkan tuan Haega. Dua diantara enam pemuda itu mempunyai Altar Ego yang sangat kuat nyonya,"ucap gadis yang di kepang dua sambil menundukkan kepalanya.

Wanita tua itu terdiam lalu mengangkat tangan kanan nya dan  menghempaskan tangan nya kode untuk menyuruh gadis itu pergi. Gadis itu menundukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya ke belakang dan pergi seperti yang diperintahkan oleh wanita tua itu.

"Kalian mungkin bisa keluar dari rumah itu, namun kalian tidak akan bisa keluar dari hutan milikku,"ucap nya dengan senyuman miring yang menghiasi wajahnya.

***

Vote and komen nya
Spam next 👉 👉
Makasihh

A.R.M.A.D.A [TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang