13. Dudu

831 58 1
                                    

Heyo! Nana up niee hhwhwh

Typo tandain yaa. Selamat membaca!

‧꒰˚ʚ🎀ɞ˚꒱ ‧

Pagi ini Ano ikut Bunda untuk berbelanja bulanan. Keduanya sekarang sedang berada di pasar, setelah dari pasar Bunda akan ke minimarket.

Bunda menggenggam erat tangan Ano. Ano pun hanya mengikuti Bunda nya sambil melihat lihat sekitar.

Saat Bunda sedang membeli sayur, Ano melihat lihat sekitar dan tak sengaja Ano melihat ada seorang ibu ibu penjual anak ayam warna warni. Ano menatap anak ayam itu dengan tatapan berbinar, cantik sekali!

Ano menarik narik ujung baju Bunda, membuat Bunda menunduk untuk melihat Ano.

"Kenapa, sayang?" Tanya Bunda sambil mengelus rambut Ano.

"Ano mau itu, cantik, Bunda" Ano menunjuk ke arah anak ayam itu. Bunda ikut melihat ke arah Ano menujuk.

"Ano mau beli anak ayam?" Tanya Bunda.

"Hu'um!" Ano mengangguk semangat.

Bunda tersenyum.

"Emangnya Ano mau urus anak ayamnya? Dia harus dikasih makan, sayang" Bunda menyamakan tinggi nya dengan Ano dan kembali mengelus rambut Ano.

"Mau mau!"

"Tapi sayang--"

"Pwiss, Bunda? Ano janji bakal jaga anak ayamnya~" Ano mengelus pipi Bunda, membuat Bunda tersenyum gemas.

"Yaudah, kita beli. Ano tunggu Bunda beli sayur dulu, ya" Bunda mencubit hidung Ano pelan. Ano mengangguk.

Ano kembali menatap pada anak ayam itu. Lucu sekali, Ano harus beli!

"Ayo kita beli ayamnya," Bunda kembali menggengam tangan kecil Ano.

Sekarang keduanya sudah berada didepan ibu penjual anak ayam tersebut.

"Permisi, bu," Sapa Bunda pada ibu penjual ayam itu.

"Eh iya, mbak. Mau beli ayam?" Tanya ibu penjual ayam itu karena melihat keduanya berhenti di depan sini.

"Iya, bu,"

"Buat adeknya, ya? Silahkan dipilih, mau warna apa,"

"Bukan adek ini, bu. Anak saya," Bunda tertawa kikuk, begitupun Ibu penjual ayam itu.

"O-oh iya. Silahkan dipilih, mbak,"

Ano berjongkok didepan ibu penjual anak ayam itu, Ano menatap berbinar pada anak ayam berwarna pink dan kuning yang paling disukainya.

"Bunda, Ano mau beli dua yaa~" Ano mencoba untuk membujuk Bunda, soalnya tadi Ano udah janji mau beli satu aja.

Bunda menggeleng.

"Satu aja cukup."

"Heungg.. Ano mau warna pink," Ano menunjuk anak ayam itu.

"Warna pink, ya?? Oke," Ibu penjual ayam itu memberikan ayam itu pada Ano.

Ano mengelus anak ayam itu dengan tatapan berbinar.

Ano dan Abang [MarkNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang