Karina keluar dari ruangan dokter Sinta. Semua orang mendekati Karina dengan wajah khawatir."Nak apa kata dokter?" Tanya Bunda Aira.
"Baiti baik baik saja dia hanya pusing jadi jangan khawatir" ujar Karina.
"Alhamdulillah"
"Tante maaf kan atas ketidak sopanan saya kepada Tante tadi" ucap Karina ke Bunda Aira.
"Iya nak Tante maafkan "
"Kalau gitu saya permisi pamit pulang dulu assalamualaikum" pamit Karina.
"Iya hati hati, waalaikumussalam"
Setelah kepergian Karina kini mereka masuk keruangan untuk melihat Baiti.
🍁
🍁
🍁Sudah seminggu lebih Baiti di rawat inap dan sekarang dia sudah di perbolehkan untuk pulang dan sebelum itu dia harus di periksa untuk terakhir kalinya.
Setelah selesai periksa kini Baiti pulang ke rumah Bundanya untuk sementara sampai dia benar benar pulih.
Dalam perjalanan pulang.
"Mas lewat kiri" ucap Baiti
"Ha? Itukan bukan jalan ke rumah Bunda" kata Gus Alvian
"Udah belok kiri aja ". Gus Alvian menuruti kemauan Baiti
"Nanti ada gang yang namanya 'cinta lestari nomor 145' " ucap Baiti
"Ngapain kita kesitu ?" Tanya Gus Alvian
"Udah nurut aja " kata Baiti
Sesampainya di sana tempat yang Baiti bilang. Baiti turun dari mobil tapi dengan cepat Gus Alvian mencekalnya. Baiti merintih kesakitan dan dengan cepat Gus Alvian melepas cekalannya.
"Maaf"
"Gak papa" kata Baiti
"Kamu mau ngapain ke rumah itu " tanya Gus Alvian.
"Udah mas tunggu aja dulu disini. Cuma sebentar kok " ujar Baiti. Gus Alvian hanya menunggu di dalam mobil saja. Tak lama kemudian Baiti masuk kembali ke mobil tapi dengan membawa tas di punggungnya.
"Itu tas apa sayang " tanya Gus Alvian.
"Udah gak usah banyak tanya. Kita langsung ke tempat Bunda aja" ucap Baiti.
"Tapi kita terlalu jauh untuk memutar balik."kata Gus Alvian.
"Mas lurus aja lalu belok kiri habis itu belok kanan. Jumpa deh rumah Bunda." Kata Baiti. Gus Alvian mengikuti kata Baiti.
🍁
🍁
🍁Sesampainya di rumah Bunda. Baiti langsung turun dari mobil dan berlari ke arah bunda Aira dan langsung memeluk Bunda Aira. Bunda Aira yang sedari tadi menunggu Baiti datang dan langsung memeluk balik Baiti.
"Bun Janna kangen sama bunda." Ucap Baiti.
"Bunda juga kangen sama kamu." Kata bunda Aira. Mereka masuk kedalam rumah. Sedikit berbincang bincang. Tak terasa kini sore menjelang malam mereka pun makan malam bersama. Selesai makan malam Baiti dan Gus Alvian masuk kekamar Baiti. Baiti mau mengganti perban yang ada di kedua tangannya.
"Sini mas bantu " ucap Gus Alvian.
"Oh gak usah mas. Aku bisa sendiri." Kata Baiti.
"Udah biar saya saja yang menggantinya." Baiti memberikan perban dan kedua tangannya ke Gus Alvian. Gus Alvian mengganti perban luka di tangan Baiti dengan telaten.
"Sudah selesai" ucap Gus Alvian.
"Makasih "
"Sama sama". Mereka berdua berbaring di kasur untuk istirahat.
![](https://img.wattpad.com/cover/362736616-288-k408534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Al Dan Bai
Teen FictionSeorang Gus yg dijodohkan dengan ketua geng motor. Tanpa Gus sadari bahwa geng motor itu bukanlah geng motor sembarangan. Seorang ketua geng motor yg duduk di bangku SMA hanya karena memiliki tugas dia dan sahabatnya harus kembali lagi duduk di ban...