Part 23

3 1 0
                                    

Seminggu kemudian datanglah dua orang pria berjas hitam. Mereka menuju tempat para ustadz ustadzah berkumpul yaitu di kantor guru. Banyak santri yg melihat mereka tapi kedua pria itu hanya acuh tak acuh.

Mereka terus berjalan hingga sampai ke tujuannya.  Mereka langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengucapkan salam karena mereka nonis.

"Permisi apa disini ada ustadzah Rani" tanya Gani salah satu dari mereka.

"Ya saya sendiri" ucap ustadzah Rani lalu berdiri.

"Kami dari kantor kejaksaan BJ. Kami datang ke sini ingin menangkap anda, karena anda telah menggelapkan dana di pesantren ini" ucap tegas Gani.

"A apa? Saya gak pernah mengelapkan da dana disini" kata ustadzah Rani gelagapan.

"Anda tidak bisa mengelak lagi! Saya dan rekan saya sudah membawa buktinya " ujar Gani sedikit membentak ustadzah Rani.

" Ada apa ini ribut ribut ?" Ucap Gus Alvian yg mendengar keributan di ruang guru.

"Apakah Anda Gus Alvian?" Tanya Gani.

"Iya, kenapa rupanya?"

"Ustadzah Rani ini sudah melakukan penggelapan dana, apa anda tahu ?" Kata Gani

"Saya tidak tahu karena setau saya ustadzah Rani sudah banyak berkorban di pesantren ini" memang benar apa yg dikatakan Gus Alvian. Tapi mereka tidak tahu kalau itu hanya sebagai kamuflase ustadzah Rani untuk bisa mengambil uang di pesantren ini.

Ustadz/ustadzah berbisik satu sama lain. Mereka tak menyangka kalau ustadzah Rani begitu walaupun ustadzah Rani guru killer tapi mereka gak nyangka kalau dia berani berbuat seperti itu.

Gus Alvian yg peka akan situasi dia menyuruh kedua orang itu ke ndalem agar pembicaraan ini lancar.

"Bagaimana kalau kita ke ndalem"

Ajakan Gus Alvian pun di turuti karna kalau di sini malah makin nambah masalah.

Sesampainya mereka di ndalem, Gus Alvian menyuruh mereka untuk duduk. Di ndalem ada Gus Alvian, Kyai Yusuf, ustadz Radhit, ustadzah Rani, Gani dan temannya.

"Gus ini dia semua bukti buktinya" ungkap Gani to the point.

Gus Alvian dan kyai Yusuf melihat bukti yg di bawa Gani.

" Ini semua bukti atas penggelapan dana uang yg di pegangnya. Di sini sudah ada bukti transaksi uang yg diambilnya dari bank dan ini dai USB  nya yg saya dapatkan." Ucap Gani.

Gus Alvian dan kyai Yusuf kecewa setelah mendengar bahwa ustadzah Rani berani menggelapkan uang. Mereka menatap rasa kecewa setelah dia hianati kepercayaan mereka.

" Kyai ini semua gak benar!" Kata ustadzah membela diri.

" Tapi semua bukti ini akurat tanpa ada sedikit pun kami memalsukan nya". Ucap teman Gani.

"Ta tapi saya mana pernah seperti itu " elak ustadzah Rani.

"Ini salah satu vidio kamu mengambil sejumlah uang yg di berikan orang tua santri." Ucap Gani dan memberikan vidio ustadzah Rani yg dimana dia mengambil sedikit uang  setelah orang tua santri pergi.

"INI SEMUA BOHONG!" Teriak ustadzah Rani.

"RANI! jangan berteriak!" Bentak Gus Alvian. Ustadzah Rani langsung menunduk terdiam.

"Apakah ini asli?" Tanya ustadz Radhit

"Ya ini asli ustadz, bos saya sendiri yg turun tangan atas hal ini" ujar Gani.

"Apakah ini akan di bawa ke pengadilan?" Tanya Gus Alvian.

"Iya Gus, ini akan di bawa ke pengadilan. Karena inilah salah satu cara agar pelaku jera" kata teman Gani.

Al Dan Bai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang