#01

483 36 4
                                    

7 tahun berlalu semenjak kepergiannya dari negara kelahirannya. Dunknatachai masih berusia 20 tahun ketika ia memutuskan untuk membangun bisnisnya di London, Inggris. Ia pergi memutuskan kontak dengan keluarganya yang tersisa. Dengan ayahnya yang sudah menikah lagi dengan seorang wanita yang sudah memiliki anak.

Earth pirapat, ayah Dunk, dia adalah pembisnis terkaya kedua di Thailand. Ia menikah 3 tahun setelah ibu Dunk meninggal karena serangan jantung. Keputusannya ini membuat hubungannya dengan sang putra merenggang. Dunk bahkan memutuskan untuk pergi dari ayahnya dan tidak kembali lagi ke Thailand.

Dunk hanya merasa berat sekali melihat posisi ibunya digantikan oleh orang baru. Ia tidak menyukai kehadiran ibu tirinya. Belum lgi dengan anak perempuan yang dibawanya. Gadis bernama Bimbeam yang umurnya hanya satu tahun saja dibawah Dunk.

Benci, ya, Dunk membenci mereka. Membenci ayahnya yang sudah menikah lagi, membenci ibu tirinya yang masuk dan menggantikan posisi ibu Dunk. Dan ia juga membenci Bimbeam, anak perempuan yabg tanpa rasa bersalahnya selalu memanggil Earth pirapat dengan sebutan ayah.

Kekanakan? Yah, katakan saja begitu. Dunk memang egois. Tapi ia memang tidak bisa menerima keadaan ini. Earth sendiri nampak senang mendapatkan anak perempuan baru. Ia begitu menyayangi Bimbeam yang membuat Dunk semakin yakin untuk pergi dari rumah. Hingga bahkan sampai sekarang tak heran jika tidak ada yang tau jika ia adalah putra kandung dari Earth pirapat.

Tetapi sekarang, akhirnya ia kembali lagi ke tanah kelahirannya. Ia kembali setelah 7 tahun menetap di London. Ia kembali dengan niat berbeda dari saat ia berangkat ke London dulu.

Jika dulu ia pergi karena rasa bencinya terhadap ibu dan adik tirinya, kali ini ia kembali karena hendak menuntut pembalasan dendam untuk adik tirinya yang sudah meninggal.

Meninggal?

Bimbeam meninggal setelah setahun yang lalu karena kecelakaan mobil tunggal. Mobilnya terperosok dan jatuh ke laut. Saat mendengar beritanya di televisi, Dunk tidak cukup peduli akan kematiannya. Bahkan ia tidak kembali untuk menghadiri pemakamannya.

Ya, setidak peduli itu ia pada adik tirinya. Dunk menganggap mereka tidak saling mengenal. Dan ini pun juga bukan kali pertamanya. Dunk pernah tidak hadir ke pernikahan Bimbeam 3 tahun lalu. Yang ia dengan Bimbeam lalu suaminya bekerja di perusahaan Earth sebagai tangan kanannya.

Mungkin suami Bimbeam yang akan mewarisi semua kekayaan Earth karena Dunk sudah memutuskan ikatan keluarganya dengan Earth. Tetapi Dunk tidak peduli, dengan bisnisnya ia bisa hidup bergelimang harta tanpa campur tangan dari ayahnya.

Ya, begitulah Dunk hidup dengan kebenciannya. Tetapi semua berubah total semenjak Dunk menemukan blog pribadi Bimbeam yang berisi curahan hati Bimbeam hidup menjadi menantu keluarga Vihokratana. Sebuah kenyataan pahit yang membuat Dunk pun tak tahan untuk berpura-pura tidak tahu

Dan karena membaca blog pribadi Bimbeam membuat Dunk memutuskan untuk kembali ke Thailand. Dia kembali untuk membalaskan dendam sang adik yang semasa hidupnya tidak pernah ia anggap sebagai saudara.

"Thailand sudah banyak berubah".

Sopir taksi bandara yang sedari tadi fokus mengemudikan mobilnya melirik ke arah spion, mencoba melihat penumpangnya yang sedari keluar bandara tadi terus memandang keluar jendela. Supir taksi itu lalu tersenyum.

"Kau sudah lama tidak kembali ke Thailand, ya?". Dunk tersenyum tipis sebagai jawaban, ya 7 tahun bukan waktu yang sebentar.

Sopir taksi itu kembali fokus mengemudi. Namun sesekali melirik kembali ke arah spionhanya untuk mengagumi wajah Dunk yang menurutnya sangat cantik untuk ukuran seorang laki-laki. Kecantikannya begitu luar biasa. Sopir taksi itu benar-benar terpesona dibuatnya.

[⭐] RESENTMENT // JDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang