|| 18.

23 2 3
                                    

CHAPTER INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN BANYAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN DARAH JUGA HAL-HAL YANG SADIS DAN SEBAGAINYA. BAGI YANG TIDAK SUKA, BISA DI SKIP SAJA! ⚠️⚠️

Keesokan harinya, pada pukul 7 malam mereka ber-9 masih disuruh Daeyeol untuk menginap dirumahnya, karena makin hari teror itu semakin kuat.

"Kak.." panggil Jibeom ke arah Jangjun.

"Iya Beom, kenapa?" tanya Jangjun.

"Aku mau keluar sebentar, mau beli sesuatu." lanjut Jibeom.

"Kakak ikut dong!" Sahut Youngtaek.

"Joochan juga! Chan mau beli cemilan!" ucap Joochan yang juga ingin ikut.

Jangjun mengangguk dan menatap Youngtaek, Jibeom dan Joochan. "Iya boleh.. Hati-hati ya. Ponselnya dibawa aja, takut ada apa-apa."





Beberapa jam kemudian, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun Youngtaek, Jibeom dan Joochan belum balik. Kemana mereka? Firasat Jangjun dan Donghyun juga mulai tidak enak.

"EH, YOUNGTAEK, JIBEOM SAMA JOOCHAN KOK BELUM BALIK? PADA KEMANA INI?!" Teriak Jangjun ke teman-temannya, ia mulai panik.

"Iya benar juga! Ini sudah larut malam kok mereka belum balik?!" Donghyun yang juga mulai panik menatap ke arah teman-temannya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di pikiran Jangjun. "Gimana kalau kita mencari mereka?! Menggunakan aplikasi pelacak!" ajak Jangjun.

Semua temannya langsung mengangguk dengan kompak.

"Deal. Tapi gue sama kak Daeyeol jaga disini dulu okay?" sahut Sungyoon yang dibalas anggukan dari Jangjun.





Kini Jangjun, Seungmin, Jaehyun, Donghyun dan Bomin sedang sibuk mencari keberadaan Youngtaek, Jibeom dan Joochan berada. Jangjun juga sudah menelfon ibu Youngtaek, ibu Jibeom dan bibinya Joochan, namun katanya tidak ada dirumah.

Jangjun mengacak-acak rambutnya karena frustasi, dimana mereka berada?

Jangjun mulai membuka aplikasi pelacak itu. Ia melihat 10 titik merah di ponselnya yang dimana itu adalah lokasi ia dan teman-temannya berada.

Jangjun mendapati lokasi Youngtaek, Jibeom dan Joochan yang lumayan jauh dari sini, tapi anehnya, mereka berada di titik yang sama. Dengan mengikuti peta di ponselnya, Jangjun, Seungmin, Jaehyun, Donghyun dan Bomin pun segera pergi menuju lokasi mereka.

"Sialan.. Kok mereka bisa sejauh ini.." gumam Jangjun.

"Kenapa arahnya kesini.." gumam Donghyun.

Mereka hampir sampai di lokasi itu, lokasi dimana ada rumah yang sudah kosong dan gelap, dengan kedua kaca yang sudah sedikit pecah.

Tiba-Tiba..

PRANGGG!!!

"WHAT THE FUCK?!!" Jaehyun menoleh ke arah suara itu.

"HEIII!! SIAPA DISANA?!!" Teriak Jangjun.

Donghyun yang firasatnya sudah tidak enak pun langsung berlari masuk kedalam sana dan mendapati pandangan yang tidak ingin ia lihat. Mulut Donghyun terbuka akibat terkejut, ia kini menahan teriakannya. Ia membungkam mulutnya dan meneteskan air matanya, berharap ini semua adalah mimpi buruknya.

Tak lama, Jangjun, Seungmin, Jaehyun dan Bomin juga masuk menyusul Donghyun.

"Ada apa Hyun-" ucapan Jangjun terpotong ketika melihat Jibeom memuntahkan darah karena ditusuk oleh seorang pria berjubah hitam dibagian perutnya secara berkali-kali. Donghyun juga masih mematung tidak percaya melihat keadaan Jibeom dan teman-temannya itu.

🅖🅞🅛🅓🅔🅝 🅒🅗🅘🅛🅓 || 𝐅𝐄𝐄𝐋 𝐌𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang