" Jadi, gue sampai disini karena kalian salah baca mantra? Yang seharusnya memunculkan buah apel, malah gue yang keluar dari buku? " Ujar jeongin yang dibalas anggukan oleh 4 orang itu.
" Dan kalian tidak tau cara memulangkan ku? " Tanya jeongin yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh mereka.
" KALIAN GILA?!!! " bentak jeongin membuat mereka takut.
" Gue emang suka petualangan dunia fantasi, tapi bukan berarti gue berharap hal-hal fantasi itu benar ada, bahkan sampai terjebak di dalamnya!! Arghh!! " Gerutu jeongin frustasi.
" Ka.. Kamu tenang saja... Kamu pasti bisa kembali kok... " Ujar felix berusaha menenangkan.
" Bagaimana caranya!! " Bentak jeongin kesal.
" Jangan marah-marah dulu... " Ujar hyunjin membuat jeongin menatapnya tajam.
" Bagaimana mungkin aku tidak marah dalam Situasi seperti ini hah? Jelaskan! "
" Arghh! Bagaimana nasib keluarga ku yang gila itu jika ditinggalkan oleh satu-satunya manusia normal!! " Keluh jeongin mengacak-acak rambutnya sendiri.
" Professor pasti bisa memulangkan mu kok... " Ujar seungmin.
" Itu benar, Professor pasti tau caranya... " Sambung jisung.
" Cepat temukan aku dengannya... " Ujar jeongin menekankan intonasi di setiap ucapannya.
" Manusia ini mengerikan.. " Telepati hyunjin.
" Perlukah kita ubah jadi kodok? " Telepati jisung.
" Setelah itu kalian yg dijadikan kodok oleh Professor! Gak usah aneh! " Telepati seungmin.
" Kalo kalian yang bacain mantra kurasa bukan jadi kodok, malah jadi Titan deh... " Telepati felix.
" KENAPA DIAM?!! " bentak jeongin membuat mereka ingin sekali mengubahnya menjadi kodok saat itu juga.
" Maaf... Ayo, ikut kami... " Ajak felix sabar.
" Huft, prof pasti akan marah... " Keluh hyunjin.
" Itu salahmu ya bodoh! " Geram seungmin, menjewer telinga hyunjin kuat.
" Malas banget gue ketemu pak tua itu.. " Keluh jisung, mengasihani dirinya karena harus bernasib sial karena teman-teman nya.
.
.
.
.
.Jeongin terperangah melihat bangunan asrama dan juga sekolah yang mereka tuju, bangunan dengan motif kuno serta pemandangan asri di sekitar.
Ditambah banyaknya orang-orang yang tengah menggunakan kekuatan sihir untuk beraktifitas membuat jeongin merasa sedang bermimpi.
Seolah dirinya ada di Hogwarts tempat Harry Potter, sebuah serial ternama kesukaannya.
Membuat dirinya sejenak melupakan keinginan untuk pulang ke rumah.
.
.