Pertarungan itu semakin sengit, tidak ada satupun yang ingin mengalah dalam pertarungan.
Jeongin menonton dengan perasaan bersalah yang sangat kuat, hingga ia tersadar satu hal.
Apa yang ada dihadapannya benar-benar mirip dengan kisah yang pernah ia baca.
Kisah dua naga bersaudara yang berkelahi memperebutkan wilayah kekuasaan, dimana kisah berakhir karena turunnya seorang dewa yang berhasil menaklukkan keduanya dengan kebijaksanaannya.
Menjadikan kedua naga tersebut sebagai pelindung dewa setelahnya.
" benar, jika ini benar-benar mirip dengan kisah tersebut... maka wilayah yang di rebutkan adalah aku? Sebagai seorang manusia yang berada di dunia mage? "
" tapi... siapa dewanya? " gumam jeongin bertanya-tanya.
Tak lama kemudian, sinar putih bercahaya sangat terang, membuat para penduduk kota magie silau seketika.
Naga putih hadir di tengah-tengah kedua naga yang tengah bertikai, di atasnya terlihat seseorang yang tampak cantik dan tampan bersamaan. Dirinya tampak anggun dan berkelas dengan hanfu putih yang ia kenakan, rambut panjang terurai bergerak seirama angin menambah kesan indah di dirinya.
Jangan lupakan mahkota kecil emas miliknya, semakin menambah pesona sosok tersebut.
.
..
..
.Jeongin yang mengenali siapa sosok itu tercengang, bukan hanya jeongin. Namun seluruh warga kota magie.
Hah siapa dia? Aku baru melihatnya?
Tampan sekali! Apakah dia sudah menikah?
Bukankah itu paman cuek yang menjual tongkat sihir?
Aku pernah melihatnya... tapi dimana ya...
Eh? Bukankah dia dokter yi? Anakku disembuhkan olehnya...
Dia penjual sayur di pasar kan?" PAMAN YI!! " teriak seungmin memanggil, dirinya melambai yang dibalas senyuman oleh paman pemilik toko tongkat sihir.
" jangan bilang... dewa nya itu... paman yi? " gumam jeongin kehabisan kata-kata.
Ia benar-benar tidak lagi dapat berpikir jernih setelah menginjakkan kaki ke dunia sihir antah berantah. Terlebih lagi yang ia bohongi sebelumnya adalah seorang dewa.
Dewa gabut yang menggunakan waktu santainya sebagai apapun yang ia mau, bahkan menjadi seekor siput sekalipun.
" sudah cukup bermainnya! " omel paman yi.
" lihat ulah kalian! Kalian menghancurkan hampir setengah kota! Auhhh! Kalian membuatku repot! " omel paman yi mengembalikan kembali setengah kota yang rusak dengan kekuatan dewa miliknya menjadi seperti sedia kala.
Ia juga mengambil kemampuan chris dan kim bum, membuat mereka menjadi seorang mage biasa tanpa sihir dan tanpa darah keturunan naga.
" dasar anak nakal! " omel paman yi memukul kepala chris dan kim bum yang tengah terikat dengan centong nasi.
Membuat jeongin sweatdrop ditempat.
" tidak adakah alat lain yang lebih keren, dia merusak citra dewa.. " gumam jeongin sakit kepala.
" kalian merusak darah naga di dalam diri kalian! Kali ini apa yang membuat kalian berkelahi hingga seperti ini hah?! Pasti manusia itu kan?!! " omel paman yi membuat jeongin bersembunyi di belakang lewis karena ucapan dewa tersebut yang kini membuatnya menjadi tatapan warga kota magie.
Dia manusia?
Benarkah? Bagaimana bisa ia tiba disini?
Apa ini nyata? Atau hanya mimpi?
Tidak mungkin, mustahil ada manusia disini...
Kehadiran manusia adalah terkutuk, pembawa pertaka.. kupikir hanya mitos, ternyata fakta..." maafkan kekacauan yang dibuat oleh mereka berdua... murid bodohku ini... " ujar paman yi membungkuk, meminta maaf pada para warga begitupun dengan chris setelah mereka sampai di tempat evakuasi.
Melihat kim bum yang tidak menunjukkan sikap hormat, paman yi sontak saja berdiri tegak, lalu menundukkan paksa kepala kim bum bahkan sampai berlutut.
" manusia, kita bertemu lagi... kemari... jangan sembunyi... " panggil paman yi membuat jeongin menunjukkan wajahnya dari balik punggung lewis.
" sana... " ujar lewis yang dibalas gelengan oleh jeongin.
Rhino yang kesal, sontak menarik kerah jeongin seperti menggendong anak kucing. Ia mendorong jeongin hingga tepat berdiri di hadapan paman yi yang tersenyum padanya.
" ada yang ingin kau katakan padaku? "
" apa paman, dewa? " tanya jeongin ceplas-ceplos membuat paman yi tertawa kencang.
" aku hanya seorang pedagang... " jawab paman yi rendah hati.
" maaf, aku membohongimu sebelumnya... " ujar jeongin membuat paman yi tersenyum tipis.
" dia yang seharusnya minta maaf padamu... " ujar paman yi menendang kim bum ke arah jeongin.
" cepat minta maaf! Atau aku akan membuangmu ke lahar gunung api! " ancam paman yi, memukul kembali kepala kim bum dengan centong nasi.
" maaf " ujarnya cepat bahkan nyaris tidak terdengar, membuat paman yi menjewernya.
" jika boleh tau, kenapa bapak mengincarku? Untuk apa? Bapak sudah sangat hebat... penyihir setengah naga, apa itu kurang? " tanya jeongin penasaran.
" maaf manusia, kamu mungkin tidak tau... tapi disini... chris dan kim bum... mereka yang hanya keturunan jauh dari darah naga... membutuhkan manusia untuk membuat mereka lebih kuat dan abadi... itulah mengapa si bodoh ini mengincarmu.. "
" maafkan aku karena tidak tau kelakuan buruk muridku sendiri... bisa-bisanya aku tidak sadar dia membuka portal ke dunia manusia dan memanfaatkan anak-anak sekolah sihir... "
" dan kau chris! Kau akan ku hukum karena menyembunyikan kedatangan jeongin dariku! Jika aku tidak bertemu dengannya di toko, aku tidak akan sadar dengan kehadirannya... " omel paman yi menjewer chris.
" ampun guru... " rengek chris.
Dalam hati ia mendumel pada gurunya itu karena sudah mencoreng citra baik dirinya menjadi sosok murid nakal, sangat memalukan.
" sebentar paman yi! Jadi pak kim bum membuka portal ke dunia manusia? Jadi kemunculan jeongin bukan salah kami? " tanya seungmin memastikan.
" sayangnya... iya.. kalian di jadikan kambing hitam.. " ujar paman yi membuat keempat murid pembuat onar itu menganga tidak percaya.
" huah!! Setelah semua fitnah yang terjadi, sekarang rasanya aku sangat ingin memukul pak kim bum dan juga pak chris... " gerutu hyunjin menaikkan lengan bajunya kesal.
" wuahh!! Jika aku bisa berubah juga menjadi naga aku akan mencakar wajahmu pak! " gerutu jisung menunjuk kim bum kesal.
" sifatmu tidak setampan wajahmu pak! " julid felix sembari menuding kim bum.
" heiyo... dia lebih tua! Mana sopanmu! " tegur paman yi menggeplak tangan felix dan jisung hingga anak itu mengeluh.
" manusia... kembalilah... sebagai permintaan maaf, aku memberikanmu sedikit kemampuan... kamu akan bisa menggunakan sihir di dunia manusia... namun jika kamu menggunakannya di jalan yang salah... kita akan bertemu lagi dengan cara yang tidak elegan... " ujar paman yi membuka sebuah portal untuk jeongin pulang, setelah memberikan sedikit energi pada jeongin melalui jari telunjuknya.
" pulanglah... "