Para murid berkumpul di aula sesuai intruksi, dan betapa bingungnya mereka melihat adanya kim bum disana.
Kim bum adalah pemilik sah sekolah yang hanya akan muncul di saat keadaan mendesak, dimana keberadaannya menjadi satu-satunya yang paling tidak di sukai baik oleh guru maupun murid.
.
..
." siapa orang itu? " tanya jeongin penasaran.
" pak kim bum, pemilik sah sekolah ini... " jawab seungmin membuat jeongin bingung.
" bukankah prof pemilik sekolah ini? "
" pak chris hanya tangan kanannya saja... " jawab hyunjin membuat jeongin menganggukkan kepalanya paham.
" kalian semua pasti sudah tau arti kedatangan saya ke sekolah ini... langsung saja ke inti, kemarin malam saya kedatangan sebuah box kiriman... dimana isinya adalah jasad pak chris... " ujar kim bum membuat para murid heboh seketika.
" beliau mendapatkan serangan dan kalah... melihat pak chris yang selalu menjadi junjungan telah diincar oleh seseorang... itu berarti sekolah kita sedang dalam keadaan tidak aman... "
" kita harus berhati-hati karena kita masih tidak mengetahui apa yang diincar oleh sosok tersebut di sekolah tercinta kita ini... " ujar kim bum membuat lewis, rhino, 00 line dan jeongin menjadi was-was.
" untuk para murid, jangan ada yang keluar dari lingkungan sekolah ataupun asrama... proses pembelajaran semua akan di lakukan dalam ruangan... tidak akan ada lagi pembelajaran di luar... "
" untuk para guru, tolong lebih ketat dalam penjagaan... dan untuk menggantikan sosok pak chris, saya membawakan seseorang... " ujarnya membuat seorang wanita maju selangkah ke depan.
" beliau ada prof yang baru, bu cheon.... beliau akan menggantikan posisi pak chris... saya harap para murid dan juga guru-guru dapat beradaptasi dengan beliau... "
" salam kenal semuanya... " sapa bu cheon yang entah kenapa membuat orang-orang mewaspadai dirinya.
Auranya terasa sangat mencekam.
.
..
." beliau adalah salah satu penyihir terbaik yang sudah tidak perlu di ragukan... beliau akan membantu kalian juga selama proses pembelajaran yang tidak kalian kuasai... "
" saya harap tidak akan ada lagi penyerangan terhadap siapapun yang ada di sekolah ini... "
" baiklah, sampai disini saja... silahkan kalian untuk beristirahat... " ujar kim bum membubarkan para murid dan guru.
Tunggu sebentar~
" kamu jeongin? " tanya kim bum yang hanya dalam hitungan detik sudah berada di belakang jeongin bersama dengan bu cheon, lewis dan rhino.
" kenapa mereka mencari jeongin? " bisik felix.
" shtt! Diam! " tegur jisung.
Keempat anak pembuat onar itu, memantau jeongin dari belakang dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
" ada apa ya pak? "
" saya dengar ada anak baru bawaan chris yang energi sihirnya terkunci, apa benar itu kamu? " tanya kim bum.
" iya, saya... "
" kasihannya.... kamu tenang saja ya, ibu akan menjagamu, menggantikan posisi pak chris... dan ibu pastikan energi sihirmu tidak lagi terkunci.. " ujar ibu cheon membuat jeongin tersenyum masam.
( sampai matahari berubah jadi planet juga gak bakalan bisa kebuka noh energi ) inner jeongin menjulid.
" kamu harap lebih berhati-hati, meski pak chris memerintahkan pak lewis dan pak rhino untuk menjagamu lebih ketat... bahkan bu cheon pun juga ikut menjagamu sekarang, kamu tetap harus hati-hati... "
" saya takut, kamulah yang diincar oleh pembunuh pak chris... " ujar kimbum membuat jeongin tersenyum.
" tentu... "
( memang gue yang diincar sejak awal gak sih... bukankah keberadaan manusia di sini berbahaya? Gue yakin tuh orang nyerang pak chris untuk mencari informasi... ) inner jeongin berpikir kritis.
" baiklah, saya kembali dulu... kalian baik-baiklah disini... bu cheon, jika terjadi sesuatu harap segera hubungi saya... " pamit kim bum.
" baik pak... " jawab cheon sebelum kim bum menghilang bersama asap.
" kamu anak yang manis... " ujar cheon menatap tepat pada netra jeongin, tangannya terulur hendak mengelus pipi jeongin.
Namun tangannya sudah dicekal lebih dulu oleh lewis sebelum cheon berhasil merasakan lembutnya kulit jeongin.
" bukankah anda banyak kerjaan prof? Silahkan kembali ke ruangan anda, jeongin biar bersama saya... " ujar lewis menepis tangan cheon.
" baiklah... jeongin, ibu akan menemuimu setelah pekerjaan ibu selesai... sampai jumpa... " pamit cheon lalu menghilang bersamaan dengan asap.
" aku juga pergi... " pamit rhino lalu menghilang.
" ibu itu sangat menyeramkan... " ujar seungmin sembari mendekat pada jeongin dan lewis, diikuti oleh ketiga temannya.
" kau benar, seperti black magic... " ujar felix merinding.
" aku masih tidak menyangka pak chris secepat itu pergi dari kita... " ujar hyunjin sedih.
" kurasa ini semua ada hubungannya dengan jeongin, mungkinkah keberadannya sudah diketahui? " ujar jisung khawatir.
" kalian tetaplah berhati-hati, tetap stay di samping jeongin. Jangan tinggalkan dia sendiri... dan kamu jeongin, tenang saja... pak chris waktu itu telah memberitahu saya dan pak rhino jika asalmu di dunia manusia sudah di ketahui, hanya saja belum sempat pak chris memberitahu lebih jelas dia malah sudah pergi... "
" saya dan rhino akan berusaha mencari catatan beliau, mungkin saja beliau meninggalkan catatan tentang tempat tinggalmu.... kamu tenang saja dan tetap waspada... " ujar lewis menepuk bahu jeongin lembut.
" tenang saja pak lewis, saya tidak akan kenapa-kenapa... " jawab jeongin tersenyum manis.
" pergilah beristirahat.... " ujarnya membuat kelima anak tersebut bergegas pergi.
( cheon, kau dalam pantauan... ) inner lewis penuh curiga.
.
.
.
.
.Di ruangannya rhino terus membuka-tutup korek api miliknya, menimbulkan bunyi khas berdenting di seluruh ruangannya.
Ia menatap tajam ke sebuah kertas kecil diatas meja, dimana bertuliskan 37,34 LU, 126,59 BT. Kertas yang ia temukan saat diam-diam menggeledah ruang kerja chris.
Kertas yang disembunyikan di dalam buku sastra kesukaan chris ketika masih hidup, buku yang selalu berada di tangan beliau tanpa lepas sedikitpun.
( kenapa ini disembunyikan disana? Koordinat ini tidak cocok sama sekali di kota magie... apa ini punya jeongin? ) inner rhino berpikir keras.
Berhati-hatilah dengan prof baru itu, dia bukan orang baik... kau seharusnya dapat merasakannya...
" aku tahu... "