Eternal|10|

1.4K 179 12
                                    

Up walau bukan jadwal up hehe baik kan?!

Happy reading

❤️

Hari ini sekolah Bina Bangsa Internasional School tengah dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan bus yang sudah di sediakan, tak seperti berangkat Shani yang di pisah oleh Zen kini Shani bisa duduk bersama zen.

Shani terus memeluk Zen sepanjang perjalanan
"Kamu sayang aku?" Tanya Shani menatap Zen

"Sayang banget" ucap Zen menatap Shani tulus

"Darimana sayangnya? Kamu aja amnesia, bohong banget" ucap Shani mencebikkan bibirnya

Zen tersenyum ia meraih tangan Shani lalu menempelkannya pada dada sebelah kirinya.

"Dari sini, hati aku yang slalu bilang aku sayang banget sama kamu, aku mungkin lupa sama kamu, tapi hati aku ga buta dia masih tau siapa pemiliknya" ucap Zen membuat Shani salting dan langsung memalingkan wajahnya ke luar jendela serta melepaskan pelukannya dari Zen.

Zen tersenyum lalu memeluk pinggang ramping Shani meletakkan kepalanya pada bahu Shani

"Salting hm?" Tanya Zen

"Diem" ucap Shani menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Zen membuat Zen terkekeh melihat tingkah kekasihnya.

Zen melepaskan pelukannya lalu menyandarkan tubuhnya pada kepala kursi bus itu, Shani pun kembali memeluk Zen menyandarkan kepalanya ada dada bidang Zen tak membiarkan lelaki itu jauh sejengkal saja darinya.

"Apa arti cinta menurut kamu?" tanya Shani

"Kamu" jawab Zen cepat

"Zen aku serius" kesal Shani mendongak menatap Zen

"Aku juga serius" ucap Zen menunduk menatap Shani lalu mencium kening Shani

"Kamu udah tau jawaban dari semua pertanyaan kamu, ga perlu kamu tanya lagi, bagi aku cinta itu kamu, dunia aku cuma kamu, You are my universe" ucap Zen lembut

"Pacar siapa ini? Gombal terus" ucap Shani mencubit pipi Zen gemas

"Gombal dari mana? Aku cuma ngomong fakta, btw aku pacar kamu ah bukan pacar tapi masa depan kamu" ucap Zen membuat Shani terkekeh

"Iya iya Zen iya kita mah ngontrak Dunia mah milik Lo Ama ci Shani iya" seru mereka semua membuat kedua orang tua Shani terkekeh

"Sirik aja" ucap Zen mendekap tubuh Shani erat

Shani tengah sibuk memakan coklat sambil menatap ke luar jendela sedangkan Zen hanya memandang gadisnya itu sambil tersenyum lembut.

Shani menoleh merasa ada yang menatapnya, ia menatap Zen bertanya
"Kenapa? Mau coklat?" Tanya Shani menyodorkan potongan coklat ada Zen

"Maunya yang di mulut kamu" ucap Zen membuat Shani membulat kan matanya dan langsung membekap mulut Zen

"Heh siapa yang ngajarin mesum?" Ucap Shani melotot garang takut orang tuanya mendengar itu

"Kamu? Kan kamu yang suka nyosor duluan" ucap Zen mengingat kejadian di kebun teh waktu itu

"Ish ga di tempat rame juga" kesal Shani memukul dada bidang zen

"Bercanda" ucap Zen menarik tangan Shani yang memegang coklat dengan lembut lalu melahap potongan coklat itu

Shani menatap bibir Zen membuat lelaki itu langsung menutup mata Shani

"Ihhh apa sih?" Kesal Shani menepis tangan Zen

"Aku mencium bau bau mesum" ucap Zen membuat Shani mencubit perut lelaki itu

Eternal |new version| - {Tidak Dilanjutkan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang