Yuda ni update ni, ehh author mau kasi tau kalo author suda siapkan next story lagi tentang chikzee huahahaha tpi nanti di punya tunggu salah satu story yg author Uda up tamat xixixi:v
Happy reading.....
Stop teror author ygy
✨
Shani tengah berjalan di koridor namun tangannya tiba tiba di tarik oleh Anin, Sisca dan Cindy
"Apaan?" Tanya Shani sekaligus kaget
"Lo lagi berantem kan sama Zen?" Tanya Sisca
"Engga" ucap shani
"Alah gausah boong Lo, tadi gue liat Zen sama Marsha di UKS" ucap Anin
"Ya terus?" Bingung Shani
"Putusin Zen" ucap Cindy
"Gamau gue, apaan si?" tolak Shani cepat
"Dengerin dulu ah elo" ucap Sisca kesal
Shani hanya berdehem sambil menyimak ucapan temannya itu
"Gimana?" Tanya Anin
"Gue takut" ucap Shani
"Takut Napa?" Tanya Anin
"Takut Zen beneran ninggalin gue" ucap Shani
"Yaelah Shani, kaga udah pokonya Lo harus putusin Zen karena bentar lagi dia mau ultah" ucap Sisca memaksa
"Kenapa jadi kalian yang repot deh?" Kesal Shani
"Ya gapapa udah ah elu nurut aja ini juga disuru Ama si cio" ucap Anin jengkel karena Shani yang sangat keras kepala
Shani menghela nafasnya panjang ia merasa pusing mendengar ocehan dari teman temannya yang terus membujuknya, akhirnya mengangguk pasrah. Bel pulang sekolah terdengar menggema di seluruh penjuru sekolah menandakan pelajaran telah selesai.
Shani menghampiri Zen yang tengah menyandarkan dirinya pada mobilnya saat melihat Shani datang ia langsung menegakan tubuhnya.
"Putus" ucap Shani
Zen langsung berekspresi bingung apakah shani sangat marah padanya karena ia yang membawa Marsha ke UKS? Tapi bukankah Shani juga salah?
"Kenapa?" Tanya Zen
"Aku cape sama kamu Zen, sikap kamu bikin aku bingung, kita selesai" ucap Shani hendak pergi namun pergelangan tangannya dengan cepat di tahan oleh Zen.
"Maafin aku, jangan bilang gitu aku ga suka" ucap Zen
"Kenapa? Bukannya harusnya kamu seneng? Jadi ga ada yang ganggu kamu sama Marsha" ucap Shani
"Aku ga ada apa apa sama Marsha, aku cuma cinta kamu" ucap Zen mulai berkaca-kaca
"Keputusan aku udah bulat Zen, aku mau putus terserah kamu mau terima atau ga" ucap Shani
Zen langsung memeluknya Shani ia menangis sambil memeluk Shani membuat Shani hampir luluh namun untung saja Anin memberi kode pada Shani agar pertahanan perempuan itu tak runtuh.
"Lepas" tegas Shani berusaha mendorong tubuh Zen
"Engga hiks maafin Zen, Zen ga mau putus hiks maafin Zen" ucap Zen
"Gue bilang lepas Zen" bentak Shani
Zen semakin terisak Sambil memeluk Shani dengan sangat erat.
"Hiks maafin Zen, Zen janji ga nakal, Zen janji bakal nurut hiks jangan putusin Zen, Zen gamau" ucapnya Zen
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal |new version| - {Tidak Dilanjutkan}
Fiksi Remaja100% fiksi belaka harap bijak dalam membaca semua tempat, karakter dan nama hanya fiksi belaka jadi diharapkan bagi pada pembaca tidak membawa serius cerita ini kedalam real life ya.. up hari Jumat dan Minggu