Bersaksi

21 3 0
                                    

Disebuah negeri
Yang mungkin tak akan pernah asing
Negeri yang aman
Negeri yang suci
dan negeri yang dirahmat

Peluru dan bom bagaikan hujan
Suara yang mencekam menyelimuti negeri itu

Teriakan itu terdengar hingga saat ini
Mengapa mereka hanya terdiam?
Bagai patung yang terpajang
Mereka bersorak dalam keheningan

Bukalah matamu, wahai jiwa-jiwa yang menyaksikan
Engkau telah menyaksikan
Peluru dan bom turun bagaikan hujan
Darah bertumpahan dimana-mana

Anak dan perempuan yang tak bersalah
Turut dibunuh dan siksa oleh mereka
Sebuah negeri yang terus saja menyerang
Mereka tertawa riang disaat mereka
Menumpahkan peluru-peluru
Hingga rata dengan tanah

Dimana rasa kemanusiaanmu, wahai diri?
Mengapa engkau tak membuka matamu
Apakah engkau menyaksikan
kekejaman dari binatang-bianatang biadab itu?

Mengapa engkau membiarkan saudaramu menderita?
Mengapa engkau diam mematung?
Mengapa engkau terus membisu didepan tawaan mereka?
Bahkan engkau lalai dengan perhiasan dan permainannya

Ini bukanlah tentang apapun
Namun kemanusiaan yang telah menipis
Ketidakadilan merajalela dinegeri mereka
Namun, mereka tetap tersenyum bahagia

Bahkan saat mereka telah tertancap
Mereka tersenyum bertemu yang maha kuasa
Syahid dijalanmu, adalah kematian terindah
Meski hidup diantara hujan peluru

Maafkan diri ini tak dapat membantunya
Hanyalah berpatung tanpa pergerakan
Kalbu ku terus tergerak untukmu
Sekali lagi, maafkan aku

Namun, untaian kata akan tetap mendukungmu, menyuarakannya
Mendoakanmu dan teruslah bersuara
"Free Palestine."

Wahai jiwa,
Teruslah bersuara hingga di titik penghabisan
Meski di tengah keheningan dan kecamannya

Teruslah berjuang, wahai diri
Engkau berhak untuk merdeka
Suatu hari nanti...

Oh Tuhan..
Berikanlah rahmat pada mereka yang lemah ini...
Tiada kekuatan selain engkau
Rahmatilah mereka...

Teruslah bersorak wahai jiwa
Free Palestine!

5 Juni 2024
Elfirayusuf

𝓤𝓷𝓽𝓪𝓲𝓪𝓷 𝓜𝓪𝓴𝓷𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang