R - rangkul

362 49 6
                                    


Sore hari di akhir pekan, Seungmin duduk nyaman di salah satu bangku taman. Satu kakinya menyilang saat kedua tangannya disimpan di atas lutut, dia fokus memandang kejauhan dengan tatapan kosong. Sedang fokus melamun.

"Antri panjang, maaf lama."

Hanya setelah seseorang datang kemudian duduk persis di sampingnya, Seungmin kembali ke dunia nyata dan menerima waffle yang mengeluarkan aroma sedap sampai membuat senyumnya merekah, "Makasih. Pegel gak?"

"Enggak." Memakan cemilan rasa manis stoberi yang menyenangkan hati, Minho menatap Seungmin di antara gigitannya, "Ngelamunin apa, serius banget kayanya."

"Enggak ada, suasananya lagi enak aja buat bengong." Jawab Seungmin dengan sudut bibir belepotan coklat.

Berpikir jika pemandangan ini cukup lucu, Minho tidak buru-buru mengambil tisu dari saku. Dia mengunyah waffle dengan garis bibir yang melengkung kecil.

"Aris."

"Hm?"

"Lusa kita pulang ya?"

"Hm."

Tidak terasa, liburan bulan madu sudah mendekati akhir. Sebelum berangkat, lima hari meninggalkan pekerjaan terasa panjang namun pemikiran itu berubah setelah mereka menghabiskan waktu bersama. Terasa singkat dan berlalu cepat.

"Kita beli oleh-oleh besok gimana? Biar hari terakhirnya bisa santai." 

"..."

Tidak ada jawaban jadi Seungmin melirik. Tapi melihat pundak suaminya bergetar, Seungmin menjadi malu karena mengerti dimana titik lucunya, "Ketawa mah ketawa aja."

Terlalu banyak asupan manis sepertinya membuat Minho lebih banyak melepas senyum. Dia balas menatap suaminya setelah puas melepas tawa, kembali menjadi dirinya yang tenang, "Maaf. Mau beli apa? Peuyeum? (Tape singkong?)"

Ditemani suasana dan semilir angin yang menenangkan, sepasang pengantin baru berdiskusi tentang apa yang akan mereka beri untuk keluarga dan orang-orang terdekat.

Meski keduanya asli Bandung dan memilih honeymoon di Bandung (supaya tidak terlalu jauh + tidak ingin lelah karena perjalanan), proses diskusi memakan waktu yang lama karena banyak faktor yang perlu dipikirkan matang-matang. Bungkus waffle bahkan sudah dibuang namun keduanya masih belum bisa memutuskan dan melanjutkan pembahasan sembari berjalan pulang ke hotel (supaya terasa honeymoonnya) karena matahari yang perlahan tenggelam.

Seungmin masih sama, tidak tahan dingin. Dia bergidik saat angin berhembus lebih kuat. Namun setelah menikah, ada satu hal baru yang masuk ke dalam daftar "apa saja yang membuatku bergidik".

"Aku punya temen yang suka jajan, mungkin kita bisa minta rekomendasi dari dia. Gimana menurut kamu?"

Geli. Tangan Minho yang merangkulnya di pinggang selalu membuatnya bergidik geli juga doki doki.

"Oh, hmm, boleh." Jawab Seungmin sembari menatap lurus ke depan meski hatinya sudah koprol tidak karuan.

Mungkin karena Seungmin terlalu fokus mengendalikan diri dan berusaha beradaptasi dengan kontak fisik yang lebih intim, atau mungkin karena Minho menyukai ketenangan yang ada di antara mereka, diskusi berhenti sampai di sini dan perjalanan pulang ke hotel tidak diisi banyak percakapan.

Duduk di pinggir kasur sembari membalas pesan masuk, Seungmin dikejutkan dengan Minho yang mengistirahatkan kepala di pundaknya lengkap dengan tangan yang merangkul pinggangnya (lagi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di pinggir kasur sembari membalas pesan masuk, Seungmin dikejutkan dengan Minho yang mengistirahatkan kepala di pundaknya lengkap dengan tangan yang merangkul pinggangnya (lagi).

"Siapa?" Tanya Minho.

"...Biasa, barudak (anak-anak)." Jawab Seungmin agak lambat.

Percakapan di dalam grup sangat ramai. Setiap bubble chat dikirim dan dibalas dengan cepat, tidak ketinggalan stiker juga emotikon sebagai tanggapan yang membuat Minho sesekali tertawa karenanya.

Beruntung bagi Seungmin, Minho tidak berlama-lama dengan posisinya. Suaminya itu menguap lalu mengistirahatkan dirinya di kasur, sepertinya cukup lelah. Seungmin diam-diam menghela napas lega.

"Sini." Ajak Minho sambil menepuk-nepuk sisi kasur yang kosong.

Karena hal yang membuatnya tidak fokus sudah lepas, Seungmin membaca ulang pesan dari teman-temannya, "Bentar lagi."

Tentu saja Minho tidak berniat tidur lebih dulu. Satu tangannya ditekuk dan telapak tangan dijadikan sandaran untuk kepala, dia menatap punggung Seungmin cukup lama sebelum bertanya, "Wid, pinggang kamu sensitif ya?"

Seungmin terperanjat di tempatnya. Tidak menunggu jawaban, Minho melanjutkan dengan senyum tipis, "Atau belum biasa dirangkul sama aku?"

Seungmin masih mematung dan Minho tidak berencana memberinya ampun, "Salting ya?"

Akhirnya menoleh dengan pipi yang sudah memerah, mata Seungmin memicing, dia mendesis, "Diem."

Senyum kemenangan terlukis, Minho merasa terhibur sampai melepaskan tawa kecil dan sekali lagi menepuk sisi yang kosong. Meski kepalanya panas, Seungmin menaruh ponsel dan merangkak naik sebelum berbaring lurus.

Masih dengan posisinya, satu tangan Minho yang bebas memeluk dan membelai pinggang suaminya dengan sengaja. Tindakannya yang tiba-tiba membuat Seungmin selangkah lebih dekat menjadi manusia papan kayu, lurus dan kaku.

"Malem waktu kita nikah, kita tidur sambil pelukan. Tapi kenapa sekarang kamu jadi salting parah?"

"Beda. Waktu itu lagi momen haru, sama capek juga jadi ya..." Seungmin melirik ke arah lain untuk menghindari tatapan suaminya, "Tapi sekarang udah sadar kalau kaya gini tuh hal yang biasa dilakuin sama pasangan. Kan kita baru, jadi ya...gitu."

"Hmm."

"...Malu tau gak?" Cicitnya.

Minho berkedip, berkata dengan wajah super lurus, "Tapi kamu gak salting abis aku cium, lanjut minta brutal--"

"ISH DIEMMM!"

"Hahahaha."

Toleransi seorang Widya Seungmin Halimawan ternyata cukup unik.















.....

Hai! Ini Milea. Apa kabar? Semoga baik semuaa.

Sesuai sama deskripsi, lapak ini adalah saudara dari Libena dan Asterin. Kalau diurutin sesuai sama latar waktu cerita, jadinya Libena - Rainbow - Asterin.

Gak sama kaya dua saudaranya, Rainbow ini isinya cerita singkat, jadinya gak terlalu panjang. Cuma beberapa. Tapi, semoga bisa mengisi kekosongan/menjembatani cerita antara Libena dan Asterin. Dan tanpa request dari anon, lapak ini gak akan lahir. Terima kasih anon udah cinta sama Aris - Widya dan penasaran sama kisah di awal pernikahan merekaa 💕💕

Mungkin segitu aja cuap-cuapnya. Ketemu lagi dalam waktu dekat? 

RAINBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang