Bow

109 18 6
                                    


Berkumpul bersama keluarga adalah hal yang sulit dilakukan dan momennya menjadi sangat berharga terutama bagi anak yang sedang merantau dari rumah. Tapi orang bijak pernah berkata: jika ada kemauan pasti ada jalan.

Singkatnya, begitulah caranya si kembar kompak meluncur pulang ke rumah. Yang satu sudah numpang mengikuti matkul di kelas orang, sementara yang satu ngebut menyelesaikan laporan supaya bebas dari beban.

"Berapaan ca?"

"Tiga ribuan doang."

"Yang ini juga sama?"

"Enggak, ini mah berapa ya. Lupa tapi murah."

Memperhatikan koleksi mainan dan aksesoris milik Keisha, Sungchan bertanya, "Kamu dikasih bekel berapa sama Papih?"

"20 ribu sehari." Keisha melempar slime ke lantai, "Tapi kadang dipotong jadi 15 ribu."

"Gara-gara jajan mainan yang begini kan??? Yeuu bocahhh." Kata Sunghoon sambil mengacak-acak rambut Keisha yang hanya merespon "hehe".

"Kenapa gak beli mainannya sama Papah aja? Kan kamu bisa ngeborong." Saran Sungchan.

"Soalnya di sekolah bosen jadi beli mainan, ya gak a?"

Logan yang baru saja duduk sambil mengunyah kue roma, hanya mengacungkan jempol atas pertanyaan Keisha. Sunghoon segera melempar bantal sofa ke adik laki-lakinya, "Yeuu saruana (sama aja)."

"Ih a Kino sering gak dikasih uang bekel loh!"

"Hah?"

"Bjir?"

"Iya soalnya aa lebih banyak jajan mainannya daripada Ica, itu tuh beli kartu gepok yang gambarnya anime! Sering dibekelin makan aja, dikasih uang juga buat naik angkot." Keisha tepuk tangan dengan menggebu-gebu, "Pas hukumannya udah selesei, aa jajan kartu lagi, dihukum lagi. Pokoknya keren banget, tidak pantang menyerah walau uang jajan raib! Menyala abangkuuu!"

Logan merasa puas, senyum kemenangan. Sementara si kembar bertanya-tanya apakah adik mereka yang kalem ini baru saja memulai fase asyik bermain bersama teman? Atau mungkin fase memberontak? Karena saat sd, Logan tidak banyak berulah. 

"Dah berapa banyak kartunya, No?" Sunghoon jadi penasaran.

"Baru lima album." Logan menjawab kalem.

"Jir, koleksi pc jkt punya si ayang aja cuma sealbum. Respek." Sunghoon merasa cukup bangga pada kegigihan adiknya. Hanya Sungchan di antara mereka yang geleng-geleng kepala.

"Aa sini deh."

Sontak, tiga kakak laki-laki Keisha bertanya, "Yang mana?"

Menunduk dan menguras kotak aksesoris miliknya, Keisha melambai dengan tangannya, "Aa kecil."

Logan menurut, duduk bersila dekat adik perempuannya. Tanpa banyak bertanya atau protes, dia tetap anteng saat Keisha mengotak-atik rambutnya menggunakan banyak benda.

Mengeluarkan ponsel dan merekam, Sunghoon bertanya, "Abis ini saya ya jeng?"

"Boleh banget jeng~ Stoknya masih tersedia kok." Balas Keisha.

Sungchan di sisi lain memperhatikan bagaimana Keisha menghias rambut Logan, merasa jika adiknya cukup berbakat.

.

.

.

"Ya ampunnnnn." Senyum Seungmin merekah total, "Seru banget ya kayanya waktu Papih sama Papah keluar?"

Menidurkan Kaffa di sofa, Seungmin berkata lagi, "Mau juga dongg."

"Adanya ini, Papih pake ini aja ya?" Keisha mendekat, "Tangan Papih."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAINBOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang