15. Recall

267 51 22
                                    

"Tuan, ada apa?" pelayan baru di rumah Seokjin menatap tuan mudanya yang tengah mengacak-acak isi kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan, ada apa?" pelayan baru di rumah Seokjin menatap tuan mudanya yang tengah mengacak-acak isi kamarnya.

"Dimana bibi meletakan kotak mainanku?" tanya Seokjin.

Hampir setengah kamarnya sudah berantakan dan tidak pada tempatnya.

"Oh, itu," pelayan itu tampak kebingungan, tidak paham apa yang dimaksud tuan mudanya ini. Dia saja bekerja di rumah ini baru sekitar satu minggu.

"Apa bibi yang bereskan lemari mainanku?" tanya Seokjin, nadanya dingin membuat si bibi bergidik ketakutan.

Bagaimana kalau tuan mudanya sampai marah, mungkinkah dia bisa di pecat karena membuat adik kesayangan bossnya kesal?

"Ah itu,"

"Jawab bi,"

Pelayan itu terkesiap, dia akan jujur saja walau nanti akan di marahi.

"Kemarin kepala pelayan menyuruh saya untuk membereskan mainan di lemari tuan muda, dan beberapa kami pindahkan ke gudang ata- tuan muda tunggu!" si pelayan memanggil Seokjin karena tuan mudanya itu segera meninggalkan kamar dan pergi.

Dengan tergoboh pelayan baru itu mengukuti Seokjin pergi ke gudang atas.

Seokjin mengedarkan matanya ke seluruh penjuru gudang untuk mencari kotak yang dia maksud. Untungnya masih ada di salah satu sudut lemari penyimpanan lama mereka dan segera saja Seokjin meraihnya dan membawanya ke kamarnya kembali.

Pelayan baru itu terlihat merasa bersalah kala Seokjin melewatinya dengan memeluk kotak itu. Pasti itu sesuatu yang berharga sampai membuat tuannya pergi mencarinya sendiri.

"Tuan maaf," pelayan itu membungkukan badannya di depan Seokjin.

"Lain kali lebih berhati-hatilah," ucapnya.

"Baik tuan,"

Seokjin berpapasan dengan ayahnya saat dia akan masuk ke kamar.

"Kamu sibuk?" tanyanya,

Seokjin mengeleng,

"Bicara dengan papah sebentar,"

Seokjin mengikuti langkah ayahnya menuju ruang kerja Namjoon. Seperti obrolan mereka akan serius kali ini.

Hubungan Seokjin dan ayahnya jarang sekali ada konflik, karena ayahnya selalu menghindari itu. Seokjin juga selalu menurut padanya, dan mereka hampir tidak pernah bertengkar. Jika salah satu dari mereka berbeda pendapatun, salah satunya akan mengalah.

Hanya saja, sikap mereka terlihat kaku satu sama lainnya. Saat kecil Seokjin tinggal bersama ibunya, dan hanya beberapa minggu sekali bertemu sang ayah. Namun ayahnya selalu punya waktu bermain dan berkunjung ke rumah atau menjenguknya saat di rumah sakit.

Seokjin tahu ayahnya sangat menyayanginya, hanya saja dia tidak bisa menunjukannya di depan ibunya. Karena ibunya akan punya alasan untuk bertengkar jika ayahnya terlihat memihak pada si bungsu atau dengan siapapun dia berpihak.

Make Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang