17. Missing

296 56 26
                                    

"Kakak tahu, waktu kakak pergi sebentar tadi aku ketemu siapa?" Jungkook memiringkan kepalanya agar bisa melihat kepala kakaknya.

Mereka bergandengan tangan menuju rumah mereka dari halte bus di seberang jalan. Kakak Jungkook membawa sebuah gitar di punggungnya.

"Anak hamster yang sakit itu lagi?"

Jungkook mengangguk cepat.

"Apa kalian mengobrol sebentar?" tanya kakaknya,

Dia memang sempat meninggalkan Jungkook sebelum pulang untuk bertemu dengan pengurus acara volunteer yang diikuti mereka beberapa kali bersama timnya yang lain.

"Iya kami mengobrol banyak, dan mainan," jawab Jungkook sedikit meloncat-loncat mesti genggaman tangan mereka tidak terlepas sedikitpun.

"Kamu suka main sama dia?"

Jungkook mengangguk,

"Suka sekali,"

"Tapi aku bilang ini terakhir kita bertemu, dia sedih, marah sih trus marah. Katanya kita harus bertemu lagi," Jungkook terus mengoceh,

"Dia memberitahu dimana dia tinggal? Kamu bertanya tidak?"

Jungkook mengeleng,

"Apa kita bisa main ke rumahnya?" tanya Jungkook berharap,

"Itu sulit jika kita tidak tahu alamat temanmu tinggal,"

"Iya kak," Jungkook berfikir sebentar,

"Aku ingin main ke rumah sakit anak lagi, apa boleh?" tanya Jungkook.

"Mungkin akan sulit, tapi kalau kakak punya waktu, kita bisa mampir ke sana,"

"Assyiikk!!!!"

"Jaga baik-baik pertemananmu dengannya, sulit mendapatkan teman yang benar-benar baik akhir-akhir ini," kakak Jungkook menasehati,

"Okeee...,"



.

.

.



Seokjin rasanya sudah tidur berjam-jam lamanya. Saat bangun, dia baru sadar tidur dimana. Punggung mungil teman itiknya yang pertama dia lihat saat membuka mata. Jimin tidak tidur, dia masih sibuk dengan ponselnya, namun teman-teman yang lain sudah tidak ada, termasuk Jungkook.

"Dimana yang lain?" tanyanya seraya mendudukan dirinya.

"Ke lapangan, Jaebeom ngajak Jungkook ke sana," ucap Jimin, dia mengalihkan perhatian dari ponselnya.

"Kenapa ngga bangunin guee? Lu tahu Jaebeom dan Minkyu kan suka aneh-aneh," Seokjin buru-buru turun dari matras. Dia sedikit tidak tenang jika Jungkook di ajak mereka pergi. Seokjin sangat mengenal dua temannya itu.

"Lu keliatan kecapean, kita kasihan bangunin lu," kata Jimin,

Ya walau setelah tidur, Seokjin keliatan lebih segar.

"Ya udah buruan," kata Seokjin tak sabar menunggu Jimin bangkit.

Mereka berdua meninggalkan ruangan dan Jimin menguncinya, sebelumnya Seokjin mampir ke kamar mandi untuk cuci muka dan menyusul yang lainnya ke lapangan bola.

Seperti yang sudah Seokjin duga, lapangan sudah ramai padahal tidak ada pertandingan di sana. Hanya ada enam anak bodoh yang lari ke sana-sini saling oper bola. Penonton ada tentu saja karena ada Jungkook. Seokjin juga sempat melihat ada dua orang dengan kamera duduk di sudut lapangan ikut menonton dan beberapa kali mengambil gambar mereka.

Mereka belum meninggalkan sekolah rupanya.

Jungkook sekarang tengah berlari mengiring bola di tengah lapangan menuju gawang yang di jaga Minkyu. Jungkook menendangnya sekuat tenaga, dan bola itu melayang melewati lengan Mingyu.

Make Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang